SUKABUMI – Pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan melalui program revitalisasi sekolah yang menjadi salah satu agenda strategis nasional. Tahun 2025, Kota Sukabumi mendapat kesempatan besar dengan terpilihnya 26 sekolah yang terdiri dari 19 SD dan 7 SMP sebagai penerima program revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan. Program tersebut dipastikan memberikan dorongan nyata bagi peningkatan kualitas lingkungan belajar yang lebih aman, nyaman, dan modern.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi, Novian Restiadi, menjelaskan bahwa revitalisasi sekolah merupakan implementasi dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya pada poin keempat mengenai peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan.
“Revitalisasi sekolah adalah program pemerintah untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan melalui renovasi dan pembangunan fisik. Dengan skema swakelola, dana langsung disalurkan ke rekening sekolah untuk dikelola bersama masyarakat,” jelas Novian.
Menurutnya, mekanisme swakelola tersebut tidak hanya memberikan efektivitas pengelolaan anggaran, tetapi juga turut menggerakkan ekonomi lokal karena melibatkan peran serta masyarakat sekitar dalam proses pembangunan. Adapun penentuan sekolah penerima revitalisasi dilakukan secara terpusat oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Dinas Pendidikan Kota Sukabumi menegaskan bahwa pihaknya tidak menentukan seleksi, melainkan ditetapkan berdasarkan data yang diinput sekolah melalui sistem Dapodik.
Novian memaparkan bahwa syarat sekolah penerima meliputi memiliki NPSN dan terdaftar di Dapodik, memiliki lahan sah dan tidak bersengketa serta memiliki kondisi bangunan rusak sedang hingga berat atau kebutuhan ruang belajar baru
“Cut off penginputan data ditutup pada 31 Agustus, dan sekolah yang memenuhi kriteria otomatis terjaring dalam system,” imbuhnya.
Novian menambahkan, secara nasional, pemerintah mengalokasikan Rp16,9 triliun untuk revitalisasi 15.523 sekolah pada tahun 2025, dan Rp14 triliun pada tahun 2026. Anggaran tersebut digunakan untuk rehabilitasi bangunan serta pengadaan fasilitas digital modern seperti smart board.
Tidak hanya renovasi ruang kelas, revitalisasi juga mencakup pembangunan ruang kelas baru dan perabotan, rehabilitasi ruang guru, perpustakaan, lab, UKS, dan sarana ibadah dan rehabilitasi serta pembangunan toilet sekolah
“Revitalisasi bukan proyek jangka pendek, melainkan investasi pendidikan jangka panjang 10–20 tahun ke depan,” tegas Novian.
Pelaksanaan revitalisasi dilakukan dalam tujuh tahap. Kota Sukabumi menerima bantuan pada tahap 2, 3, 5, 6, dan 7. Setiap kegiatan diawasi melalui mekanisme monitoring dan evaluasi oleh panitia sekolah (P2SP), pemerintah daerah, serta Kemendikdasmen yang menugaskan tenaga ahli konstruksi.
Tahapan Monev meliputi perencanaan monev, pengumpulan data,analisis dan evaluasi, pelaporan dan terakhir tindak lanjut. Dengan skema ini, pemerintah memastikan pembangunan berjalan transparan, efektif, dan tepat sasaran.
Daftar Sekolah Penerima Revitalisasi di Kota Sukabumi Tahun 2025
Jenjang SD (19 Sekolah) diantaranya SDN Kebonjati, SDN Pakujajar CBM, SDN Otista, SDN Kopeng 2, SDN Cipelanggede, SDN Benteng 1, SDN Situ Gede,SDN Cijangkar 2, SDN Subangjaya 1, SDN Cipnas, SDN Cibeureum Hilir, SDN Dewi Sartika CBM, SDN Cipanengah CBM, SDN Lamping 3, SDN Dayeuhluhur 4, SDN Lamping 1, SDN Al-Falah,SDN Nangeleng 2 dan SDN Bunut.
Sementara di jenjang SMP yaitu SMPN 7, SMPN 8, SMPN 10, SMPN 15, SMPN Annaba, SMPN Assakinah dan SMPN IT Madani
Melalui revitalisasi ini, kualitas proses belajar-mengajar di Kota Sukabumi diharapkan meningkat signifikan. Gedung yang layak dan fasilitas nyaman dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan kepercayaan diri guru dalam mengajar.
“Fasilitas yang baik adalah fondasi terciptanya pendidikan berkualitas. Revitalisasi sekolah adalah upaya nyata membangun SDM unggul yang siap bersaing di masa depan,” tutup Novian.(wdy)





























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304440/original/011493200_1754271410-emas_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4692327/original/076878600_1703038223-Ilustrasi_ibu_dan_anak_laki-lakinya.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/957870/original/076978800_1439802056-jokowi-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5283839/original/070148500_1752566379-hl3.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4078820/original/073317100_1656988242-pexels-j__shoots-4277.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4263593/original/054502900_1671185465-T_albo_041109_011_resize.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3239343/original/059385600_1600230916-photo-1566004100631-35d015d6a491.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1685071/original/033301100_1503235651-Chrysopelea_ornata.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5253791/original/032620300_1750061407-baby-boy-striped-shirt-is-sleeping-bed.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3176662/original/077389200_1594444330-Photo_by_Juan_Encalada_on_Unsplash.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4855115/original/075891600_1717661103-Ilustrasi_bayi_perempuan.jpg)


