Rohan Mahajan dari OMG Indonesia Membongkar Habis Cara Kepemimpinan Agensi

4 days ago 14

Fimela.com, Jakarta Di tengah dunia periklanan Indonesia yang sangat kompetitif, menjadi lincah bukan lagi  sekadar pilihan melainkan sebuah keharusan. Mulai dari memahami ciri khas di setiap daerah (hyperlocal nuances) hingga terus maju  mengikuti perubahan digital, brand membutuhkan lebih dari sekadar pembelian media.  Mereka memerlukan partner yang mampu mengurai permasalahan rumit serta  memberikan hasil secara cepat dan tepat sasaran. 

Omnicom Media Group (OMG) Indonesia ada di barisan paling depan dalam menghadapi  tantangan ini. Sebagai bagian dari jaringan global Omnicom, agensi ini menggabungkan solusi kreatif, berbasis data, dan didukung teknologi melalui sistem operasi terbuka  Omni. Tujuannya adalah membantu brand meraih kesuksesan di salah satu pasar paling  dinamis di Asia Tenggara. 

Untuk seri terbaru " Bongkar Habis Cara Kepemimpinan Agensi " kami, MARKETECH  APAC berkesempatan mewawancarai Rohan Mahajan, Chief Operating Officer Media  and Creative Services di OMG Indonesia. Wawancara ini bertujuan untuk mengungkap  bagaimana beliau memimpin dengan tujuan yang jelas, mengembangkan talenta yang  adaptif, dan mendorong kesuksesan agensi di lanskap media dan periklanan Indonesia  yang berkembang pesat. 

Budaya Kerja yang Berorientasi pada Aksi dan Akuntabilitas 

Ketika ditanya mengenai bagaimana filosofi kepemimpinannya membentuk budaya dan  hasil kerja agensi, Rohan menjawab dengan sederhana: "Filosofi kepemimpinan saya  berakar pada pola pikir “Mari kita selesaikan pekerjaan!/ Let’s get things done" Ini berarti:  respons cepat, bertindak dengan tujuan, dan selalu mengutamakan kebutuhan klien. 

Di OMG Indonesia, pola pikir ini menghasilkan budaya kerja yang kolaboratif dan sangat  berfokus pada klien. ”OMG Indonesia itu lebih dari sekadar agensi, kami adalah partner  tepercaya buat klien-klien kami. Mereka sangat semangat banget untuk bekerja sama  dan mengandalkan kami untuk membantu mereka menguasai lanskap media yang  rumit," tambahnya. 

Setelah berkarier hampir satu dekade di agensi ini, Rohan meyakini bahwa kinerja bukan  soal eksekusi. Namun juga memerlukan pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan  tantangan klien.

"Saya selalu mendorong tim untuk memahami masalah klien secara menyeluruh supaya  bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik terkait tantangan dan peluang yang ada,"  jelas Rohan. "Hal ini tidak hanya menciptakan budaya kerja yang penuh tanggung jawab,  di mana memberikan hasil itu bukan hanya target, melainkan standar untuk membantu  klien kami mewujudkan tujuan bisnis mereka." 

Tetap Unggul di Pasar Indonesia yang Digital dan Beragam 

Dengan perkembangan digital Indonesia yang cepat dan konsumen yang beragam,  kemampuan beradaptasi adalah hal wajib untuk menjaga OMG Indonesia tetap unggul. 

"Indonesia adalah pasar yang dinamis. Dengan konsumennya yang beragam dan adopsi  digital yang pesat, terdapat peluang besar bagi OMG maupun klien-klien kami," Rohan  menyampaikan. "Agar tetap lincah dan inovatif, kami berinvestasi pada program  pelatihan yang ketat dan mendorong pembelajaran berkelanjutan melalui workstream regional (alur kerja regional yang saling terhubung) yang memfasilitasi pertukaran  pengetahuan dan praktik terbaik." 

Budaya belajar dan kolaborasi ini tidak hanya membuat tim selalu tahu tren terbaru.  Namun juga memastikan bahwa setiap strategi yang dibuat relevan dengan kondisi lokal. 

"Ini juga membantu meningkatkan kemampuan talenta kami, yang memang merupakan  tulang punggung kesuksesan OMG Indonesia," tambahnya. Rohan lebih lanjut menyoroti komitmen perusahaan induk media ini terhadap pola pikir  test-and-learn (uji coba dan belajar). 

"Kami bermitra dengan semua platform (aplikasi atau website besar) untuk membekali  karyawan kami dengan perangkat dan wawasan terbaru. Tim performance kami juga  dirotasi di berbagai sektor, hal ini membuat kerjaan selalu fresh, membuat karyawan  betah, dan membangun talenta yang serba bisa dan adaptif." 

Ubah Cara Bercerita dan Merencanakan untuk Perilaku Konsumen Baru 

OMG Indonesia juga terus mengembangkan cara merancang strategi dan narasi media,  agar tetap sejalan dengan ekspektasi konsumen yang semakin tinggi soal digital  commerce (perdagangan digital), influencer marketing (pemasaran menggunakan  influencer), dan keterlibatan hyperlocal. 

"Masyarakat Indonesia saat ini mengharapkan konten yang tidak hanya personal, tetapi  juga relevan dengan budaya serta terhubung dengan komunitas dan bersifat praktis,"  kata Rohan.

Untuk memenuhi permintaan ini, OMG Indonesia telah mengintegrasikan sinyal  commerce ke dalam proses perencanaannya, dengan memanfaatkan data dari platform seperti TikTok Shop dan Tokopedia. 

"Dengan sistem operasi terbuka Omni kami, kami dapat mengintegrasikan data klien  first-party (data yang dikumpulkan langsung dari klien) dengan wawasan perilaku dan  transaksi secara real-time (saat itu juga)," jelas Rohan. "Ini memungkinkan penceritaan  yang lebih cerdas dan dinamis yang beradaptasi secara real-time dengan bagaimana  konsumen berperilaku dan berbelanja." 

Dalam ranah influencer, OMG Indonesia juga beralih dari pendekatan yang didominasi  macro-influencer (influencer dengan jangkauan luas) ke pengaruh yang didukung oleh  komunitas (community-powered influence). "Kami lebih banyak bekerja sama dengan  niche creators (kreator yang fokus pada segmen atau minat tertentu) yang benar-benar  tertanam kuat dalam ekosistem lokal dan berbasis minat," catatnya. 

Pendekatan hyperlocal OMG Indonesia adalah pembeda utama lainnya. "Kami  menerapkan variasi kreatif yang spesifik lokasi dan kombinasi media regional yang  didasari informasi pasar lokal," kata Rohan. "Kami telah membangun playbook (panduan  strategi) internal khusus untuk menargetkan kota-kota sekunder, di mana adopsi digital  semakin cepat—ini memastikan relevansi merek meluas jauh di luar Jakarta." 

Tim yang Siap Menghadapi Masa Depan Ekosistem Media Indonesia yang Bergeser 

Melihat ke depan, Rohan menyoroti pentingnya membangun talenta yang adaptif dan  melek digital. 

"Kami memprioritaskan pembangunan tim yang gesit, adaptif, dan siap menghadapi  masa depan (future-ready)," katanya. "Seiring dengan maraknya Artificial Intelligence (AI)  atau kecerdasan buatan, kami fokus pada pengembangan talenta yang lebih cerdas yang  mampu mengintegrasikan otomatisasi ke dalam alur kerja sehari-hari, sehingga  meningkatkan kinerja dan kecepatan perencanaan." 

Dengan terbentuknya perilaku media baru, Rohan menekankan bagaimana OMG  Indonesia berinvestasi pada kapabilitas di bidang pemahaman data (data fluency),  strategi konten, commerce media (media yang mendorong penjualan langsung), dan  keterampilan spesifik platform. 

"Kami juga mengembangkan keterampilan dalam segmentasi audiens (memecah target  audiens), performance storytelling (penceritaan yang berfokus pada hasil), perencanaan  media ritel (retail media planning), dan aktivasi yang ditargetkan secara geografis (geo targeted activation). Pendekatan kami adalah memadukan pemikiran strategis dengan  penguasaan platform secara langsung (hands-on platform mastery), memungkinkan tim  untuk memberikan dampak dari perencanaan hingga eksekusi."

Lantas, bagaimana masa depan lanskap media dan pemasaran Indonesia? Bagi Rohan,  gabungan antara commerce, konten, dan komunitas menjadi inti dari perkembangan  selanjutnya. 

"Seiring dengan platform seperti Grab, Gojek, Traveloka, Shopee, dan Lazada yang  berkembang menjadi ekosistem media, lanskap pemasaran Indonesia bergeser menuju  integrasi yang lebih erat antara commerce, konten, dan komunitas," dia mengamati.  "Bagi merek, ini berarti perencanaan untuk konversi dari titik kontak pertama (first  touchpoint)—seringkali di dalam aplikasi yang sama." 

"AI mempercepat personalisasi, sementara ekspektasi privasi data yang meningkat  menuntut praktik pemasaran yang lebih bertanggung jawab," tambahnya. 

Untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan ini, Rohan menyatakan bahwa OMG  Indonesia berfokus pada pembangunan strategi connected commerce,  mengembangkan kemampuan AI dan data, serta adopsi kerangka konten modular. "Kami  juga meningkatkan kemampuan talenta agar dapat berpikir dalam perjalanan full-funnel (seluruh tahapan perjalanan konsumen) dan bertindak dengan agilitas yang lebih  besar—membantu klien kami tidak hanya mengikuti perubahan tetapi juga  memimpinnya." 

"Selain itu, kami berkolaborasi erat dengan platform untuk tetap terdepan dalam inovasi  produk dan memastikan klien kami mendapatkan manfaat dari early access (akses awal)  serta wawasan. Seiring dengan semakin dinamisnya lanskap, adaptabilitas dan  eksperimen akan menjadi kunci untuk membuka pertumbuhan," ungkapnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Information | Sukabumi |