Dedi Mulyadi Minta Walikota Sukabumi Sering Turun ke Warga

3 days ago 10

SUKABUMI — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi dilakukan dalam rangka Hari Jadi ke-111, Kamis (10/4).

Kegiatan yang mengusung tema ‘Ayeuna Waktunya Kota Sukabumi Bercahaya’ ini, turut dihadiri Wali Kota Ayep Zaki, Wakil Wali Kota Bobby Maulana, Ketua DPRD Kota Sukabumi Wawan Juanda, Asisten Pemerintahan dan Kesra Jawa Barat Kusmana Hartadji serta unsur Forkopimda dan tokoh masyarakat.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, Kota Sukabumi memiliki potensi besar untuk menjadi kota percontohan dalam pelayanan dasar perkotaan. “Kota Sukabumi harus menata diri sebagai kota karena ini sebagai pusat kotanya perkebunan, silsilah sejarah itu harus dicari nomenklaturnya, rangkayan sejarah serta cari dasar dulu dibentuknya Kota Sukabumi sehingga bisa branding sebagai kota perkebunan jaman itu,” kata Dedi kepada wartawan, Kamis (10/4).

Selain itu, lanjut Dedi, fungsi dasar kota harus dimaksimalkan seperti akses air bersih, listrik, pengelolaan sampah, dan jalan yang rapi. Selain itu, pendidikan pro-rakyat juga harus diperkuat. “Ditata kembali pungsi pemerintahan untuk mengoptimalkan layanan dasar seperti, air bersih, listrik, sampahnya harus segera ditata, kemiskiman harus segera diselesaikan karena relatif kecil penduduknya. Kemudian layanan pendidikan dasar dan pendidikan menengahnya harus dipastikan dalam keadaan baik apalagi sebentar lagi mau musim rekrutmen calon siswa SMA dan SMK,” bebernya.

Tak hanya itu, pria yang akrab disapa KDM ini juga meminta agar Wali Kota sukabumi dapat langsung blusukan menggunakan sepeda menyusuri gang-gang yang ada. Hal itu, dilakukan demi mengetahui semua persoalan yang ada di daerah. “Pemimpin daerah harus rajin turun ke masyarakat, mendengar langsung kebutuhan warga, dan memastikan pembangunan menyentuh semua lapisan masyarakat,” cetusnya.

Sementara itu, Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menjelaskan, sejak berdiri pada 1 April 1914, Kota Sukabumi telah melalui perjalanan panjang penuh dinamika. Setiap masa meninggalkan jejak dan pelajaran berharga. Para pemimpin kota dari masa ke masa terus berusaha menjadikan Sukabumi sebagai kota yang ‘Reugreug Pageuh Répéh Rapih’. Untuk itu, diperlukan pemahaman terhadap nilai dasar dan pondasi berdirinya kota ini. “Awal mula Kota Sukabumi dikenal dengan istilah Kota Praja, yang berarti kota yang dibangun untuk memberi pelayanan dan ketenteraman bagi masyarakat. Kata Praja sendiri merujuk pada rakyat,” jelasnya.

Sebab itu, pembangunan Kota Sukabumi harus selalu mengarah pada kemaslahatan rakyatnya. Ayep mengajak seluruh elemen kota untuk mewujudkan masyarakat yang kuat secara lahir dan batin. Ketika masyarakat kokoh secara spiritual dan material, maka kedamaian bisa terwujud. Damai bukan berarti sunyi, melainkan kondisi masyarakat yang tenteram dan sejahtera.

Halaman: 1 2

Read Entire Article
Information | Sukabumi |