Fimela.com, Jakarta Variasi tinggi badan perempuan di seluruh dunia sangat mencolok, dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi. "Rata-rata tinggi badan perempuan berbeda-beda di setiap negara, tergantung pada faktor genetik, gizi, pola makan, lingkungan dan status kesehatan."
Secara global, tinggi badan perempuan tidaklah seragam. Di negara-negara Eropa Utara seperti Belanda dan Denmark, perempuan umumnya memiliki tinggi badan yang lebih menjulang, dengan rata-rata mencapai sekitar 170 cm atau bahkan lebih. Sebaliknya, di beberapa negara Asia, seperti Indonesia dan Filipina, rata-rata tinggi badan perempuan cenderung lebih pendek, berkisar antara 150 cm hingga 160 cm.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah informasi lengkap yang dirangkum Fimela.com dari berbagai sumber pada Jum'at (24/1/2025).
Seorang model asal California bernama Chase Kennedy memiliki tinggi badan 195 cm. Ia melabeli dirinya sebagai model dengan kaki terpanjang di Amerika.
Rata-rata Tinggi Badan Wanita di Amerika Serikat
Rata-rata tinggi badan wanita dewasa di Amerika Serikat adalah 5 kaki 3,5 inci, yang setara dengan kurang lebih 161 cm. Data ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Survei Kesehatan Nasional AS, yang berlangsung antara tahun 2015 hingga 2018. Selain itu, tinggi badan perempuan di negara ini juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk warisan genetik masing-masing individu.
"Wanita kulit hitam non-Hispanik yang berusia 20 tahun ke atas memiliki ketinggian rata-rata tertinggi, yakni sekitar 162 cm." Sementara itu, wanita dari keturunan Asia cenderung memiliki tinggi badan rata-rata yang lebih rendah, yaitu sekitar 5 kaki 1,5 inci. Variasi ini menunjukkan bahwa faktor genetik dan latar belakang etnis memainkan peran penting dalam menentukan tinggi badan perempuan di Amerika Serikat.
Rata-rata Tinggi Badan Wanita di Seluruh Dunia
NCD Risk Factor Collaboration (NCD-RisC) telah melakukan analisis ekstensif terhadap tinggi badan rata-rata perempuan di seluruh dunia dengan menggunakan data dari 1.200 studi yang mencakup berbagai populasi. Fokus penelitian ini adalah pada wanita berusia 18 hingga 25 tahun, memberikan wawasan penting tentang pertumbuhan fisik perempuan muda.
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa wanita di Belanda dan Montenegro memiliki rata-rata tinggi badan tertinggi di dunia, yakni sekitar 170 cm (66,9 inci). Sebaliknya, wanita di negara-negara Asia Tenggara dan Guatemala memiliki rata-rata tinggi badan terendah, dengan tinggi sekitar 152 cm (5 kaki) dan 149 cm (4 kaki 11 inci), masing-masing.
Berikut adalah perbandingan rata-rata tinggi badan wanita di beberapa negara:
- Belanda: 170 cm
- Montenegro: 170 cm
- Jerman: 165 cm
- Yunani: 165 cm
- Australia: 165 cm
- Kanada: 165 cm
- Britania Raya: 163 cm
- Korea Selatan: 163 cm
- Puerto Rico: 162 cm
- Cina: 162 cm
- Amerika Serikat: 161 cm
- Brasil: 160 cm
- Iran: 160 cm
- Meksiko: 157 cm
- Kenya: 157 cm
- India: 154 cm
- Indonesia: 152 cm
- Filipina: 152 cm
- Guatemala: 149 cm
Data ini memberikan wawasan berharga mengenai variasi tinggi badan perempuan di berbagai belahan dunia, mencerminkan perbedaan genetik, nutrisi, dan faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan fisik.
Apa saja perubahan rata-rata tinggi badan seiring waktu?
Pada umumnya, tinggi badan manusia mengalami tren peningkatan seiring dengan berjalannya waktu. Para ahli berpendapat bahwa faktor utama di balik pertumbuhan tinggi badan ini adalah perbaikan akses terhadap nutrisi dan layanan kesehatan yang lebih baik.
Di Amerika Serikat, pada tahun 1960-an, terjadi penurunan rata-rata tinggi badan wanita sekitar satu inci. Menurut data survei kesehatan nasional yang dilakukan antara 1960 hingga 1962, tinggi rata-rata wanita di Amerika adalah sekitar 160 cm.
Selain itu, data yang diperoleh dari NCD-RisC antara tahun 1896 hingga 1996 menunjukkan bahwa wanita di Eropa dan Asia Tengah mengalami peningkatan tinggi rata-rata sebesar 11 sentimeter. Para ilmuwan percaya bahwa peningkatan asupan nutrisi memainkan peran penting dalam membantu individu mencapai potensi tinggi badan mereka, di samping pengaruh faktor genetik yang juga berkontribusi terhadap pertumbuhan tersebut.
Pada usia berapa tinggi badan berhenti berkembang?
Umumnya, anak laki-laki akan berhenti mengalami pertumbuhan tinggi badan sekitar usia 20 tahun. Di sisi lain, anak perempuan biasanya mencapai puncak pertumbuhan tersebut pada usia 18 tahun. Meskipun demikian, batasan usia ini tidaklah mutlak, karena pertumbuhan tinggi badan juga dipengaruhi oleh fase pertumbuhan yang cepat, yang biasanya terjadi sebelum masa pubertas. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa setiap individu memiliki pola pertumbuhan yang berbeda-beda.
Fase pertumbuhan ini dapat bervariasi tergantung pada faktor genetik dan lingkungan. Sebagai contoh, "pertumbuhan pesat yang umumnya terjadi sebelum pubertas" menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi tinggi badan seseorang. Dengan demikian, meskipun ada patokan usia, banyak faktor lain yang turut berperan dalam menentukan tinggi badan akhir seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa setiap anak memiliki perjalanan pertumbuhan yang unik dan tidak dapat disamakan satu sama lain.
Siapa pemimpin tertinggi di negara ini?
Menurut catatan dari Guinness World Records, Sultan Ksen merupakan individu dengan tinggi badan tertinggi yang masih hidup saat ini. Pria asal Turki ini memiliki tinggi yang mencengangkan, yaitu mencapai 2,51 meter.
Siapa yang mewarisi gen tinggi badan?
Tinggi badan seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor genetik yang diturunkan dari orang tua. Oleh karena itu, jika kedua orang tua memiliki postur tubuh yang tinggi, ada kemungkinan besar bahwa mereka akan mewariskan sifat tersebut kepada anak-anak mereka.
Hal ini menyebabkan anak-anak memiliki peluang yang lebih besar untuk tumbuh dengan tinggi badan yang serupa. Seperti yang dikatakan, "ciri-ciri tinggi badan adalah warisan genetik yang diterima dari kedua orang tua," menunjukkan betapa pentingnya peran gen dalam menentukan tinggi badan seseorang.
Mengapa Anak Itu Pendek?
Beberapa penyebab yang membuat anak mengalami tinggi badan yang kurang ideal antara lain adalah keterlambatan dalam proses pertumbuhan, pengaruh dari faktor genetik, serta adanya kondisi kesehatan tertentu yang dapat berdampak pada pertumbuhan fisik. Dalam hal ini, "faktor yang mengakibatkan anak memiliki tinggi badan yang pendek termasuk keterlambatan dalam pertumbuhan, faktor genetik, serta adanya penyakit yang memengaruhi pertumbuhan tubuh."
Penting untuk memahami bahwa pertumbuhan anak sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek, termasuk nutrisi, lingkungan, dan kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, perhatian yang baik terhadap faktor-faktor ini dapat membantu meminimalkan risiko terjadinya masalah pertumbuhan pada anak.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.