BOGOR – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menerima kunjungan dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan pada hari Senin (09/12/2024) bertempat di Ruang Seminar II Polbangtan Bogor.
Rombongan BBPP Ketindan yang terdiri dari 11 staf personalia ini melakukan studi banding untuk mempelajari lebih lanjut pengelolaan Inkubator Agribisnis di Polbangtan Bogor.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman telah menyampaikan beberapa kali tentang pentingnya inkubator bisnis dalam mendukung pertumbuhan sektor pertanian di Indonesia, khususnya bagi para petani muda dan pelaku usaha pertanian.
Inkubator bisnis ini dimaksudkan untuk memberikan pelatihan, pembimbingan, dan pendanaan bagi calon pengusaha atau pelaku usaha yang bergerak di bidang pertanian, sehingga mereka bisa mengembangkan usahanya secara profesional dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan yang berbeda, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengungkapkan bahwa dengan adanya inkubator bisnis, para pelaku usaha pertanian akan mendapatkan bimbingan dan akses ke pasar yang lebih luas, serta pengembangan teknologi dan inovasi yang dapat meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global. Selain itu, inkubator bisnis juga diharapkan dapat mempercepat digitalisasi sektor pertanian dan membantu para petani untuk lebih mandiri dalam mengelola usaha mereka.
Kegiatan tersebut dipandu oleh Kepala Inkubator Agribisnis Polbangtan Bogor, Aminudin, Kepala Teaching Factory Polbangtan Bogor, Cheppy Wati, Manager Teaching Factory, Annisah, serta Konsultan TVET PPIU Jawa Barat, Yohanes Sugandi.
Diskusi terkait berbagai aspek pengelolaan Inkubator Agribisnis menjadi topik utama pada pembahasan ini dilanjutkan dengan melihat fasilitas yang ada di Inkubator Agribisnis Polbangtan Bogor.
Dalam sambutannya, Agus Wahana, selaku Pimpinan Rombongan BBPP Ketindan, menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari lebih dalam tentang pengelolaan Inkubator Agribisnis di Polbangtan Bogor. “Studi banding ini dilakukan untuk mempelajari proses pengelolaan Inkubator Agribisnis, termasuk rekrutmen tenant, pendanaan, fasilitas, dan berbagai aspek lainnya. Kami berharap informasi yang kami peroleh dapat dimodifikasi dan diimplementasikan di BBPP Ketindan,” ujarnya.
Aminudin menjelaskan bahwa Inkubator Agribisnis Polbangtan Bogor, yang disebut INKA Polbangtan Bogor, adalah lembaga yang berfokus pada pembinaan, pendampingan, dan pengembangan wirausahawan pemula. INKA Polbangtan Bogor baru dibentuk pada tahun 2023 dan saat ini memiliki 28 tenant, dengan rincian 3 tenant yang bergabung pada tahun 2023 dan 25 tenant yang bergabung pada tahun 2024.
Kegiatan studi banding ini diakhiri dengan kunjungan ke Smart Green House Polbangtan Bogor, yang merupakan salah satu fasilitas unggulan dari Inkubator Agribisnis Polbangtan Bogor. Kunjungan ini memberikan wawasan praktis tentang implementasi konsep-konsep Inkubator Agribisnis yang ada di Polbangtan Bogor.
Kunjungan ini diharapkan dapat mempererat kerja sama antar lembaga pelatihan pertanian dan mendorong pengembangan Inkubator Agribisnis di seluruh Indonesia. (wsd)