SUKABUMI – Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi berhasil meraih penghargaan sebagai inovasi pendidikan terbaik tingkat Provinsi Jawa Barat dalam Rapat Koordinasi (Rakor) evaluasi dan refleksi bersama Pemerintah Daerah Jawa Barat. Penghargaan ini diberikan oleh PLt. Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Barat, Aswin Wihdianto, pada Kamis (21/11) di Kota Cirebon.
Penghargaan ini diraih melalui program unggulan “Guru Calakan,” sebuah inovasi pengembangan kompetensi guru yang digagas oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi. Model Calakan dirancang untuk meningkatkan kompetensi literasi para guru dengan pendekatan siklus berulang: Baca-Laporkan dengan Tulisan-Laporkan.
Pengahargaan tersebut membuktikan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi tidak hanya menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan kompetensi guru, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menciptakan inovasi serupa dalam bidang pendidikan.
Kepala Bidang Pengelolaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Agus menjelaskan bahwa guru dalam komunitas ini memulai dengan membaca materi, baik dari buku, modul, atau aplikasi seperti Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Selanjutnya, mereka mengimplementasikan hasil pembelajaran di sekolah dan menyusun laporan praktik baik (best practice). Proses ini diakhiri dengan berbagi hasil di forum diseminasi, media sosial, atau saluran lainnya.
“Model ini tidak hanya meningkatkan kemampuan menulis guru tetapi juga mendorong mereka untuk berbagi dan terlibat aktif dalam komunitas belajar,” ujar Agus kepada Radar Sukabumi, Rabu (11/12).
Tujuan utama program Guru Calakan adalah meningkatkan kompetensi literasi guru, khususnya dalam menulis. Selain itu, program ini memperkuat peran komunitas belajar guru dan kelompok kerja guru (KKG) sebagai wadah aktivitas keprofesian.
“Meski dampaknya terhadap siswa belum terlihat secara langsung, kami yakin peningkatan literasi guru akan berkontribusi pada kemampuan literasi siswa dalam jangka panjang,” tambah Agus.
Agus mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama adalah rendahnya motivasi beberapa guru yang merasa tugas menyusun best practice terlalu berat. Namun, produk akhir yang dihasilkan sangat memuaskan. Tantangan lainnya adalah luasnya wilayah Kabupaten Sukabumi yang menyulitkan monitoring secara maksimal.
“Kami terus berupaya memastikan program ini berjalan optimal, salah satunya dengan melibatkan berbagai pihak seperti komunitas guru, pengawas, dan kepala sekolah,” jelasnya.
Untuk keberlanjutan program, Guru Calakan direncanakan akan diperluas ke jenjang pendidikan lain seperti PAUD dan SMP pada tahun 2025. Pada jangka panjang, program ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak guru, sehingga inovasi pendidikan dapat dirasakan secara merata.
Selain itu, Dinas Pendidikan berkomitmen mendukung program ini dengan alokasi anggaran khusus. “Kami juga akan menerbitkan buku kumpulan praktik baik guru sebagai dokumentasi sekaligus inspirasi bagi guru lainnya,” kata Agus.
Proses seleksi inovasi ini dilakukan oleh BBPMP dengan kriteria kebaruan, kebermanfaatan, dan efisiensi. Hasilnya, program Guru Calakan dinilai sebagai inovasi terbaik se-Jawa Barat.
“Kami sangat berbangga atas penghargaan ini. Guru-guru Kabupaten Sukabumi ternyata luar biasa ketika diberi wadah yang tepat. Semoga penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus melahirkan inovasi baru di bidang pendidikan,” pungkas Agus.(wdy)