Fimela.com, Jakarta Di tengah dunia periklanan Indonesia yang sangat kompetitif, menjadi lincah bukan lagi sekadar pilihan melainkan sebuah keharusan. Mulai dari memahami ciri khas di setiap daerah (hyperlocal nuances) hingga terus maju mengikuti perubahan digital, brand membutuhkan lebih dari sekadar pembelian media. Mereka memerlukan partner yang mampu mengurai permasalahan rumit serta memberikan hasil secara cepat dan tepat sasaran.
Omnicom Media Group (OMG) Indonesia ada di barisan paling depan dalam menghadapi tantangan ini. Sebagai bagian dari jaringan global Omnicom, agensi ini menggabungkan solusi kreatif, berbasis data, dan didukung teknologi melalui sistem operasi terbuka Omni. Tujuannya adalah membantu brand meraih kesuksesan di salah satu pasar paling dinamis di Asia Tenggara.
Untuk seri terbaru " Bongkar Habis Cara Kepemimpinan Agensi " kami, MARKETECH APAC berkesempatan mewawancarai Rohan Mahajan, Chief Operating Officer Media and Creative Services di OMG Indonesia. Wawancara ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana beliau memimpin dengan tujuan yang jelas, mengembangkan talenta yang adaptif, dan mendorong kesuksesan agensi di lanskap media dan periklanan Indonesia yang berkembang pesat.
Budaya Kerja yang Berorientasi pada Aksi dan Akuntabilitas
Ketika ditanya mengenai bagaimana filosofi kepemimpinannya membentuk budaya dan hasil kerja agensi, Rohan menjawab dengan sederhana: "Filosofi kepemimpinan saya berakar pada pola pikir “Mari kita selesaikan pekerjaan!/ Let’s get things done" Ini berarti: respons cepat, bertindak dengan tujuan, dan selalu mengutamakan kebutuhan klien.
Di OMG Indonesia, pola pikir ini menghasilkan budaya kerja yang kolaboratif dan sangat berfokus pada klien. ”OMG Indonesia itu lebih dari sekadar agensi, kami adalah partner tepercaya buat klien-klien kami. Mereka sangat semangat banget untuk bekerja sama dan mengandalkan kami untuk membantu mereka menguasai lanskap media yang rumit," tambahnya.
Setelah berkarier hampir satu dekade di agensi ini, Rohan meyakini bahwa kinerja bukan soal eksekusi. Namun juga memerlukan pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan tantangan klien.
"Saya selalu mendorong tim untuk memahami masalah klien secara menyeluruh supaya bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik terkait tantangan dan peluang yang ada," jelas Rohan. "Hal ini tidak hanya menciptakan budaya kerja yang penuh tanggung jawab, di mana memberikan hasil itu bukan hanya target, melainkan standar untuk membantu klien kami mewujudkan tujuan bisnis mereka."
Tetap Unggul di Pasar Indonesia yang Digital dan Beragam
Dengan perkembangan digital Indonesia yang cepat dan konsumen yang beragam, kemampuan beradaptasi adalah hal wajib untuk menjaga OMG Indonesia tetap unggul.
"Indonesia adalah pasar yang dinamis. Dengan konsumennya yang beragam dan adopsi digital yang pesat, terdapat peluang besar bagi OMG maupun klien-klien kami," Rohan menyampaikan. "Agar tetap lincah dan inovatif, kami berinvestasi pada program pelatihan yang ketat dan mendorong pembelajaran berkelanjutan melalui workstream regional (alur kerja regional yang saling terhubung) yang memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik."
Budaya belajar dan kolaborasi ini tidak hanya membuat tim selalu tahu tren terbaru. Namun juga memastikan bahwa setiap strategi yang dibuat relevan dengan kondisi lokal.
"Ini juga membantu meningkatkan kemampuan talenta kami, yang memang merupakan tulang punggung kesuksesan OMG Indonesia," tambahnya. Rohan lebih lanjut menyoroti komitmen perusahaan induk media ini terhadap pola pikir test-and-learn (uji coba dan belajar).
"Kami bermitra dengan semua platform (aplikasi atau website besar) untuk membekali karyawan kami dengan perangkat dan wawasan terbaru. Tim performance kami juga dirotasi di berbagai sektor, hal ini membuat kerjaan selalu fresh, membuat karyawan betah, dan membangun talenta yang serba bisa dan adaptif."
Ubah Cara Bercerita dan Merencanakan untuk Perilaku Konsumen Baru
OMG Indonesia juga terus mengembangkan cara merancang strategi dan narasi media, agar tetap sejalan dengan ekspektasi konsumen yang semakin tinggi soal digital commerce (perdagangan digital), influencer marketing (pemasaran menggunakan influencer), dan keterlibatan hyperlocal.
"Masyarakat Indonesia saat ini mengharapkan konten yang tidak hanya personal, tetapi juga relevan dengan budaya serta terhubung dengan komunitas dan bersifat praktis," kata Rohan.
Untuk memenuhi permintaan ini, OMG Indonesia telah mengintegrasikan sinyal commerce ke dalam proses perencanaannya, dengan memanfaatkan data dari platform seperti TikTok Shop dan Tokopedia.
"Dengan sistem operasi terbuka Omni kami, kami dapat mengintegrasikan data klien first-party (data yang dikumpulkan langsung dari klien) dengan wawasan perilaku dan transaksi secara real-time (saat itu juga)," jelas Rohan. "Ini memungkinkan penceritaan yang lebih cerdas dan dinamis yang beradaptasi secara real-time dengan bagaimana konsumen berperilaku dan berbelanja."
Dalam ranah influencer, OMG Indonesia juga beralih dari pendekatan yang didominasi macro-influencer (influencer dengan jangkauan luas) ke pengaruh yang didukung oleh komunitas (community-powered influence). "Kami lebih banyak bekerja sama dengan niche creators (kreator yang fokus pada segmen atau minat tertentu) yang benar-benar tertanam kuat dalam ekosistem lokal dan berbasis minat," catatnya.
Pendekatan hyperlocal OMG Indonesia adalah pembeda utama lainnya. "Kami menerapkan variasi kreatif yang spesifik lokasi dan kombinasi media regional yang didasari informasi pasar lokal," kata Rohan. "Kami telah membangun playbook (panduan strategi) internal khusus untuk menargetkan kota-kota sekunder, di mana adopsi digital semakin cepat—ini memastikan relevansi merek meluas jauh di luar Jakarta."
Tim yang Siap Menghadapi Masa Depan Ekosistem Media Indonesia yang Bergeser
Melihat ke depan, Rohan menyoroti pentingnya membangun talenta yang adaptif dan melek digital.
"Kami memprioritaskan pembangunan tim yang gesit, adaptif, dan siap menghadapi masa depan (future-ready)," katanya. "Seiring dengan maraknya Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, kami fokus pada pengembangan talenta yang lebih cerdas yang mampu mengintegrasikan otomatisasi ke dalam alur kerja sehari-hari, sehingga meningkatkan kinerja dan kecepatan perencanaan."
Dengan terbentuknya perilaku media baru, Rohan menekankan bagaimana OMG Indonesia berinvestasi pada kapabilitas di bidang pemahaman data (data fluency), strategi konten, commerce media (media yang mendorong penjualan langsung), dan keterampilan spesifik platform.
"Kami juga mengembangkan keterampilan dalam segmentasi audiens (memecah target audiens), performance storytelling (penceritaan yang berfokus pada hasil), perencanaan media ritel (retail media planning), dan aktivasi yang ditargetkan secara geografis (geo targeted activation). Pendekatan kami adalah memadukan pemikiran strategis dengan penguasaan platform secara langsung (hands-on platform mastery), memungkinkan tim untuk memberikan dampak dari perencanaan hingga eksekusi."
Lantas, bagaimana masa depan lanskap media dan pemasaran Indonesia? Bagi Rohan, gabungan antara commerce, konten, dan komunitas menjadi inti dari perkembangan selanjutnya.
"Seiring dengan platform seperti Grab, Gojek, Traveloka, Shopee, dan Lazada yang berkembang menjadi ekosistem media, lanskap pemasaran Indonesia bergeser menuju integrasi yang lebih erat antara commerce, konten, dan komunitas," dia mengamati. "Bagi merek, ini berarti perencanaan untuk konversi dari titik kontak pertama (first touchpoint)—seringkali di dalam aplikasi yang sama."
"AI mempercepat personalisasi, sementara ekspektasi privasi data yang meningkat menuntut praktik pemasaran yang lebih bertanggung jawab," tambahnya.
Untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan ini, Rohan menyatakan bahwa OMG Indonesia berfokus pada pembangunan strategi connected commerce, mengembangkan kemampuan AI dan data, serta adopsi kerangka konten modular. "Kami juga meningkatkan kemampuan talenta agar dapat berpikir dalam perjalanan full-funnel (seluruh tahapan perjalanan konsumen) dan bertindak dengan agilitas yang lebih besar—membantu klien kami tidak hanya mengikuti perubahan tetapi juga memimpinnya."
"Selain itu, kami berkolaborasi erat dengan platform untuk tetap terdepan dalam inovasi produk dan memastikan klien kami mendapatkan manfaat dari early access (akses awal) serta wawasan. Seiring dengan semakin dinamisnya lanskap, adaptabilitas dan eksperimen akan menjadi kunci untuk membuka pertumbuhan," ungkapnya.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.