Bupati Sukabumi Tuding Tambang Ilegal Pemicu Banjir Bandang Cisolok

15 hours ago 8

SUKABUMI — Tiga hari pasca banjir bandang yang menerjang Kampung Tugu, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, upaya penanganan dan pembersihan terus dilakukan oleh tim gabungan. Petugas dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, Setukpa Lemdiklat Polri, serta para relawan bahu-membahu membersihkan material lumpur, sampah, dan kayu yang menimbun rumah warga.

Di tengah proses pemulihan, muncul dugaan bahwa aktivitas tambang ilegal di hulu Sungai Cisolok menjadi salah satu penyebab bencana. Dugaan ini disampaikan langsung oleh Bupati Sukabumi, Asep Japar, saat meninjau lokasi terdampak pada Selasa (29/10/2025).

“Iya, salah satunya akibat banyaknya penambang liar. Kami akan tegas. Penambang-penambang yang tidak punya izin akan kami cabut dan tindak. Pemkab Sukabumi bersama Kapolres akan bergerak menertibkan tambang-tambang ilegal itu,” tegas Bupati Asep.

Ia menambahkan bahwa aktivitas penambangan tanpa izin dan tanpa kajian lingkungan (Amdal) telah mengancam keselamatan warga di hilir sungai.

“Ada beberapa penambang liar di wilayah atas. Mereka tidak berpikir kalau di bawah itu ada rumah warga. Ini akibatnya, terjadi bencana,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi, Eki Radiana Rizki, menyatakan bahwa fokus utama saat ini masih pada pembersihan material sisa banjir. Setiap pagi, BPBD menggelar apel untuk membagi wilayah kerja para petugas dan relawan.

“Alhamdulillah setiap hari kami lakukan apel persiapan sekitar pukul 08.30 pagi. Kami bagi tim berdasarkan wilayah terdampak, terutama untuk mempercepat pembersihan material lumpur dan sampah di rumah-rumah warga,” jelas Eki, Rabu (30/10/2025).

Terkait dugaan tambang ilegal, Eki menyebut pihaknya belum dapat memastikan karena masih fokus pada penanganan darurat.

“Kalau dilihat dari kondisi air yang keruh dan banyak lumpur, memang kemungkinan terjadi pendangkalan sungai akibat kerusakan di hulu. Tapi untuk memastikan apakah itu karena aktivitas tambang liar, kami perlu kajian lebih lanjut,” ujarnya.

Selain banjir, longsor juga dilaporkan terjadi di Desa Sukarame, Kecamatan Cisolok. Meski tidak ada korban jiwa, sembilan rumah terdampak dan akses jalan sempat tertutup material longsor.

“Kami sudah mendapat bantuan dari BPBD Jawa Barat berupa ekskavator kecil. Namun karena medan sulit dan lokasi longsor cukup jauh, proses pembersihan belum selesai,” terang Eki.

Ia juga mengingatkan bahwa beberapa tebing di sekitar lokasi mengalami retakan dan berpotensi longsor susulan. Warga terdampak pun memilih mengungsi secara mandiri ke rumah kerabat atau tetangga yang lebih aman.

BPBD masih melakukan pendataan jumlah rumah rusak akibat banjir dan longsor. Data sementara bersifat fluktuatif dan akan dikunci setelah diverifikasi lintas instansi.

“Insyaallah hari ini kami akan kunci agar tidak ada perbedaan antara data dari desa, kecamatan, dan BPBD,” tandas Eki.

Hingga berita ini diturunkan, petugas dan warga masih berjibaku membersihkan lumpur dan puing. Mereka berharap kehidupan segera kembali normal.(ndi/d)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |