Lomba Cerdas Cermat Panca Waluya, Barometer Karakter Siswa Sukabumi

SUKABUMI – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi terus berinovasi dalam memperkuat pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. Salah satu langkah nyatanya adalah melalui kegiatan Lomba Cerdas Cermat (LCC) Gapura Panca Waluya, yang digelar pada 23–24 Oktober 2025 di dua sekolah percontohan jenjang pendidikan dasar.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Novian Restiadi, didampingi Kepala Bidang Kebudayaan, Rita Handayani, beserta jajaran.

Menurut Novian, LCC ini digelar sebagai evaluasi penerapan Gapura Panca Waluya di lingkungan pendidikan dasar, sekaligus menjadi strategi meminimalisir dekadensi moral dan kenakalan remaja.

“Melalui internalisasi nilai-nilai Panca Waluya, kami ingin menanamkan karakter luhur dan kebiasaan positif pada siswa sejak dini,” ujar Novian.

LCC Gapura Panca Waluya tahun ini diikuti oleh dua sekolah percontohan, yakni SDN Lembursitu CBM untuk jenjang SD dan SMPN 6 Kota Sukabumi untuk jenjang SMP.
Setiap sekolah diikuti oleh 9 regu peserta yang berkompetisi dalam beberapa babak hingga akhirnya terpilih 3 regu terbaik di babak final.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dengan masa persiapan sekitar satu minggu yang melibatkan guru dan siswa.

“Seleksi tahapan lomba dimulai di masing-masing sekolah karena sudah terintegrasi dengan program Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan kegiatan kokurikuler. Hal ini memudahkan proses persiapan, pengondisian siswa, hingga penyiapan soal,” jelas Novian.

Konsep Gapura Panca Waluya merupakan wujud kearifan lokal yang menanamkan lima nilai utama: cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), pinter (cerdas), dan singer (tanggap).
Nilai-nilai ini diharapkan dapat menjadi pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari siswa — mulai dari tidur tidak terlalu malam, bangun pagi, beribadah, berolahraga, hidup bersih dan sehat, hingga menjaga lingkungan dan berperilaku santun.

“Intinya, Panca Waluya bukan hanya slogan. Ia menjadi panduan hidup yang membentuk generasi muda berjati diri, berkarakter, dan mencintai budaya bangsa,” tutur Novian.

Melalui kegiatan ini, Disdikbud Kota Sukabumi berharap agar pendidikan karakter berbasis kearifan lokal tidak berhenti di tingkat seremonial semata, tetapi menjadi gerakan berkelanjutan yang diimplementasikan secara nyata di sekolah.

“Kami ingin seluruh pemangku kepentingan pendidikan memiliki komitmen yang sama dalam menanamkan nilai-nilai luhur kepada anak didik. Ini investasi moral untuk masa depan,” harapnya.

Sementara itu, Kabid Kebudayaan Kota Sukabumi, Rita Handayani, menuturkan bahwa LCC Gapura Panca Waluya berawal dari gagasan inovasi penerapan nilai-nilai Panca Waluya melalui pembuatan modul pembelajaran.

“Awalnya kami menyusun modul penerapan Panca Waluya di satuan pendidikan dasar. Ternyata sambutannya luar biasa, apalagi didukung oleh penguatan regulasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui edaran Gubernur,” jelas Rita.

Ia menambahkan, lomba ini menjadi bentuk evaluasi konkret terhadap penerapan Panca Waluya di sekolah, serta menjadi pilot project untuk dua sekolah percontohan tahun ini. Ke depan, kegiatan serupa akan dilaksanakan secara berkelanjutan dan meluas ke seluruh sekolah di Kota Sukabumi.(wdy)