Memajukan Pendidikan Nonformal di Indonesia

7 hours ago 4

Oleh: Deliana Fazra Oktafani
Prodi Sastra Inggris UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Pendidikan memiliki peran dalam peningkatan sumber daya manusia [SDM], masyarakat memiliki hak yang paten atas sebuah pendidikan yang layak dan tepat untuk didapatkan.

Di Indonesia sendiri sudah memfasilitasi tiga jalur Pendidikan yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat, yaitu Pendidikan formal, nonformal dan informal dengan ketentuan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Ketiga Pendidikan ini memiliki tujuan yang sama yaitu untuk berkontribusi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan membenahi karakter individu yang sesuai untuk merubah tatanan hidup masyarakat, selain itu juga ketiga system pendidikan ini saling berkontribusi dalam melengkapi kebutuhan masyarakat dalam menadapatkan hak nya atas pendidikan.

Namun selalu menjadi sebuah pertanyaan apakah di Indonesia Pendidikan sudah merata ?

Ataukan sebuah Pendidikan ini hanya bisa didapatkan oleh masyakat kelas menengah saja?

Lalu bagaiman pendidikan untuk Masyarakat kurang mampu?

Tentu akan selalu menjadi persoalan penting bagi kita untuk mengulik atas persoalan seperti ini yang sering tersirat di kalangan Masyarakat Indonesia.

Khalayak orang pun selalu berfikir bahwa sebuah Pendidikan hanya akan di dapatkan dalam kurun waktu yang di tentukan dengan batas umur , lalu bagaimana bagi mereka yang belum mendapatkan hak Pendidikan nya dalam kurun waktu tersebut ?

Selain permasalahan batas umur, perekonomian masyarakat di indonesia pun sangat mempengaruhi dalam dunia Pendidikan formal , di indonesia masih banyak Masyarakat kelas menengah bawah yang tidak memiliki perekonomian stabil dengan keterbatasannya dalam mendapatkan berbagai hak hidup.

Ini sudah menjadi suatu kendala yang di hadapi oleh Masyarakat, karna kurang nya perekonomian yang membuat mereka sulit untuk mengkuti system Pendidikan formal di Indonesia. ini menjadi perhatian penting bagi pemerintah dalam pemerataan Pendidikan di Indonesia.

Bagi system Pendidikan formal tentu saja pemerintah sudah memberikan fasilitas dana bagi sekolah sekolah negri agar tidak memungut biaya kepada siswa, tetapi apakah pemerintah memastikan bahwa sekolah sekolah tersebut tidak memungut biaya lagi kepada siswa?

Tentu saja pemerintah belum sepenuhnya memperhatikan itu karna masih banyak sekolah sekolah negri yang memungut biaya fasilitas kepada para siswanya. Selain itu biaya sekolah formal saat ini juga sangat menghawatirkan dari biaya Gedung, uang pedaftaran dan iuaran bulanan yang makin mencekik bagi Masyarakat kurang mampu.

Walaupun ada sekolah yang menggratiskan biaya pendidikan nya tetapi perlu menjadi perhatian juga bagaimana dengan biaya seragam sekolah dan keperluan Pendidikan lainnya untuk fasilitas siswa?

Tentunya kebutuhan itu pun belum merata didapatkan oleh seluruh siswa kurang mampu di Indonesia.

Ditengah kesulitan yang dihadapi oleh sistem pendidikan formal, Pendidikan nonformal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), banyak menyumbangkan berbagai kebutuhan pendidikan untuk Masyarakat, system pendidikan yang fleksibel menjadi salah satu Solusi dan harapan bagi Masyarakat khususnya para siswa yang putus sekolah ataupun tidak mendapatkan system pendidikan formal karna terkendala perekonomian atau kendala yang lainnya.

Di PKBM anak anak yang memiliki kendala dalam pendidikan formal diberikan jaminan untuk mereka mendapatkan pendidikan yang setara meskipun tidak sepenuhnya mengikuti kurikulum pendidikan formal.

PKBM juga menawarkan berbagai program pendidikan kesetaraan, seperti Paket A, B, dan C, yang setara dengan jenjang SD, SMP, dan SMA.

Program-program ini memungkinkan siswa untuk menyelesaikan pendidikan mereka meskipun memiliki keterbatasan waktu atau ekonomi.

Bahkan, banyak PKBM yang juga menawarkan pelatihan keterampilan untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi dunia kerja atau membuka usaha. Oleh karena itu, pendidikan nonformal dapat menjadi alternatif yang efektif untuk mengurangi angka putus sekolah dan memberikan kesempatan kepada mereka yang tidak mampu untuk mengakses pendidikan formal..

Keberhasilan Pendidikan Nonformal

Salah satu contoh keberhasilan pendidikan nonformal di Indonesia adalah PKBM Cempaka yang terletak di Sukabumi, Jawa Barat. PKBM ini telah melahirkan peserta didik yang berkualitas dan mampu bersaing di tingkat yang lebih tinggi. Salah satu contohnya adalah pada tahun 2019 salah satu peserta didik PKBM Cempaka berhasil lolos seleksi perguruan tinggi di Indonesia. sebuah prestasi yang membuktikan bahwa pendidikan nonformal dapat menghasilkan lulusan yang kompetitif dan siap bersaing di tingkat yang lebih tinggi.

Selain itu PKBM ini banyak memiliki program diantaranya yaitu taman baca, yang memfasilitasi Masyarakat dalam mengetahui berbagai macam pengetahuan dengan membaca.

Dengan itu program ini dapat menjadi Solusi untuk peningkatan literasi di Indonesia, dan menjadi Solusi bagi persoalan Masyarakat yang belum bisa atau lancar membaca.

Di PKBM cempaka banyak kesetaraaan pendidikan yang telah diciptakan antara pendidikan formal dan nonformal dimulai dari pembelajaran dan pengetahuan yang di dapatkan sampai dengan keterampilan atau kursus yang diberikan. Salah satunya kursus Bahasa yang ada didalamnya.

Ini membuat perkembangan pendidikan masyarakat setempat semakin meningkat bahkan semakin pesat juga menurunnya angka ketertinggalan dalam dunia pendidikan. Bahkan terlaksananya kenaikan kelas di PKBM cempaka di tahun 2023 sama dengan kenaikan kelas di pendidikan formal atau sekolah negri yang di gelar secara meriah.

Jadi ini sudah tampak jelas bahwa pendidikan nonformal juga dapat disetarakan dengan pendidikan formal lainnya dengan mempertimbangkan bagian bagian penting seperti halnya anggaran anggaran yang di sediakan.

Keberhasilan ini menyoroti pentingnya fleksibilitas dan relevansi pendidikan nonformal dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan individu, termasuk mereka yang mungkin tidak dapat mengikuti jalur pendidikan formal dengan cara yang konvensional.

PKBM Cempaka, dengan berbagai program yang ditawarkannya, memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, serta membuka peluang lebih luas untuk masa depan mereka.

Contoh seperti ini menginspirasi banyak lembaga pendidikan nonformal lainnya untuk terus berinovasi dalam menciptakan program-program yang tidak hanya mengedepankan keterampilan praktis, tetapi juga dapat mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke pendidikan formal atau memasuki dunia kerja dengan kompetensi yang memadai.

Perlu Dikawal

Keberhasilan yang tercipta dari system pendidikan nonformal ini tidak terlepas dari berbagai faktor hambatan yang membuat penyelenggaraan pendidikan nonformal kurang maksimal seperti halnya prasarana yang kurang memadai bagi terselenggaranya pendidikan ini.

Salah satu fenomena menyebutkan mengenai ketentuan standar sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah yang diatur oleh Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 22 Tahun 2023 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Pendidikan Dasar dan Menengah, yaitu Prasyarat ruang kelas menyebutkan setiap anak membutuhkan dua meter persegi.

Luas tanah dan gedung pun harus disesuaikan dengan jumlah peserta didik. Ini menjadi keresahan pagi para peran pengajar dan pembimbing di pendidikan nonformal. Karna sudah jelas hal tersebut sulit direalisasikan di beberapa PKBM yang ada di Indonesia.

Prasarana yang dibutuhkan siswa juga kurang memadai contohhnya kelayakan ruangan kelas di PKBM pelosok atau penyediaan media pembelajaran yang lebih setara dengan pendidikan formal pun masih belum terpenuhi.

Perhatian pemerintah sangat perlu di perluas untuk keberlangsungan system pendidikan ini, jangan sampai kekeliruan terjadi Kembali dalam dunia pendidikan.

Papua selalu menjadi pusat perhatian dalam dunia pendidikan, bagaimana tidak ? terdata sejumlah 693.805 siswa putus sekolah di Papua, ini menjadi angka yang fantastis dan sudah termasuk ke dalam pelanggaran HAM yang terjadi.

Fenomena ini disebabkan kurangnya perhatian pemerintah pusat mengenai pemerataan pendidikan yang ada di Papua, pemerintah seharusnya memperhatikan kembali mengenai mengalirnya dana Otsus dan dana lainnya yang ditransfer kepada para pejebat daerah untuk kepentingan pendidikan, karena sejatinya banyak sekali sekolah sekolah kurang layak yang ada di papua bahkan prasarana yang tidak memadai seperti halnya bangunan sekolah ataupun akses jalan yang perlu dilalui menuju ke sekolah dan terhambatnya Beasiswa yang diberikan kepada siswa banyak beasiswa yang tidak mengalir kepada para siswa karena penimbunan beasiswa yang sering terjadi ataupun disebabkan karena pergantian pemerintahan daerah dan sekaligus pergantian pula kepengurusan pengaliran beasiswa tersebut.

Pemekaran daerah juga menjadi penyebab anak anak putus sekolah jika kampung, distrik, dan kabupaten mengalami pemekaran maka sekolah pun ikut mengalami pemekaran dan semakin banyak sekolah yang dibangun maka sedikit pula tenaga pengajar yang tersedia.

Jika di dalam dunia pendidikan masih banyak saja persoalan persoalan seperti ini maka pendidikan nonformal wajib menjadi pusat sorotan penting bagi pemerintah dan masyarakat.

Apalagi jika pemerintah belum signifikan dalam menangani persoalan ini maka System pendidikan nonformal harus dikembangkan bagaimanapun jalannya dan tidak harus menormalisasikan ketentuan ketentuan yang ditetapkan tetapi tidak bisa mejadi Solusi atas kelancaran system pendidikan ini.

Masyarakat perlu melihat peluang pendidikan ini dengan baik dan memanfaatkannya untuk kemajuan perkembangan kehidupan selanjutnya.

Dengan adanya system pendidikan nonformal ini akan menunjang masa depan dengan memberikan akses akses pemenuhan keterampilan dan pengetahuan yang sebelumnya tidak terpenuhi.

Dengan itu Tingkat anak tidak atau putus sekolah di Indonesia akan menurun. Maka melihat dari fleksibelitas dan kegunaan pendidikan nonformal untuk masyarakat pemerintah harus lebih memfasilitasi Pendidikan nonformal yang diposisikan sebagai alat bantu penyetaraan Pendidikan yang ada di Indonesia.

Pendidikan nonformal ini sangat membantu bagi masyarakat dalam mengatasi kendala nya untuk mengakses pendidikan formal baik yang terhambat oleh perekonomian ataupun jarak yang tidak terjangkau, system pendidikan ini sudah terlihat jelas menjadi jembatan bagi Masyarakat untuk mendapatkan hak pendidikannya. ***

Read Entire Article
Information | Sukabumi |