BOGOR – Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani muda, berbagai pihak telah berkolaborasi dalam mendukung permodalan serta pengembangan sektor pertanian.
Forum Pertanian Milenial (MAF) bersama TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah) Kabupaten Bogor dan sejumlah perusahaan melalui CSR (Corporate Social Responsibility) daerah, semakin memperlihatkan komitmennya untuk memperkuat sektor pertanian yang melibatkan petani muda dan meningkatkan produktivitas pangan.
MAF adalah forum yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mengembangkan sektor pertanian dengan melibatkan generasi muda dalam meningkatkan ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Event mingguan yang dilaksanakan pada Rabu (04/12/2024) ini menunjukkan kolaborasi antara pemerintah dengan sektor swasta.
Sebagaimana dikatakan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bahwa SDM Pertanian harus memiliki kualitas yang mumpuni karena ini menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian.
Di lain kesempatan, Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa regenerasi petani sangat diperlukan untuk mempertahankan produksi pangan dan ketahanan pangan. Sehingga, apapun yang menjadi tantangan petani muda, agar bisa dicarikan solusi dan difasilitasi untuk memotivasi para petani muda tetap berproses produksi di bidang pertanian.
Dede Sopyandi, Kepala BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) Kabupaten Bogor, mengungkapkan bahwa visi dan misi Kabupaten Bogor dalam membangun pertanian termaju dan berkeadaban semakin mendapatkan dukungan melalui berbagai inisiatif. Selain itu, program penyuluhan yang difokuskan pada peningkatan kompetensi penyuluh pertanian, demonstrasi teknologi inovatif, dan penyebaran informasi di tingkat kecamatan menjadi prioritas utama dalam memperkuat kapasitas petani muda di Kabupaten Bogor.
Sejumlah kemitraan dengan institusi seperti Bank Mandiri, Bank BRI, dan sejumlah perusahaan seperti PT. Tiga Landak, PT. Mahkota Manggis, serta Pustaka Kementan, turut berperan dalam menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan bagi petani muda untuk meningkatkan produktivitas pertanian, terutama untuk komoditas yang memiliki nilai strategis bagi ketahanan pangan.
Di BPP Wilayah V, yang mencakup Kecamatan Tenjolaya, terdapat inovasi dalam pertanian organik dan pengembangan komoditas unggulan. Beberapa program unggulan yang dilaksanakan adalah pembuatan POC (Pupuk Organik Cair) Fotosintesis Bakteri, POC Booster untuk Padi, serta pengembangan agens hayati seperti Trichoderma dan Phanenibasillus untuk pengendalian hama dan penyakit.
Sonny Eko Hendarto, perwakilan dari Bank BJB, juga menyoroti pentingnya akses permodalan bagi petani muda. Bank BJB menawarkan berbagai produk dan layanan untuk mendukung sektor pertanian, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang dapat digunakan oleh petani untuk pengembangan usaha pertanian.
Program KUR ini memberikan pembiayaan dengan bunga rendah, yakni 6% per tahun, dengan tenor hingga lima tahun, serta berbagai kemudahan administrasi. Selain itu, Bank BJB juga menyediakan pelatihan dan pendampingan bagi petani untuk memastikan akses keuangan yang lebih mudah dan efektif.
Wahyu Hendra, Koordinator TPAKD Kabupaten Bogor, menjelaskan bahwa TPAKD bekerja sama dengan berbagai instansi dan stakeholders untuk mempercepat akses keuangan dan penguatan kapasitas petani.
Program kerja TPAKD meliputi pengembangan kelembagaan petani di tingkat kecamatan dan desa, penyediaan sarana dan prasarana penyuluhan pertanian, serta pembentukan kelembagaan ekonomi petani. Diseminasi informasi teknis dan inovasi pertanian juga menjadi bagian penting dalam memperkuat sektor pertanian di Kabupaten Bogor.
Dengan berbagai dukungan dari pemerintah, lembaga keuangan, dan sektor swasta, diharapkan sektor pertanian, khususnya petani muda, dapat terus berkembang dan memperkuat ketahanan pangan di Indonesia. (wsd)