SUKABUMI – Calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki memastikan tidak akan ada jual beli dan mahar jabatan di instansi pemerintahan yang akan dipimpinnya bersama wakilnya Bobby Maulana lima tahun kedepan.
Sebab, semua akan melalui tahapan psikotes dan dinilai dari integritasnya sebagai abdi negara atau Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Saya tegaskan, karena sudah bersumpah jujur dan amanah serta sumpah saya kepada Allah SWT. Artinya saya harus komitmen dengan itu. Maka nanti setelah saya sah dilantik sebagai wali kota, saya tegaskan tidak ada jual beli jabatan dan tidak ada tim (menentukan jabatan).
Timnya satu, Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Itu tim saya,” ujar Ayep Zaki saat ditemui di kediamannya, pada Sabtu (30/11).
Menurut Ayep Zaki semua kalangan boleh memberikan usulan, mulai dari masyarakat, alim ulama, tokoh masyarakat, pemuda, tim sukses, ormas, partai politik, partai koalisi semua boleh mengusulkan, tetapi kembali dirinya menegaskan tidak ada bagi-bagi jabatan termasuk mahar dan jual beli jabatan.
“Kita akan mengacu pada dua hal berkelas internasional, satu yaitu integritas kita akan psikotes level berapa integritas sumber daya manusia ASN yang ada di Kota Sukabumi dan levelnya berapa,” papar Ayep.
Lanjut Ayep, kedua yaitu kompetensinya, level berapa kompetensinya. “Nah, itu yang akan diketahui setelah psikotes seperti itu. Seperti pemilihan KPK (komisi pemberantasan korupsi) semua begitu, sehingga nantinya akan menghasilkan sumber daya manusia yang hebat.
“Termasuk juga seperti pemilihan KPU, Bawaslu, DKPP itu semua melalui tahapan tahapan, kita juga akan mengikuti itu tapi lebih sederhana minimal psikotes jadi jangan sampai asal tunjuk. Lebih baik saya bayar psikotes dan saya sudah kerja sama dengan salah satu universitas untuk psikotes,” tegas Ayep Zaki.
Jadi sebelum menunjuk itu, kata Ayep harus melalui psikotes terlebih dahulu, sehingga jabatan tidak pernah dijual dan harganya atau tidak ada mahar.
“Yang kedua tidak ada tim ya. Mau ikut dengan saya bantu ya silahkan, tidak jangan ganggu. Karena saya sudah janji kepada Allah SWT dan itu berat sekali. Saya harus menunjuk orang-orang yang jujur dan amanah di semua sektor,” ungkapnya.
Disinggung soal apakah akan ada reformasi birokrasi, ia menegaskan akan melihat dulu apakah bersih-bersih atau apalah istilahnya.
Dirinya juga menegaskan jika ada ASN yang bermasalah dengan hukum maka tidak akan diberikan jabatan apapun dan harus menyelesaikan masalah hukumnya, apakah dia dalam proses penyelidikan, penyidikan, terhadap ASN itu sendiri.
“Apabila ada ASN yang melanggar ketentuan – ketentuan ini, ada mahar dan sebagainya saya sendiri yang akan melaporkan ke aparat penegak hukum. Saya tidak main main,” cetus Ayep Zaki.
Halaman: 1 2