Hati-hati saat Berwisata di Sukabumi, Bencana Alam Mengancam!

9 hours ago 5

SUKABUMI — Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sukabumi menyiapkan berbagai langkah antisipatif menghadapi musim libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Hal ini dilakukan menyusul potensi cuaca ekstrem dan bencana alam yang diperkirakan masih terjadi hingga awal 2026.

Kepala Dispar Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, menegaskan sektor pariwisata telah lama ditetapkan sebagai sektor unggulan dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah. “Bagi kita orang Sukabumi, pariwisata itu sudah ditulis di dokumen perencanaan sejak 10 tahun lalu. Bahkan hingga 20 tahun ke depan, sektor pariwisata menjadi unggulan dalam rangka membangkitkan ekonomi Sukabumi, tentu pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujarnya, Selasa (23/12).

Menurut Ali, momentum libur Nataru merupakan peluang sekaligus tantangan. Sebagian besar destinasi wisata di Sukabumi mengandalkan wisata alam yang kini menghadapi kondisi anomali cuaca. “Menghadapi kondisi alam yang tidak baik-baik saja, maka penyelenggaraan wisata harus betul-betul aman dan nyaman. Keselamatan pengunjung menjadi skala prioritas,” tegasnya.

Dispar telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, di antaranya memperkuat ekosistem pariwisata melalui kesiapan pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat. Penguatan juga difokuskan pada titik wisata yang relatif lebih resisten terhadap potensi bencana. “Kami menambah lapisan pengamanan di lokasi wisata. Alhamdulillah, kami dibantu Balawista untuk memastikan destinasi wisata tetap safety dan security,” jelas Ali.

Terkait infrastruktur menuju lokasi wisata yang sempat terdampak longsor, Ali menekankan pentingnya aksesibilitas. Ia mengakui sempat terjadi penutupan akses di beberapa wilayah, seperti Geopark Ciletuh dan Jampang. “Namun penanganannya relatif cepat dan kini sudah bisa dilalui kembali. Meski demikian, kami tetap mengimbau kehati-hatian, terutama di beberapa titik yang masih menunjukkan retakan tanah, seperti di Jalan Tanjakan Baeud,” katanya.

Dispar juga berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat untuk mengantisipasi gangguan akibat cuaca ekstrem di jalur menuju destinasi wisata.

Ali mengimbau wisatawan agar tetap berkunjung ke Sukabumi dengan kewaspadaan. “Ulah keeng, ulah salempang (jangan takut, jangan khawatir) datang ke Sukabumi untuk wisata. Insya Allah konsepnya semaya hadikasema,” ujarnya.

Sementara kepada pelaku usaha, Dispar menekankan pentingnya menjaga rasa aman dan nyaman bagi wisatawan, termasuk soal harga, pelayanan, parkir, dan kebersihan lingkungan. “Wisata itu dicari orang untuk kebahagiaan. Jangan sampai datang ke lokasi wisata bukannya bahagia, tapi justru kecewa karena harga mahal, parkir tidak wajar, atau lingkungan yang kotor,” tegasnya.

Halaman: 1 2

Read Entire Article
Information | Sukabumi |