SUKABUMI- Tangis haru menyelimuti rumah sederhana di Kampung Kutamaneuh, RT 015/RW 008, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi pada Rabu (3/9) pagi.
Seorang bocah kurus dengan tubuh tinggal tulang, Much Billal Tajudin Sopian (11), akhirnya mendapat pertolongan setelah bertahun-tahun hidup dalam keterbatasan.
Laporan mengenai kondisi Billal yang menderita gizi buruk segera ditindaklanjuti oleh Komandan Kodim (Dandim) 0607/Kota Sukabumi, Letkol Czi Indra Gunawan.
Tanpa menunggu lama, ia langsung turun ke lokasi dan membawa Billal ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R. Syamsudin SH Kota Sukabumi, untuk mendapatkan perawatan medis.
Billal adalah anak pasangan Pian (59) dan Ratih Apriliani (35), keluarga sederhana yang menggantungkan hidup dari pekerjaan serabutan sebagai buruh tani. Sejak beberapa bulan terakhir, kondisi Billal memburuk.
Berat badannya hanya 17,3 kilogram, sangat jauh dari normal anak seusianya. Tubuhnya kurus, lemah, dan tidak mampu lagi beraktivitas seperti anak-anak lain.
Menurut keterangan keluarga, sakit Billal berawal dari dugaan paparan bahan kimia saat bermain di lokasi pembuatan furnitur. Berbagai upaya pengobatan sempat dilakukan di klinik dan puskesmas, namun karena keterbatasan biaya, pengobatan terhenti.
Kondisi pun makin parah, suhu tubuh mencapai 40 derajat Celsius, dehidrasi, hingga batuk berkepanjangan.
Mendapat laporan dari jajaran Koramil 0709/Cisaat, Dandim Indra Gunawan segera mendatangi rumah Billal.
Ia tak ingin ada keterlambatan yang bisa merenggut nyawa sang bocah. Dengan pengawalan, Billal dibawa ke rumah sakit dan langsung dirawat di ruang isolasi Gedung Muraz lantai 3.
Di sana, ia ditangani dokter spesialis anak dr. Anggun dan ahli gizi Mindi. Hasil pemeriksaan menunjukkan Billal menderita gizi buruk, dehidrasi, dan TBC.
Selain memastikan penanganan medis, Dandim juga menyerahkan bantuan makanan untuk keluarga pasien dan perlengkapan istirahat berupa matras bagi orang tua yang menunggu di rumah sakit.
“Begitu menerima laporan, saya langsung turun ke lokasi. Alhamdulillah, saat ini anak sudah ditangani tenaga medis profesional. Kehadiran TNI bukan hanya soal pertahanan, tetapi juga bentuk kepedulian sosial,” ujar Letkol Indra.
Pihak RSUD R. Syamsudin SH mengapresiasi langkah cepat Dandim. Menurut mereka, kondisi Billal sudah sangat kritis dan jika terlambat sedikit, bisa berakibat fatal.
Kasus Billal menjadi cermin nyata masih banyaknya anak-anak dari keluarga tidak mampu yang kesulitan mengakses layanan kesehatan. Kemiskinan dan keterbatasan biaya membuat banyak kasus serupa terabaikan hingga berakhir tragis.
Peristiwa ini mengingatkan perlunya kolaborasi lintas sektor pemerintah daerah, dinas sosial, dinas kesehatan, hingga lembaga swasta, agar tak ada lagi anak yang terabaikan hanya karena orang tuanya tidak mampu membayar biaya pengobatan.
“Langkah cepat Kodim 0607/Kota Sukabumi diharapkan menjadi penggerak solidaritas. Bahwa kepedulian bukan hanya tugas satu institusi, melainkan tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (Den)