SUKABUMI – Kontingen Kota Sukabumi kembali menunjukkan kemampuannya di Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Jawa Barat tahun 2024. Meski hasil tahun ini sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya, Kota Sukabumi tetap berhasil membawa pulang tiga prestasi membanggakan.
Menurut Kepala Seksi Kesiswaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Dadi Rulanto, Kota Sukabumi meraih tiga penghargaan penting, yaitu:
- Juara Harapan 1 Sajak Putra atas nama Dareel Tri Nurjaman dari SDN Sriwidari.
- Juara Harapan 3 Borang Putri atas nama Nazmia Aghni dari SDN Situendah.
- Pinunjul 3 Sajak Putra atas nama Kianu Akbar Juliansyah, siswa kelas 7E SMPN 11 Kota Sukabumi.
“Kami sangat bersyukur atas pencapaian ini. Meskipun ada penurunan prestasi dibandingkan tahun lalu, ini tetap menjadi kebanggaan bagi kami. Hal ini menunjukkan bahwa potensi anak-anak Sukabumi tetap kuat,” ujar Dadi.
Dadi menjelaskan, persiapan telah dilakukan secara matang dengan menggelar latihan gabungan selama satu bulan penuh sebelum lomba. Namun, dia juga mengakui bahwa masih ada kelemahan yang perlu dievaluasi.
“Penurunan ini akan menjadi bahan evaluasi bersama. Kami akan membahas apa saja yang menjadi kendala dan poin-poin yang perlu diperbaiki agar tahun depan Kota Sukabumi bisa meraih prestasi lebih tinggi,” tambahnya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan minat dan bakat siswa, baik di tingkat kota maupun provinsi. “Setiap tahun kami konsisten mempersiapkan dan membina siswa agar sukses di ajang FTBI. Ini adalah kewajiban kami,” jelas Dadi.
Dadi Rulanto menekankan pentingnya pembinaan yang lebih matang untuk tahun-tahun mendatang. “Kelemahan yang menjadi penghambat tahun ini akan kami evaluasi. Kami akan memperbaiki persiapan, mulai dari teknik pelatihan hingga evaluasi lomba. Mudah-mudahan tahun depan kita bisa berbicara banyak dan meraih prestasi yang lebih tinggi,” tuturnya penuh optimis.
Salah satu peraih prestasi, Kianu Akbar Juliansyah, yang meraih Juara 3 Sajak Putra mengaku sangat bersyukur atas hasil yang dicapainya. “Alhamdulillah, saya merasa senang dan bersyukur atas prestasi ini. Saya ingin membanggakan kedua orang tua dan mengharumkan nama sekolah,” ujar Kianu.
Kianu telah mempersiapkan diri sejak November tahun lalu. Dengan dukungan guru pembimbing seperti Pak Andhika, Ibu Rere, dan ibunya yang selalu memberikan semangat, Kianu berhasil membangun mental dan keberanian yang kuat untuk tampil di panggung kompetisi.
“Pengalaman ini sangat berkesan dan tak akan saya lupakan. Selain wawasan dan pengalaman baru, saya belajar banyak tentang kebersamaan dan pentingnya bahasa Sunda,” kata Kianu.
Ia berharap ke depannya bisa terus membanggakan orang tua dan sekolah serta terus memperdalam kecintaannya pada budaya Sunda.(wdy)