BOGOR – Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani muda, berbagai pihak telah berkolaborasi dalam mendukung permodalan serta pengembangan sektor pertanian. YESS PPIU Jabar melalui Forum Pertanian Milenial (MAF) semakin memperlihatkan komitmennya untuk memperkuat sektor pertanian yang melibatkan petani muda dan meningkatkan produktivitas pangan.
MAF adalah forum yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mengembangkan sektor pertanian dengan melibatkan generasi muda dalam meningkatkan ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Event mingguan yang dilaksanakan pada Rabu (17/7/2024) ini menunjukkan kolaborasi antara pemerintah dengan sektor swasta.
Sebagaimana dikatakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bahwa SDM Pertanian harus memiliki kualitas yang mumpuni karena ini menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian.
Di lain kesempatan, Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa regenerasi petani sangat diperlukan untuk mempertahankan produksi pangan dan ketahanan pangan. Sehingga, apapun yang menjadi tantangan petani muda, agar bisa dicarikan solusi dan difasilitasi untuk memotivasi para petani muda tetap berproses produksi di bidang pertanian.
Latif, yang bergerak dalam pembudayaan ekonomi melalui kelembagaan koperasi syariah, berbagi tentang perjalanan karirnya sejak menjadi sekretaris pengurus KBBNT pada tahun 2006-2012 hingga menjabat sebagai ketua pengurus KSPPS BAYTUL IHKTIAR. KPPS memiliki program khusus bagi anggota yang memiliki usaha pertanian, meliputi pendidikan, modal usaha, perumahan, asset, penunjang kerja, take over, dan sanitasi. Sesuai dengan Undang-Undang Koperasi (No. 25 tahun 1992), koperasi hanya melayani anggotanya.
Taufik Akbar memaparkan berbagai peluang usaha rumahan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti bisnis makanan dan minuman sehat, reseller, dropship, barang handmade, desain grafis, content creator, dan copywriter. Pegadaian menyediakan layanan khusus untuk UMKM melalui KUR Syariah, dengan tujuan meningkatkan akses pembiayaan dan memperluas kapasitas usaha produktif bagi pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Program KUR Syariah 3% menjadi andalan untuk pengusaha muda.
Sanukri Nur Hindawan menjelaskan teknologi budidaya cabe yang diterapkan dalam program YESS. Setelah mengikuti pelatihan semahpar dengan bantuan tetes dan pupuk cair dari Pegadaian, program ini berhasil meningkatkan hasil panen cabe dan menambah jumlah petani milenial serta pekerja di sektor pertanian cabe.
Didin Syaifudin menyampaikan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai pusat informasi, tempat pembelajaran, jelajah kemitraan, pengembangan wirausaha, dan peningkatan pertanian. Akses pendampingan teknologi bisa dilakukan di Penyuluh atau di BPP, dengan berbagai inovasi yang terus dikembangkan.
Melalui kolaborasi berbagai pihak, MAF di Bogor menunjukkan komitmennya dalam mendukung permodalan petani muda dan memperkuat ketahanan pangan. Kerja sama ini diharapkan dapat memajukan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani muda di Indonesia. (wsd)