Inovasi RESIK Bikin SMP Al Umanaa Boarding School Raih Juara 2 Nasional AIA Healthiest Schools 2025

15 hours ago 7

SUKABUMI – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh SMP Al Umanaa Boarding School (Pondok Pesantren Modern Al Umanaa). Dalam ajang bergengsi AIA Healthiest Schools 2025, sekolah ini berhasil meraih Juara 2 Tingkat Nasional, mengalahkan ribuan sekolah lain dari seluruh penjuru Indonesia berkat inovasi unggulan mereka dalam bidang kesehatan dan kebersihan lingkungan bertajuk “RESIK”—singkatan dari Responsible, Eco-friendly, Systematic, Inspiring, Keep it!

Ajang AIA Healthiest Schools 2025 merupakan bagian dari inisiatif global AIA Group yang bertujuan membentuk budaya sekolah sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Di Indonesia, program ini diselenggarakan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kompas Gramedia, serta Majalah Bobo. Tahun ini, kompetisi ini berhasil menjaring lebih dari 3.000 peserta, dengan 400 proyek sekolah terpilih yang berhasil lolos ke tahap penjurian nasional.

Program RESIK dari Al Umanaa tidak sekadar slogan, melainkan sebuah sistem manajemen kebersihan lingkungan sekolah berasrama yang dikembangkan secara menyeluruh dan konsisten. Dengan pendekatan yang edukatif, partisipatif, dan sistematis, RESIK berhasil menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan inspiratif. Program ini terdiri dari enam komponen utama yaitu RESIK Habit, Standar Operasional Prosedur (SOP) dan rutinitas harian yang wajib dilakukan oleh siswa dan guru untuk menjaga kebersihan pribadi serta lingkungan secara menyeluruh.

RESIK Zero Waste membangun sistem pengelolaan sampah yang terstruktur dengan konsep daur ulang, pengurangan sampah, dan pemilahan yang ramah lingkungan. RESIK Academy menyediakan buku panduan dan pelatihan khusus bagi guru dan siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. RESIK Check melakukan penilaian dan monitoring rutin terhadap kebersihan kamar, ruang belajar, hingga area umum secara berkala.

RESIK King & Queen, bentuk penghargaan kepada siswa-siswi terbaik yang menunjukkan teladan dalam menjaga kebersihan, baik secara individu maupun kelompok. RESIK Campaign, edukasi dan kampanye kebersihan yang dilakukan secara kreatif melalui berbagai media, mulai dari mural, poster, video pendek, hingga media sosial—baik untuk internal sekolah maupun masyarakat luas.

Puncak acara penganugerahan AIA Healthiest Schools 2025 digelar secara hybrid dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube AIA Indonesia, memungkinkan seluruh peserta dari berbagai daerah menyaksikan momen istimewa ini. Dalam sambutannya, perwakilan juri menekankan bahwa program RESIK dari SMP Al Umanaa menjadi salah satu inovasi paling aplikatif dan inspiratif yang bisa direplikasi oleh sekolah lain di seluruh Indonesia.

Program ini juga telah dikemas dalam bentuk buku dokumentasi, yang kini tengah disebarluaskan sebagai sumber inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menanamkan nilai-nilai hidup bersih, sehat, dan bertanggung jawab sejak dini.

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa Yayasan Al Umanaa tak hanya fokus dalam pengembangan aspek akademik dan keagamaan, tetapi juga dalam membentuk karakter dan kesadaran hidup berkelanjutan di kalangan para santri. Kepala sekolah SMP Al Umanaa Boarding School Gustinaningsih menyampaikan rasa syukur dan apresiasi yang tinggi atas dedikasi seluruh tim, guru, siswa, serta pihak yayasan yang terus berinovasi untuk kemajuan pendidikan.

“Kami percaya bahwa hidup bersih dan sehat adalah bagian dari pengamalan nilai-nilai Islam. Melalui program RESIK, kami tidak hanya mendidik secara teori, tetapi juga membangun kebiasaan positif yang akan menjadi bekal hidup para santri di masa depan,” ujarnya.

Prestasi ini juga sejalan dengan visi besar Yayasan Al Umanaa untuk mencetak generasi santri yang unggul dalam akidah, akhlaq, ilmu, keterampilan, serta sadar lingkungan dan tangguh menghadapi tantangan global.

Setelah keberhasilan ini, Al Umanaa berencana mengembangkan program RESIK menjadi gerakan sosial yang melibatkan masyarakat sekitar pesantren. “Dengan pendekatan kolaboratif, diharapkan program ini tidak hanya menjadi identitas sekolah, tetapi juga menjadi kontribusi nyata dalam membangun budaya sehat dan bersih di lingkungan yang lebih luas,” pungkasnya. (*/wdy)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |