SUKABUMI – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi, Kasmin Belle menyatakan debat terakhir pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi yang dilaksanakan di Padjajaran Convention Centre, Sultanraja Hotel Soreang, Kabupaten Bandung, berjalan lancar dan kondusif.
“Melihat perjalanan debat hari ini selama dua jam, kami lihat situasi aman dan terkendali baik paslon 1 maupun 2, termasuk timnya sama telah menjaga ketertiban,” ujar Kasmin kepada awak media sesuai debat, pada Jumat (22/11).
Kembali disinggung soal peralihan tempat debat terakhir yang awalnya dilaksanakan di Sukabumi menjadi di Soreang Bandung. Ia menegaskan atas rekomendasi dari pihak kepolisian, karena dilihat faktor keamanan meskipun dirinya sudah merencanakan di empat titik.
“Perlu diketahui dari awal kami menginginkan tadinya itu di wilayah Selatan Sukabumi. Kita sudah merencanakan 4 tempat. Pertama gor Surade, Hotel Laska Ciletuh, SBH, dan kantor DPRD cuma berhubungan dengan adanya rekomendasi dari kepolisian kami dalam pertimbangan kebijakan ini, berati ada hal hal yang tidak kita inginkan terjadi pada saat debat,” paparnya.
Di sisi lain, dirinya juga telah mengumumkan bahwa debat terakhir ini akan ditayangkan secara langsung di televisi nasional INews, sehingga masyarakat bisa menonton debat langsung di rumah masing masing. Pun soal anggaran tidak terjadi pembengkakan. “Tidak ada pembengkakan anggaran, semua sudah dianggarkan untuk dua kali debat,” paparnya.
Calon Bupati Sukabumi, nomor urut 1 Iyos Somantri mengatakan, dengan debat yang kedua ini masyarakat bisa mendengar dan melihat serta menilai, sehingga masyarakat bisa menentukan pilihannya.
“Harapannya masyarakat bisa mendengar, melihat, dan menilai untuk bisa menentukan pilihan karena berdasarkan hasil survei masih banyak swing voters (suara mengambang). Mudah-mudahan swing voters ini ketika melihat debat tadi ada pergeseran ke kami, karena target kemenangan di atas 60 persen,” bebernya.
Disinggung mengenai perpindahan tempat debat dirinya mengaku tidak menjadi soal, karena sudah kebijakannya seperti itu. “Kalau kerepotan sih gak, ini sudah kebijakan kita ngikut saja. Semua visi misi dan program juga sudah tersampaikan tuntas, lugas, dan mudah mudahan masyarakat memahami,” pungkasnya.
Sementara itu, Calon Bupati Sukabumi nomor urut 1 Asep Japar berharap debat terakhir ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat. Apalagi dalam debat telah disampaikan semua visi misi dan program kerja selama 5 tahun kedepan. “Ya, mudah mudahan saja, ini memberikan pemahaman kepada masyarakat, semua program – program kita juga tersampaikan dengan baik,” jelasnya.
Soal tempat debat dipindahkan ke Bandung, dirinya juga mengaku tidak merasa keberatan dan dimana saja tidak ada masalah. “Kalau saya sih debat dimana saja tidak ada masalah, ya kalau lebih bagus sih di daerah sendiri, tapi gak apa apa ini sudah keputusan KPU sudah memutuskan kita mengikuti untuk keamanan,” ucapnya.
Adapun materi debat yang menarik baginya yaitu soal tenaga honorer di Sukabumi yang sangat perlu diperhatikan, lapangan pekerjaan. “Lalu soal kesejahteraan nelayan, petani, guru ngaji. Ini kami temui langsung ke lapangan yang sangat menghawatirkan,” pungkasnya. (ris)