SUKABUMI — Dunia pendidikan di Kabupaten Sukabumi kembali diguncang aksi kriminal. Dua sekolah di wilayah Kecamatan Gegerbitung menjadi sasaran pencurian dalam satu malam, Kamis (3/7) dini hari. Belasan perangkat elektronik raib, dan kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun _Radar Sukabumi_, aksi pertama terjadi di SMKN 1 Gegerbitung sekitar pukul 01.00 WIB. Tak lama berselang, sekitar pukul 01.54 WIB, giliran SMPN 1 Gegerbitung yang dibobol pelaku.
Rekaman CCTV di lingkungan sekolah memperlihatkan aksi para pelaku yang terekam jelas saat beraksi dalam kondisi lingkungan yang sepi. Potongan video tersebut bahkan sempat viral dan beredar luas di berbagai grup WhatsApp warga setempat.
Kepala SMPN 1 Gegerbitung, R. Herawati Suryanegara, mengatakan peristiwa itu pertama kali diketahui oleh seorang siswa OSIS yang datang lebih awal ke sekolah.
“Sekitar pukul 06.00 WIB, siswa tersebut melihat pintu ruang laboratorium komputer terbuka. Awalnya dikira sudah ada guru, tapi setelah dicek, ruangan sudah berantakan. Ia langsung melapor,” ujar Herawati.
Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku diduga berjumlah tiga orang dan beraksi selama hampir 40 menit. “Gerak-gerik mereka tenang, seperti sudah mengenal kondisi sekolah. Ini kemungkinan komplotan spesialis pembobol sekolah,” tambahnya.
Akibat kejadian ini, SMPN 1 Gegerbitung mengalami kerugian hingga Rp75 juta. Barang yang dicuri antara lain enam unit laptop, dua proyektor, satu kamera DSLR, satu notebook, dan satu pasang sepatu futsal milik siswa. Kerusakan fasilitas juga menambah nilai kerugian.
Herawati membenarkan bahwa SMKN 1 Gegerbitung menjadi korban pertama sebelum sekolahnya. “Kejadiannya berurutan, dan polanya mirip,” katanya.
Ironisnya, ini bukan kali pertama SMPN 1 Gegerbitung dibobol maling. Beberapa tahun lalu, sekolah ini juga kehilangan 40 unit laptop baru.
“Saya lupa tahun pastinya, tapi dulu kami kehilangan 40 laptop. Semuanya hilang tanpa jejak,” kenangnya.
Ia berharap ada peningkatan patroli keamanan dari aparat, mengingat kondisi keamanan sekolah dinilai semakin rawan. “Barang-barang itu untuk kegiatan siswa. Ini sangat merugikan dunia pendidikan,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolsek Gegerbitung, Iptu Subit Sudrajat, membenarkan kejadian tersebut. Setelah menerima laporan, pihaknya langsung melakukan olah TKP di dua lokasi.
“Dugaan kuat, pelaku di dua sekolah ini adalah orang yang sama. Waktu kejadian hanya terpaut 54 menit, dan jarak antar lokasi sekitar dua kilometer,” jelasnya.
Dari hasil penyelidikan awal, pelaku diduga berjumlah tiga orang. Mereka membobol pintu, jendela, dan lemari penyimpanan di ruang laboratorium dan ruang guru. Barang-barang yang digondol serupa: laptop, proyektor, kamera DSLR, notebook, hingga sepatu olahraga milik siswa.
“Total kerugian dari dua sekolah ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Kami masih mendalami kasus ini dan mengumpulkan bukti tambahan,” ujar Subit.
Ia mengimbau masyarakat dan pihak sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan serta memperkuat sistem keamanan. “Kami juga membuka ruang komunikasi dengan masyarakat dan akan terus melakukan patroli intensif di wilayah pendidikan,” pungkasnya.(den/d)