Fimela.com, Jakarta Pohon mangga yang rimbun dan sering menjadi penghias pekarangan rumah ternyata menyimpan ancaman tersembunyi. Ternyata, pohon ini kerap menjadi tempat persinggahan favorit bagi ular. Fenomena ini tidak hanya berisiko bagi hewan peliharaan, tetapi juga bagi manusia, terutama saat musim panen atau ketika bermain di sekitar pohon.
Berbagai pengamatan dan laporan dari pemilik kebun di forum-forum internasional mengungkapkan bahwa ular sering kali ditemukan bersembunyi di antara cabang dan dedaunan pohon mangga. Kondisi yang lembap, sejuk, dan penuh dedaunan menjadikan tempat ini ideal sebagai tempat tinggal sementara bagi ular. Tidak hanya satu jenis, tetapi berbagai spesies, termasuk yang berbisa, dapat ditemukan di sana.
Untuk itu, Fimela.com akan mengulas mengapa pohon mangga menjadi habitat yang nyaman bagi ular, jenis-jenis ular yang biasanya ditemukan, perilaku mereka, potensi risiko bagi manusia, dan langkah-langkah antisipatif yang dapat diambil oleh pemilik rumah atau pekarangan. Simak informasi lengkapnya yang telah kami rangkum, Senin (14/7).
Zahra, petani karet asal Desa Terjun Gajah, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjabbar yang sebelumnya dikabarkan hilang ternyata tewas mengenaskan setelah jenazahnya ditemukan di dalam perut seekor ular piton.
Struktur Dahan dan Daun yang Rapat
Menurut informasi dari situs houzz.com, sebuah platform yang terkenal dalam layanan desain dan renovasi rumah di Amerika Serikat, terdapat kejadian menarik di mana seekor ular ditemukan sedang bersantai di atas pohon mangga. Seorang penduduk lokal melaporkan penemuan ini ketika ia berada di sekitar pohon tersebut. Ular itu memiliki panjang sekitar 90 hingga 100 cm.
Pohon mangga dikenal memiliki cabang-cabang yang lebat dan daun-daun yang rimbun, menciptakan tempat yang sempurna bagi ular untuk bersembunyi. Dahan-dahannya yang kuat memberi kesempatan bagi ular untuk bergerak dengan bebas dan melilit dengan aman. Area ini sering kali tidak terjangkau oleh manusia, sehingga menjadi tempat perlindungan sementara yang ideal bagi reptil tersebut.
Jenis Ular yang Sering Bertengger di Pohon Mangga
Di pohon mangga, sering kali kita menemui jenis ular seperti ular tikus dan ular garter. Meskipun kebanyakan dari mereka tidak berbisa, kehadiran mereka tetap bisa menimbulkan risiko, terutama jika mereka merasa terancam dan menggigit secara refleks, yang dapat mengakibatkan kepanikan atau luka.
Di daerah tropis atau subtropis, terkadang terlihat pula ular berbisa seperti pit viper yang menggunakan pepohonan untuk mendekati permukiman dalam pencarian makanan. Bahkan, spesies yang hidup di pohon seperti sanca hijau juga dikenal gemar memanjat untuk berburu.
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai jenis ular yang menghuni pohon mereka sering kali membuat situasi menjadi berbahaya. Banyak yang salah kaprah dengan menganggap semua ular di pohon sebagai ancaman, atau sebaliknya, terlalu meremehkan tanpa menyadari potensi bahaya yang ada.
"Ular tikus kuning, dan tidak berbahaya. Seperti yang Anda lihat, ular tikus kuning sangat pandai memanjat. Dan mereka juga bisa tumbuh cukup panjang. Ular yang bagus untuk dipelihara, menjaga populasi hewan pengerat tetap rendah," tulis keterangan di laman tersebut.
Jadi Tempat Perlindungan dan Sumber Makanan Alami
Pohon yang rimbun bukan hanya menyediakan tempat persembunyian yang aman, tetapi juga menjadi sumber makanan alami yang melimpah. Ular sangat menyukai lokasi yang dekat dengan makanan seperti burung kecil, tikus, kadal, atau bahkan telur burung yang bersarang di pohon. Pohon mangga dengan dedaunan lebat adalah tempat yang sempurna untuk menyamarkan keberadaan mereka sambil menunggu mangsa lewat.
Dikutip dari situs GrowingFruit, ular sering memanjat pohon sebagai strategi bertahan hidup. Pohon menjadi tempat yang ideal untuk menghindari predator dan memperluas area perburuan. Ketika mangsa di permukaan tanah mulai sulit ditemukan atau ada gangguan, pohon menjadi lokasi yang sempurna untuk berburu secara diam-diam.
Selain itu, pohon mangga yang jarang dipangkas menciptakan ruang kosong di antara cabang dan daun, memudahkan ular untuk mengaksesnya. Ular juga menyukai kelembapan yang dihasilkan oleh dedaunan, terutama di pagi hari atau setelah hujan, karena membantu mengatur suhu tubuh mereka yang berdarah dingin.
"Jika ular tidak mempunyai hewan pengerat untuk dimakan, mereka akan memakan burung. Tanpa burung, populasi serangga akan melimpah dan memakan semua tumbuhan." tulis laman GrowingFruit.
Ular di Pohon Mangga Bisa Menyerang Manusia
Walaupun umumnya ular tidak menyerang tanpa alasan, mereka bisa menjadi sangat agresif jika merasa keberadaannya diancam oleh manusia di sekitar sarangnya di pohon. Aktivitas seperti memetik buah, memanjat, atau memangkas dahan bisa memicu reaksi defensif dari ular yang sedang bertengger di sana. Risiko ini semakin besar jika berhadapan dengan ular berbisa yang memiliki kemampuan menyerang dengan cepat sebagai bentuk perlindungan diri.
Beberapa insiden yang dilaporkan di forum dan komunitas pekebun menunjukkan bahwa gigitan ular sering terjadi secara tiba-tiba ketika tangan manusia tanpa sengaja menyentuh bagian pohon yang menjadi tempat tinggal ular. Ular seringkali berkamuflase di antara dedaunan dan kulit pohon, sehingga keberadaannya sulit dideteksi. Hal ini membuat siapa pun yang beraktivitas di bawah atau di atas pohon mangga menjadi rentan terhadap serangan mendadak.
Serangan ini juga bisa membahayakan hewan peliharaan seperti kucing atau ayam yang bermain di sekitar pohon. Oleh karena itu, sangat penting untuk lebih waspada sebelum melakukan aktivitas di sekitar pohon mangga yang terlihat rimbun dan jarang dibersihkan.
Cara Mencegah Ular Bersarang di Pohon Mangga
Untuk mencegah kehadiran ular, langkah awal yang bisa diambil adalah dengan melakukan pemangkasan pohon mangga secara rutin. Tujuannya adalah untuk meminimalkan area yang bisa menjadi tempat persembunyian ular. Pastikan cabang-cabang pohon tidak terlalu lebat dan tidak menyentuh langsung atap rumah atau pagar, karena hal ini bisa menjadi jalur bagi ular untuk merayap. Selain itu, penting untuk membersihkan area di bawah pohon dari tumpukan sampah organik atau sarang tikus yang bisa menarik perhatian ular.
Penerangan di malam hari juga berperan penting dalam mencegah ular berkeliaran tanpa terdeteksi di halaman rumah. Pasanglah lampu dengan sensor gerak dan hindari menanam pohon mangga terlalu dekat dengan bangunan rumah. Jika diperlukan, Anda bisa menggunakan pengusir alami seperti bubuk belerang atau minyak serai di sekitar batang pohon untuk mengganggu indera penciuman ular.
Apabila Anda menemukan ular di pohon mangga, tetaplah tenang dan jangan mencoba menangkapnya sendiri. Sebaiknya, segera hubungi pihak berwenang atau petugas pemadam kebakaran yang memiliki keahlian dalam menangani evakuasi ular secara aman. Tindakan ini jauh lebih efektif dan mengurangi risiko dibandingkan dengan berusaha menangani ular secara langsung.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.