Euforia Perubahan Kampus dari D3 ke S1

18 hours ago 12

Oleh: Yulianti – Dosen Institut Citra Buana Indonesia

Abstrak

Perubahan status program studi dari Diploma 3 (D3) menjadi Sarjana (S1)     merupakan Langkah strategis  dalam   peningkatan mutu pendidikan tinggi vokasi. Transformasi    ini memunculkan

euforia kolektif di kalangan sivitas akademika yang tercermin dalam kebanggaan institusional, harapan peningkatan daya saing lulusan, serta dorongan untuk meningkatkan  kualitas akademik. Namun, implementasi perubahan menuntut kesiapan kurikulum, peningkatan     kualifikasi tenaga pengajar, dan penguatan infrastruktur pendukung. Penelitian  ini menggunakan       pendekatan

kualitatif deskriptif untuk menelaah dinamika euforia dan tantangan yang muncul selama proses transisi D3 ke S1.

Kata  kunci:  transformasi  pendidikan,  euphoria akademik, perubahan jenjang, D3 ke S1

Abstract

The transition from Diploma (D3) programs to Bachelor’s degree (S1)  represents  a strategic step in enhancing the quality of vocational higher education.   This transformation  generates collective euphoria among academic communities manifested as institutional pride, expectations for improved graduate competitiveness, and motivation to upgrade academic quality.    However,

the implementation requires curriculum readiness, instructor qualification upgrades,   and supportive infrastructure. This study employs a descriptive qualitative approach    to examine

the dynamics of euphoria and associated challenges during the D3-to-S1 transition.

Keywords: educational transformation, academic euphoria, degree transition, D3 to S1

Pendahuluan

Perubahan status institusi atau program studi dari jenjang vokasi (D3) ke jenjang sarjana  (S1) merupakan fenomena yang semakin marak dalam upaya menutup kesenjangan antara kebutuhan industri dan output pendidikan tinggi. Perubahan ini tidak hanya bersifat administratif,    tetapi  juga menyentuh aspek kurikulum, pengembangan kompetensi dosen, dan ekspektasi para mahasiswa   serta pemangku kepentingan. Euforia yang timbul berpotensi menjadi modal sosial untuk      percepatan transformasi, namun bila tidak dikelola akan menimbulkan disorientasi kebijakan akademik.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif berupa studi kasus   pada  beberapa program studi vokasi yang sedang melakukan transisi D3 ke S1. Teknik pengumpulan data  meliputi wawancara mendalam dengan pimpinan program, dosen, dan mahasiswa, observasi dokumen   kebijakan akademik, serta analisis dokumentasi perubahan kurikulum. Data dianalisis secara tematik  untuk mengidentifikasi pola euforia, hambatan implementasi, dan strategi mitigasi.

Hasil dan Pembahasan

1.Euforia Kolektif sebagai Modal Awal. Euforia yang muncul di antara civitas akademika terbukti meningkatkan motivasi untuk berinovasi dalam proses pembelajaran dan         mempercepat proses akreditasi internal.2.Penyesuaian Kurikulum dan Penguatan Kompetensi Dosen.Peralihan ke jenjang S1 menuntut penyesuaian kurikulum yang menyeimbangkan antara kompetensi praktik dan aspek teoretis serta peningkatan kualifikasi dosen melalui studi lanjut dan publikasi ilmiah.3.Dampak terhadap Daya Saing Lulusan.     Gelar S1 dipersepsikan memberikan nilai tambah dalam kompetisi pasar kerja, tetapi relevansi kompetensi tetap menjadi faktor penentu utama.  Kolaborasi dengan industri dan sertifikasi profesional menjadi komponen penting.   4. Tantangan Infrastruktur dan Manajemen. Banyak institusi menghadapi keterbatasan fasilitas laboratorium,  labor praktik, dan sumber daya administratif untuk memenuhi standar S1.

Kesimpulan

Transformasi dari D3 ke S1 memunculkan euforia yang berperan sebagai pendorong   awal perubahan institusional. Keberhasilan jangka panjang bergantung pada perencanaan strategis  yang mencakup penyesuaian kurikulum, peningkatan kualifikasi dosen, investasi infrastruktur,    dan kemitraan dengan industri. Rekomendasi meliputi pelatihan dosen, penyusunan kurikulum berbasis kompetensi yang terukur, serta monitoring berkelanjutan terhadap outcome lulusan.

Daftar Pustaka

Fitriani, W.S. (2023).Transition of graduates to the world of work:Tracer study insights.Jurnal Pendidikan Teknik, 2023.

Japan International Cooperation Agency (JICA).(2019).Data Collection Survey on Higher Education and Labour Market inIndonesia. https://openjicareport.jica.go.jp/pdf/12367322.pdf

Judijanto, L. (2024). A Snapshot of Indonesian Vocational Higher Education. INJOE, 2024.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). (2022). Panduan Transformasi Pendidikan Vokasi Indonesia.

Maulana, A. (2023). Optimalisasi Pendidikan & Pelatihan Vokasi di Indonesia.Jurnal JPAP,2023.

Muharam, R.S. (2024). The Role of Vocational Education Towards a Golden Indonesia 2045.

Prasetyo, H., & Andini, L. (2023). Dinamika Perubahan Institusi Vokasi Menuju Program Sarjana Terapan. Jurnal Manajemen Pendidikan Indonesia, 11(2), 98-112.

Rahmawati, S.(2025) Unpacking the digital competence challenge in vocational higher education. ScienceDirect, 2025.

Setiawan, D., & Rahmawati, E.(2023). Adaptasi Kurikulum Vokasi dalam Perubahan Status D3 ke S1. Jurnal Inovasi Pendidikan Tinggi, 12(3), 210-225.

UNESCO-UNEVOC. (2020). TVET Country Profile: Indonesia. https://unevoc.unesco.org/pub/tvet_country_ profile_indonesia_revised_may_2020.pdf

Read Entire Article
Information | Sukabumi |