WARUNGKIARA – Lakukan pengecekan terhadap pembangunan pengganti jembatan lalay yang berlokasi di Desa Bantarkalong, kecamatan Warungkiara, Bupati Sukabumi Marwan Hamami tergetkan 15 Desember 2024 nanti selesai.
Hal itu diungkapkan bupati Marwan sesaat melaksanakan pengecekan pembangunan jembatan didampingi kepala dinas pekerjaan umum Dede Rukhaya beserta jajaran, pada Selasa, (26/11/2024.
“Kita hari ini monitoring untuk pelaksanaan pembangunan jembatan Cilalay, dimana kondisi jalan, sebenarnya jembatan ini akan diperbaiki secara jembatan yang bisa dilalui oleh kendraaan kendaran secara normal, tidak jembatan gantung, tapi kerena kondisi kena Covid kemarin terkendala,” ujar Bupati Marwan saat diwawancara.
“Dan karena pasca Covid kita recopusing anggaran, baru terlaksana pembangunan jembatan tidak sesuai harapan sebetulnya, kita masih mempergunakan jembatan gantung yang ditingkatkan kapasitasnya,” imbuhnya.
Dijelaskan Bupati Marwan, kapasitas jembatan yang dibangun bersebelahan dengan jembatan lalay sebelumnya kini memiliki mampu menahan beban 8 ton untuk membawa hasil pertanian masyarakat, juga membawa hasil komditas diwilayah desa Bantarkalong ke arah Simpenan dan juga Warungkiara.
“Nah mudah mudahan ini nanti bisa benar benar dimanfaatkan dengan baik, karena kewenangan sungai juga di provinsi,” jelasnya.
Bupati Marwan menegaskan bahwa, rencana sebelum terdapar dua jembatan yang didorong pemerintab daerah untuk dilakukan pembangunan selain jembatan Lalay yang sebelumnya viral di media sosial karena kondisinya sudah rusak parah, yakni jembatan Kibitei.
“Sebetulnya yang didorong itu yang disini dan di kibitei dengan kota sukabumi yang ke arah wangunreja, sehingga potensi potensi wilayah yang dimungkinkan nanti terisolir selama ini bisa terungkut potensinya,”
Namun begitu, kata Bupati Marwan yang paling penting bagaimana masyarakat bisa memanfaatkan ruang jemabatan yang ada secara maksimal, sehingga dengan pembangunan jembatan Lalay yang baru masyarakat bisa lebih dimungkinkan lancar dalam melaksanakan aktivitas kegiatan ekonominya bisa berjalan dengan baik.
“Ini target selesai 15 Desember, makanya kita periksa, karena 15 Desember itu harus sudah selesai secara perjanjian pekerjaan, sedangkan juga kita dikeuangan itu kan tanggal 20 Desember harus sudah clear, nah makanya kita chek,” paparnya.
“Insya allah seminggu ini terpasang semua dan beres kayanya, 15 Desember nanti, Insya Allah rampung semua,” sambungnya.
Lanjut Bupati Marwan, sebetulnya jembatan yang saat ini dibangun tersebut juga rencana awal bukan dilokasi bersebelahan dengan jembatan lalay sebelumnya, namun karena kondisi akses jalan menjadi kendala.
“Tadi kendalanya memang jalan membawa material, juga membangun ketempat baru itu perlu pembebasab lahan yang luar biasa, urugan juga sudah. Ini kondisi hari ini sudah 90 persen, tinggal masang gelagar, secara bentuk sama dengan jembatan gantung awal yang sebelahnya tapi kapasitasnya lebih dua kali lipat,” tuturnya.
Meski sudah ada jembatan baru sebagai pengganti, Bupati Marwan meminta jembatan lalay sebelumnya, tetap difungsikan dan jangan dihilangkan namun lebih kepada digunakan untuk rekreasi bagi masyarakat dan dijadikan jembatan sejarah seperti halnya jembatan kuning Bagbagan di wilayah kecamatan Simpenan.
“Itu masih difungsikan bila perlu nanti di pakai oleh pak kades jangan dihilangkan, pakai lampu model seperti bagbagan juga kita inginnya seperti itu cuman kementrian tidak memperbolehkan karena strukturnya takut sudah tidak kuat lagi,” bebernyam
“Padahal kalau diuji itu masih kuat, jadi jembatan sejarah Bagbagan misalnya Jembatan seperti ini manfaatkan dipakai rekreasi, jadi ikon. Kalau yang sekarang dibangun bentangan 60 meter, berarti kesini 80 meter, lebar jembatan 2,5 meter,” tandasnya. (Ndi).