Sukabumi Jadi Titik Awal Kolaborasi Besar UMKM Nasional

6 days ago 21

SUKABUMI — Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia, Maman Abdurrahman, meluncurkan program Kemudahan Usaha Mikro Bermitra (Kumitra) di Gedung Juang 45, Kota Sukabumi, Kamis (9/10).

Menteri UMKM Republik Indonesia, Maman Abdurrahman menjelaskan, program ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam menjawab tantangan pelaku usaha mikro yang kerap berjalan sendiri tanpa dukungan pasar maupun pendampingan.

“Salah satu kendala utama usaha mikro sulit naik kelas adalah minimnya akses pasar dan kemitraan dengan usaha besar,” jelas Maman kepada Radar Sukabumi, Kamis (9/10).

Melalui program Kumitra, pemerintah ingin menciptakan ekosistem usaha yang saling terhubung antara pelaku usaha mikro dan industri besar agar rantai pasok menjadi lebih kuat dan berkelanjutan. Pasalnya, selama ini pemerintah hanya mendorong pengusaha untuk berproduksi, tapi tidak memikirkan ke mana produk itu akan dijual.

“Sebanyak apa pun produksi, kalau tidak ada yang membeli, itu percuma. Karena itu, Kumitra hadir untuk memastikan pelaku usaha mikro punya offtaker, pembeli tetap, dan pendampingan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Ia menambahkan, pelaku usaha mikro yang tergabung dalam program ini akan mendapatkan pelatihan peningkatan kualitas produk, pendampingan bisnis, serta kepastian pasar. Dengan jaminan offtaker, lembaga pembiayaan pun akan lebih percaya untuk menyalurkan dana kepada pelaku UMKM.

“Selama ini kemitraan belum masif. Banyak pengusaha mikro yang akhirnya sulit bangkit. Karena itu, kami ingin memperbanyak program seperti ini dan memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah, termasuk pemberdayaan perempuan, karena sebagian besar pelaku usaha mikro adalah ibu-ibu,” paparnya.

Dalam kesempatan sama, Maman meluruskan isu terkait dana Rp200 triliun yang sempat dikaitkan dengan Kementerian UMKM. Ia menegaskan, dana tersebut bukan berasal dari Kementerian UMKM, melainkan dana yang dikelola oleh Bank Indonesia untuk stimulus ekonomi sektor produksi.

“Dana itu disalurkan melalui bank-bank Himbara untuk menggerakkan sektor produksi nasional. Sementara dari Kementerian UMKM sendiri, fokus kami tetap pada program KUR dengan plafon Rp300 triliun untuk pembiayaan usaha mikro,” jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki mengapresiasi atas kehadiran Menteri UMKM sekaligus peluncuran program Kumitra dan Kota Sukabumi siap menjadi role model pengembangan UMKM di Indonesia.

“Insyaallah Kota Sukabumi akan menjadi contoh dalam pengembangan ekosistem UMKM. Kami sedang membangun inkubator usaha dalam tiga tahap, bekerja sama dengan Kementerian UMKM dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak. Butuh waktu sekitar tiga tahun untuk membangun ekosistem yang kuat,” ucap Ayep yang dikenal pernah berawal dari pelaku usaha mikro.

Program Kumitra diharapkan menjadi tonggak baru dalam mempercepat pertumbuhan UMKM nasional melalui penguatan kemitraan, kepastian pasar, dan pemberdayaan ekonomi berbasis kolaborasi.

“Semoga dengan adanya kerjasama yang baik dengan semua sektor dapat mendongkrak para pengusaha UMKM di wilayah,” pungkasnya. (Bam)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |