Nusa Putra University Kukuhkan Diri sebagai Pelopor Transformasi Digital dan Internasionalisasi Pendidikan Tinggi Indonesia Lewat Partisipasi Global di Amerika Serikat

6 hours ago 5

SUKABUMI – Konsistensi Nusa Putra University (NPU) dalam mendorong transformasi pendidikan tinggi berbasis digital dan internasionalisasi kampus kembali dibuktikan melalui partisipasinya dalam ajang prestisius Digital Universities US 2025 yang diselenggarakan oleh Times Higher Education (THE) pada 9–11 Juni 2025 di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat.

Dalam forum global tersebut, NPU diwakili oleh Ir. Anggy Pradiftha Junfithrana, selaku Direktur Pengembangan Kampus Global. Kehadiran beliau sebagai satu-satunya delegasi dari Indonesia mencerminkan tekad Nusa Putra untuk terus memperluas jejaring internasional dan menyerap inovasi global dalam pengembangan pendidikan tinggi tanah air.

Dengan tema “Fostering Innovation in Digitally Driven Education”, konferensi ini menjadi panggung pertemuan lebih dari 500 pemimpin universitas dunia, pakar teknologi pendidikan, hingga inovator edtech terkemuka. Beragam isu krusial dibahas, mulai dari pengembangan digital kampus, peningkatan pengalaman mahasiswa berbasis teknologi, integrasi kecerdasan buatan dalam sistem pembelajaran, hingga keamanan siber di lingkungan akademik.

Anggy menyampaikan bahwa partisipasi NPU tidak hanya menegaskan posisi universitas sebagai institusi yang terbuka terhadap perubahan global, tetapi juga memperkuat visi jangka panjang sebagai “Global Campus Connector” antara Indonesia dan Amerika Serikat.

“Partisipasi dalam Digital Universities US 2025 adalah langkah strategis dalam menjalin kolaborasi internasional. Kita tidak hanya belajar dari praktik terbaik, tetapi juga membangun kemitraan konkret, seperti dengan Arizona State University dan perusahaan edtech global,”ujar Anggy.

Konferensi ini juga menghadirkan tokoh-tokoh penting seperti Marvin Krislov (Presiden Pace University), Elizabeth Reilley (Direktur AI, Arizona State University), dan Kevin Yee (AI Advisor, University of Central Florida), yang membedah peluang dan tantangan integrasi AI dan metaverse dalam pendidikan global.
Sejumlah perusahaan edtech ternama seperti Elsevier, FeedbackFruits, Perlego, dan Pathify turut mempresentasikan solusi inovatif dalam pembelajaran berbasis data, sistem kurikulum hybrid, dan personalisasi pengalaman mahasiswa.

Keikutsertaan NPU dalam konferensi ini memberikan manfaat strategis yang langsung diterjemahkan dalam pengembangan institusi, meliputi:
Penguatan Kurikulum dan Akademik: Penerapan hybrid learning, AI-based assessment, dan adopsi edtech untuk mempercepat program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM).

Infrastruktur Digital: Integrasi teknologi canggih untuk menunjang platform pembelajaran digital dan sistem keamanan kampus. Kemitraan Global: Pembukaan peluang dual degree, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta proyek riset kolaboratif. Peningkatan Kompetensi SDM: Pelatihan dosen dan tenaga pendidik agar siap menghadapi tantangan era digital melalui edtech dan AI.

“Semua pembelajaran dari forum ini akan kami masukkan dalam roadmap globalisasi kampus. Target kami adalah menjadikan Nusa Putra sebagai penghubung digital pendidikan antara Indonesia dan Amerika Serikat di tahun 2026,” tegas Anggy.

Sebagai tindak lanjut dari partisipasi konferensi tersebut, NPU melaksanakan kunjungan resmi ke Brigham Young University (BYU) di Salt Lake City. Delegasi NPU diterima langsung oleh Sead Osmani (Director of International Areas, BYU) dan Brad Hales (Data and Planning Manager, BYU Pathway).
Kemitraan yang dijajaki meliputi pengembangan platform pembelajaran daring, kolaborasi kurikulum berstandar global, program double degree, dan peluang magang internasional bagi mahasiswa NPU di Amerika.

“Kami bangga dapat menjalin kolaborasi dengan BYU. Sinergi ini akan membuka akses mahasiswa Indonesia terhadap pengalaman pendidikan bertaraf dunia,” ungkapnya.

Pihak BYU memberikan apresiasi atas kiprah NPU yang tercatat sebagai kampus swasta dengan mahasiswa asing terbanyak di Indonesia. Sead Osmani menilai semangat global NPU sangat sejalan dengan nilai inklusivitas dan keberagaman yang dijunjung tinggi di BYU.
Sebagai bentuk komitmen awal, kedua institusi sepakat membentuk tim kerja gabungan untuk merealisasikan kolaborasi strategis ini mulai tahun akademik 2026.

Rangkaian kunjungan NPU di Amerika juga mencakup agenda benchmarking ke University of Utah dan Ohio State University (OSU). Kunjungan ini berfokus pada pengembangan fasilitas kampus berstandar internasional, terutama dalam hal sarana olahraga, perpustakaan digital, dan pengelolaan ekosistem kampus.

Di University of Utah, delegasi NPU mengunjungi Rice-Eccles Stadium, ikon olahraga kampus yang tidak hanya mendukung prestasi atletik, tetapi juga menjadi pusat aktivitas sosial mahasiswa.

“Model fasilitas seperti ini memberi inspirasi untuk pembangunan NPU Sport Center yang tidak hanya berorientasi prestasi, tetapi juga pembentukan karakter,” ujarnya.

Sementara di OSU, fokus utama kunjungan tertuju pada McCorkle Aquatic Pavilion dan Thompson Library, yang masing-masing menawarkan integrasi teknologi, inklusivitas, dan ruang kolaboratif berbasis IoT sebagai bagian dari infrastruktur kampus masa depan. Kunjungan internasional ini bukan sekadar kunjungan seremonial, tetapi merupakan implementasi nyata dari komitmen NPU untuk menciptakan pendidikan tinggi yang relevan dengan perkembangan zaman dan menjawab tantangan global.

“Kami pulang dengan ratusan ide dan semangat baru. Misi kami jelas: Nusa Putra University harus menjadi kampus global berbasis teknologi yang unggul dan inklusif, serta mampu mencetak lulusan kompetitif di level internasional,”pungkasnya. (wdy)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |