Kekerasan Masa Kecil Tingkatkan Risiko Masalah Kesehatan Serius

14 hours ago 6

RADAR SUKABUMI – Tidak semua luka bisa dilihat mata. Ada luka yang menempel diam-diam di dalam diri dan baru terasa bertahun-tahun kemudian. Salah satu contoh paling nyata adalah luka akibat kekerasan yang dialami saat masih kecil. Banyak penelitian menunjukkan bahwa anak yang pernah mengalami kekerasan fisik, emosional, maupun seksual cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami berbagai gangguan kesehatan di kemudian hari.

Dilansir dari rs-medikabsd.co.id meskipun tubuh mereka tampak baik-baik saja, ternyata trauma masa kecil bisa menimbulkan efek jangka panjang yang sangat serius. Bukan hanya memengaruhi kesehatan mental, tetapi juga fisik, termasuk risiko terkena penyakit degeneratif seperti jantung, diabetes, hingga tekanan darah tinggi.

Ketika Trauma Berubah Jadi Penyakit

Trauma tidak hanya hidup di dalam ingatan, tapi juga dalam tubuh. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh tekanan dan kekerasan sering kali mengalami gangguan pada sistem saraf mereka. Ini membuat tubuh mereka selalu berada dalam kondisi waspada dan stres yang tinggi.

Dalam jangka panjang, stres yang berkepanjangan bisa merusak sistem imun. Tubuh jadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Bahkan, beberapa studi mengaitkan kekerasan masa kecil dengan penuaan dini pada sel dan penurunan fungsi organ secara perlahan.

Ini menjadi pengingat bahwa pengalaman buruk di masa kecil bisa memberikan dampak nyata yang tidak selalu terlihat saat itu juga. Butuh waktu bertahun-tahun hingga efeknya benar-benar terasa.

Bukan Hanya Mental, Tapi Fisik Juga Kena Dampaknya

Biasanya orang menganggap trauma hanya akan berdampak pada kondisi mental. Memang benar, banyak korban kekerasan masa kecil yang mengalami gangguan seperti kecemasan berlebih, depresi, dan sulit membangun hubungan sosial. Namun, dampaknya jauh lebih luas dari itu.

Kondisi kesehatan fisik mereka pun ikut terpengaruh. Beberapa korban mengalami gangguan tidur, masalah makan, hingga tekanan darah tinggi sejak usia muda. Bahkan ada yang mengalami gangguan metabolisme dan peradangan kronis dalam tubuh.

Semuanya ini memperbesar risiko mereka untuk mengalami penyakit kronis yang biasanya baru muncul di usia tua. Padahal mereka masih berada di usia produktif.

Perlu Dukungan Sejak Dini

Mengingat besarnya dampak kekerasan masa kecil terhadap kesehatan, maka penting untuk memberikan dukungan sejak dini dan membaca terus artikel kesehatan untuk dijadikan sebagai referensi. Anak yang menjadi korban kekerasan harus mendapat perhatian serius, bukan hanya dari keluarga, tapi juga dari lingkungan, sekolah, dan tenaga profesional.

Pemulihan dari trauma bukan hal yang instan. Butuh waktu, proses, dan pendampingan yang tepat. Konseling psikologis bisa menjadi langkah awal untuk membantu anak-anak menghadapi trauma yang mereka alami. Semakin cepat penanganan dilakukan, semakin besar peluang anak untuk tumbuh sehat dan bahagia.

Selain itu, penting juga untuk memberikan edukasi kepada orang tua dan masyarakat tentang dampak buruk kekerasan terhadap anak. Dengan begitu, semua pihak bisa lebih peduli dan mencegah kekerasan sejak awal.

Pencegahan Adalah Kunci

Daripada menunggu anak sakit baru bertindak, lebih baik melakukan pencegahan sedini mungkin. Membangun lingkungan yang aman, penuh kasih sayang, dan menghargai anak adalah langkah pertama yang bisa dilakukan siapa pun.

Orang tua juga harus belajar cara mendidik yang sehat dan tidak menggunakan kekerasan sebagai bentuk disiplin. Banyak metode pengasuhan yang bisa diterapkan tanpa harus menyakiti anak, baik secara fisik maupun emosional.

Sekolah dan lembaga pendidikan juga memiliki peran penting. Mereka harus bisa menjadi tempat yang aman bagi anak-anak, sekaligus ruang yang bisa mendeteksi gejala kekerasan sedini mungkin. Guru dan staf sekolah sebaiknya dibekali pelatihan agar peka terhadap tanda-tanda anak yang mengalami kekerasan di rumah.

Saatnya Berubah dan Peduli

Kita semua punya peran dalam menciptakan masa depan yang lebih baik untuk anak-anak. Memberikan ruang aman, menjadi pendengar yang baik, dan membantu mereka mengatasi trauma adalah bentuk kepedulian yang tidak ternilai.

Masa kecil adalah fondasi kehidupan seseorang. Jika fondasi ini rapuh karena luka dan kekerasan, maka bangunan hidup ke depannya pun akan mudah runtuh. Tapi jika fondasinya kuat karena kasih dan perhatian, maka masa depan pun akan lebih cerah.

Jangan biarkan anak-anak tumbuh dengan luka yang diam. Mari bersama-sama menciptakan dunia yang lebih ramah dan penuh cinta untuk mereka. **

Read Entire Article
Information | Sukabumi |