Oleh: Anisa
Guru Smp Islam Cendikia Rabbani Mandiri
Membawa bekal makanan dari rumah merupakan kebiasaan yang sering dianjurkan oleh berbagai kalangan, termasuk sekolah. Di Smp Cendikia Rabbani Mandiri Sukabumi, kebiasaan ini menjadi menarik perhatian yang mencerminkan pola hidup sehat dan disiplin di kalangan siswa siswa Smp Islam Cendikia Rabbani Mandiri.
Namun, di balik kebiasaan yang tampaknya sederhana ini, ada banyak pengaruh yang cukup siginifikan baik bagi siswa maupun lingkungan sekolah secara keseluruhan. Berikut beberapa dampak fositif dan negatif utama adanya kebiasaan membawa bekal di sekolah Smp Cendikia Rabbani Mandiri :
Pengaruh Dampak Fositif Kebiasaan Membawa Bekal
- Menjaga Kesehatan dan Gizi Siswa
Bekal yang dibawa dari rumahnya umumnya disiapkan oleh orang tua dengan memperhatikan asupan gizi. Hal ini memastikan bahwa siswa mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi sesuai kebutuhan tubuh mereka. Dengan membawa bekal dari rumah, siswa terhindar dari risiko mengonsumsi makanan tidak sehat, seperti jajanan yang kurang sehat higienis atau mengandung bahan berbahaya. Kebiasaan ini juga membantu siswa tetap energik dan berkonsentrasi selama kegiatan belajar di sekolah.
- Mengurangi Sampah Plastik dan Mendukung Lingkungan
Kebiasaan membawa bekal sering kali melibatkan penggunaan wadah makanan yang dapat digunakan kembali, seperti kotak makan dan botol minum. Hal ini secara langsung mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan dari pembelian makanan di luar, yang biasanya menggunakan bungkus plastik atau styrofoam. Dengan demikian, kebiasaan ini turut mendukung Gerakan ramah lingkungan sekolah.
- Meningkatkan Kebiasaan Hidup Hemat
Membawa bekal berarti siswa tidak perlu membeli makanan di kantin atau di luar sekolah. Hal ini membantu menghemat uang jajan dan mengajarkan nilai-nilai hidup hemat sejak dini. Selain itu, orang tua juga dapat lebih mengontrol pengeluaran mereka, terutama di tengah kenaikan harga makanan di luar rumah.
- Meningkatkan Kedisiplinan dan Keterlibatan Orang Tua
Membawa bekal membutuhkan persiapan dari siswa dan orang tua setiap pagi. Ini melatih kedisiplinan siswa untuk merencanakan bekal mereka, serta meningkatkan keterlibatan orang tua dalam mendukung keseharian anak mereka. Proses menyiapkan bekal juga menjadi momen kebersamaan yang mempererat hubungan keluarga.
- Meminimalkan Gangguan Selama Jam Istirahat
Dengan membawa bekal, siswa tidak perlu menghabiskan waktu mengantre di kantin. Ini memberikan mereka lebih banyak waktu untuk makan dengan santai, berbincang dengan teman, atau bahkan memanfaatkan waktu unuk belajar.
Halaman: 1 2