Jalur Alternatif Sudah Bisa Dilalui, Waspada Jalur Tengkorak

4 days ago 14

SUKABUMI – Kabar gembira bagi para pemudik yang akan melintasi ruas jalan Bagbagan-Kiaradua di Desa Loji Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

Jalan alternatif pengganti Jembatan Bojongkopo yang amblas awal Maret 2025 lalu, akhirnya dikonfirmasi oleh pihak berwenang sudah bisa dilalui sejak kemarin (26/3).

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat Sjofva Rosliansjah menyatakan, jalan alternatif tersebut memang sudah dipersiapkan dan mulai bisa dilalui kendaraan roda empat secara bertahap.

“Mulai hari ini (kemarin. red), jalan alternatif sudah kita siapkan sesuai rencana. Lalulintas sudah mulai terkendali,” beber Sjofva saat dikonfirmasi awak media di lokasi, Rabu (26/3/2025).

Meski secara teknis sudah bisa dilalui, Sjofva menjelaskan masih perlu penyempurnaan sistem pengamanan. Seperti masih diperlukan pemasangan rambu dan pengaman tambahan dan lainnya.

Untuk uji coba kelayakan jalan sudah dilakukan dan dinyatakan layak meski masih diperlukan proses finalisasi. Diperkirakan selesai dalam dua hari ke depan. “Saya sudah uji coba tadi dan kondisinya sudah bagus. Tapi untuk keselamatan pengguna jalan, kita perlu rapikan dulu sistem pengamannya,” jelas Sjofva.

Untuk mengantisipasi arus mudik lebaran, Sjofva menyiapkan skenario khusus, yakni kendaraan roda dua tetap bisa melintasi rute lama atau Jembatan Bojongkopo, sedangkan kendaraan roda empat akan dialihkan ke jalan alternatif, dengan posko mudik sudah disiapkan di berbagai titik strategis.

“Setelah lebaran nanti, semua kendaraan roda empat akan kita alihkan ke jalan alternatif ini. Dengan begitu kemacetan bisa lebih terkendali,” tambah Sjofva.

Pihaknya juga membenarkan, informasi yang beredar di media sosial tentang pembukaan jalan alternatif dan menyatakan tidak sepenuhnya salah.

Karena keselamatan pengguna jalan menjadi prioritas utama. Diperlukan waktu sekitar dua hari lagi untuk penyempurnaan akhir. “Kami tidak ingin terburu-buru. Yang penting pengguna jalan bisa merasa aman dan nyaman,” tegasnya.

“Saya sengaja datang ke sini untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana. Nantinya dengan dibukanya jalan alternatif ini, diharapkan arus transportasi di wilayah Simpenan khususnya selama mudik lebaran bisa berjalan lancar,” tandasnya.

Selain itu, Sjofva juga meminta agar para pemudik mengutamakan keselamatan. Pasalnya, jalur Bagbagan-Kiaradua masih rawan terjadi bencana susulan. “Sekiaranya cuaca tidak mendukung dan terjadi hujan deras, lebih baik menggunakan jalur lain yang lebih aman,” pintanya.

Sementara itu, arus mudik lima hari menjelang Lebaran Idul Fitri, situasi arus lalulintas di Exit Tol Bocimi terpantau ramai lancar dan belum adanya penumpukan kendaraan menuju jalan Alteri Sukabumi – Bogor. Pantauan di lapangan, kendaraan yang keluar dari Exit Tol Bocimi dominasi plat B asal Jakarta dan plat F Bogor plat Jawa Barat.

Tidak hanya itu, puluhan kendaraan berplat luar pulau Jawa seperti BK, BG dan DK juga terlihat keluar dari Exit Tol Bocimi arah Kota Sukabumi. Dari data yang dihimpun terhitung dari H-7, terdapat 10.157 kendaraan keluar dari exit Tol Bocimi menuju arah Kota Sukabumi dan Palabuhanratu.

Sementara tercatat Rabu (26/03/2024) siang tadi, terdapat 2.213 kendaraan memasuki Sukabumi. Sedangkan di Exit Tol Cigombong, diperkirakan seribu lebih kendaraan mengarah Cicurug dan sekitarnya.

Kasatlantas Polres Sukabumi, AKP Arif Saepul Haris mengatakan, lima hari menjelang lebaran ini belum terlihat adanya kenaikan volume kendaraan yang signifikan. “Hasil dari pemantauan kami di Edit Tol Bocimi Parungkuda, arus lalulintas masih landai,” ujarnya, kepada di Exit Tol Bocimi.

Dari data Trans Jabar Tol, Arif menyebut kenaikan kendaraan paling tinggi hingga lima hari menjelang lebaran baru 5 persen setiap harinya. “Hari normal biasa itu kendaraan hanya tiga ribu yang melintas. Kalau padat itu sampai lima ribu kendaraan,” ucapnya. (nan)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |