Nusa Putra University Kukuhkan Peran Strategis dalam Reformulasi Hukum Kekayaan Intelektual di Era AI

1 week ago 30

SUKABUMI – Di tengah derasnya arus transformasi digital dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Nusa Putra University kembali menunjukkan komitmen kuatnya dalam membangun ekosistem inovasi yang berpihak pada keadilan hukum dan perlindungan terhadap karya cipta. Komitmen ini ditandai dengan penyelenggaraan workshop edukatif nasional bertajuk “Urgensi Reformulasi Pelindungan Kekayaan Intelektual di Era Artificial Intelligence”, yang berlangsung meriah di Auditorium Kampus Nusa Putra, Cisaat – Sukabumi, melalui program Nusa Putra Global (NUTRAL).

Workshop ini menghadirkan langsung pembicara utama yang berkompeten di bidangnya, yakni Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Republik Indonesia, Ir. Razilu. Dalam pemaparannya, Dirjen KI menyoroti tantangan besar yang dihadapi sistem perlindungan kekayaan intelektual di tengah kemunculan teknologi AI yang semakin canggih.

“Karya-karya yang dihasilkan AI tidak memenuhi unsur rasa dan karsa manusia yang selama ini menjadi dasar pengakuan pencipta dalam hukum kekayaan intelektual. Jika tidak segera dilakukan reformulasi hukum, maka potensi kekosongan hukum akan semakin melebar, dan ini berbahaya bagi perlindungan hak cipta,” ujar Razilu dengan penuh penekanan di hadapan ratusan peserta yang hadir, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga pegiat hukum dan teknologi.

Dalam suasana yang hangat dan interaktif, Razilu juga menjelaskan bahwa saat ini, Ditjen KI sedang mendorong penyusunan kebijakan baru yang bisa menampung dinamika ini tanpa mengorbankan hak-hak pencipta manusia.

Momentum workshop ini sekaligus menjadi ajang penting bagi Nusa Putra University untuk meluncurkan Sentra HaKI (Hak Kekayaan Intelektual) – sebuah pusat layanan dan edukasi yang didedikasikan untuk memfasilitasi pendaftaran serta perlindungan karya akademik dari seluruh civitas kampus, baik dosen, mahasiswa, maupun unit institusi lainnya.

Peresmian Sentra HaKI dilakukan langsung oleh Dirjen KI bersama pimpinan universitas, disambut dengan antusias oleh seluruh peserta. Dalam sambutannya, Wakil Rektor I Nusa Putra University, Samsul Pahmi, menyatakan bahwa pendirian pusat ini menjadi tonggak penting dalam membangun budaya inovasi yang sadar hukum di lingkungan perguruan tinggi.

“Kami percaya bahwa inovasi tanpa perlindungan adalah celah yang rawan disalahgunakan. Oleh karena itu, dengan adanya Sentra HaKI, Nusa Putra akan lebih aktif dalam mendorong setiap civitas akademika untuk mengamankan hasil pemikirannya,” tutur Pahmi.

Ia juga menambahkan bahwa ke depan, Nusa Putra akan menjalin kolaborasi lebih erat dengan Ditjen KI untuk mengadakan pelatihan teknis, seperti pengurusan paten, merek, dan desain industri, agar proses pendaftaran kekayaan intelektual semakin mudah diakses.

Antusiasme tinggi juga datang dari para peserta workshop. Geral Joshua Kafi, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), mengaku mendapatkan pemahaman baru yang mendalam terkait pentingnya perlindungan hukum atas karya intelektual.

“Workshop ini membuka wawasan saya tentang bagaimana hukum harus adaptif dengan kemajuan teknologi. Sebagai generasi muda, kita harus lebih sadar bahwa setiap ide dan karya itu punya nilai yang harus dijaga,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ignasia Delvindra Odang, mahasiswa Prodi Akuntansi, menilai bahwa diskursus tentang reformulasi hukum kekayaan intelektual sudah sangat mendesak.
“Teknologi AI memang memberikan banyak kemudahan, tapi tanpa aturan yang jelas, bisa jadi malah menimbulkan ketimpangan. Saya sangat mendukung adanya reformasi regulasi agar tidak merugikan para pencipta asli,” katanya penuh semangat.

Workshop ini menandai posisi Nusa Putra University sebagai perguruan tinggi yang tak hanya adaptif terhadap perubahan zaman, tetapi juga berani mengambil langkah konkret dalam merespons tantangan hukum dan etika di era teknologi. Keberadaan Ditjen KI serta peresmian Sentra HaKI menjadi bukti nyata bahwa Nusa Putra sedang membangun fondasi kuat menuju kampus global berintegritas – yang tidak hanya mencetak inovator masa depan, tetapi juga pelopor keadilan dan kepatuhan hukum.

Dengan semangat ini, Nusa Putra University diharapkan mampu menjadi model bagi perguruan tinggi lain dalam membangun sinergi antara inovasi, hukum, dan teknologi, guna menciptakan masa depan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan. (wdy)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |