SUKABUMI – Kabar membanggakan datang dari dunia pendidikan, khususnya dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Sukabumi.
Dalam ajang bergengsi Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 6, tim “Pemburu Mimpi” yang terdiri dari empat siswa berbakat MAN 1 Kota Sukabumi berhasil menembus tahap Grand Final (Top 10 Nasional).
Ajang ini merupakan program nasional hasil kolaborasi antara Samsung Indonesia dan Hacktiv8, yang bertujuan menjaring generasi muda inovatif dalam pengembangan teknologi.
Prestasi luar biasa ini diraih setelah tim “Pemburu Mimpi” bersaing dengan lebih dari 10.000 peserta dari seluruh Indonesia. Sekitar 7.000 peserta berhasil lolos ke tahap awal, dan hanya 10 tim terbaik yang berhasil melaju ke babak grand final. Dari tiga tim yang dikirimkan MAN 1 Kota Sukabumi, hanya tim “Pemburu Mimpi” yang berhasil menembus babak final dan mengharumkan nama madrasah di tingkat nasional.
Tim yang beranggotakan Maria Marliana, Putri Aulia, Allayda Zibrilly Lubis, dan Siti Marwah ini menghadirkan karya inovatif bertajuk Dreamsync, sebuah solusi pembelajaran berbasis Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI).
Dreamsync dirancang untuk mempermudah akses belajar melalui catatan otomatis, cek fakta cerdas, dan akses pembelajaran tanpa batas. Solusi ini dirancang sebagai alternatif inklusif bagi pelajar Indonesia yang ingin belajar secara lebih adaptif dan efisien, terutama di era digital.
“Dreamsync hadir bukan untuk menggantikan pena dan buku, tapi sebagai pelengkap yang membantu siapa pun belajar lebih fleksibel. Kami ingin solusi ini menjadi bagian dari revolusi pendidikan yang lebih inklusif,” ungkap Diah Isneni Putri Alidi, guru pembimbing tim.
Menurut Diah, perjalanan mengikuti Samsung Innovation Campus sejak Desember 2024 lalu bukanlah hal mudah. “Mulai dari tahap pre-eliminasi, anak-anak sudah menunjukkan dedikasi luar biasa. Mereka bukan hanya bekerja keras, tapi juga belajar bekerja cerdas, berkolaborasi, dan bertanggung jawab. Konsistensi itulah yang membawa mereka sampai ke Grand Final,” jelasnya.
Kepala MAN 1 Kota Sukabumi, Tatang Moh. Abdurahman, turut memberikan apresiasi tinggi atas prestasi yang diraih.
“Kami sangat bangga. Ini membuktikan bahwa siswa madrasah bisa bersaing, bahkan unggul dalam bidang teknologi dan inovasi. Madrasah bukan lagi tempat yang hanya fokus pada pendidikan agama, tapi juga mampu mencetak inovator masa depan,” ujar Abi Tatang, sapaan akrabnya.
Ia juga menegaskan bahwa madrasah akan terus mendukung setiap potensi yang dimiliki siswa, terutama dalam dunia teknologi yang kini menjadi bagian penting dalam pembangunan bangsa. “Semoga keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi siswa lainnya untuk terus bermimpi besar dan berinovasi,” tambahnya.
Salah satu anggota tim, Maria Marliana, menceritakan betapa menantangnya proses yang mereka lalui. “Rasanya seneng banget, bener-bener nggak nyangka bisa sampai Grand Final. Dari awal, perjalanan ini tuh nggak gampang. Kami belajar ngoding, bikin sistem, nyusun presentasi, bahkan harus nyatuin ide yang beda-beda,” ujarnya dengan semangat.
Maria menambahkan, proses yang dijalani bersama teman-temannya penuh dengan diskusi panjang, saling bantu saat kesulitan, dan belajar bertanggung jawab dalam tim. “Justru karena prosesnya nggak gampang, hasil ini jadi lebih berarti. Kami pengen buktiin bahwa anak madrasah juga bisa bikin solusi nyata dan bersaing secara nasional,” tambahnya.
Tim “Pemburu Mimpi” berharap inovasi Dreamsync bisa membawa manfaat lebih luas bagi dunia pendidikan Indonesia. Mereka ingin menunjukkan bahwa inovasi tak mengenal batas latar belakang, dan bahwa dengan kerja keras, kolaborasi, serta semangat belajar yang tinggi, anak-anak madrasah pun bisa bersaing dan bersinar.
Prestasi tim “Pemburu Mimpi” menjadi bukti nyata bahwa generasi muda Indonesia, termasuk dari madrasah, memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan melalui inovasi teknologi. Keberhasilan ini bukan hanya kebanggaan bagi MAN 1 Kota Sukabumi, tetapi juga menjadi pemantik semangat bagi seluruh siswa madrasah dan pelajar Indonesia untuk terus bermimpi, belajar, dan berkarya demi masa depan yang lebih baik.(wdy)