Belajar Sejarah Jadi Menyenangkan, Program Mufakatlah Sambangi SMPN 2 Sukalarang

4 hours ago 1

SUKABUMI — Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga melalui tim Museum Palagan Bojongkokosan kembali menggelar kegiatan edukasi sejarah kepada pelajar dan masyarakat melalui program Museum Menyapa Masyarakat dan Sekolah (Mufakatlah). Kali ini, kegiatan dilaksanakan pada Kamis, (18/12/2025), bertempat di SMP Negeri 2 Sukalarang, Kabupaten Sukabumi.

Kegiatan edukatif ini diikuti dengan antusias oleh ratusan peserta yang terdiri dari siswa-siswi SMP Negeri 2 Sukalarang, murid-murid dari SD Negeri Keramat, serta para orang tua murid yang turut hadir dan mengikuti rangkaian acara hingga selesai. Kehadiran lintas jenjang pendidikan dan peran aktif orang tua menjadi bukti bahwa edukasi sejarah masih memiliki tempat penting di tengah masyarakat.

Program Mufakatlah bertujuan mendekatkan museum dan nilai-nilai sejarah kepada generasi muda dengan cara yang menarik, interaktif, dan mudah dipahami. Dalam pelaksanaannya, panitia menghadirkan sejumlah stand edukasi yang menyajikan kisah perjuangan bangsa Indonesia, khususnya sejarah perjuangan Bojongkokosan yang memiliki nilai historis tinggi. Selain itu, kegiatan juga diisi dengan pemutaran film perjuangan, podcast sejarah, serta kuis edukatif yang melibatkan peserta secara langsung.

 

Siswa SMPN 2 Sukalarang antusias saat mendengarkan pemaparan tentang sejarah.Siswa SMPN 2 Sukalarang antusias saat mendengarkan pemaparan tentang sejarah.

Kurator Museum Palagan Bojongkokosan, Wawan Suwandi, menjelaskan bahwa program Mufakatlah telah menjangkau puluhan sekolah di berbagai wilayah Kabupaten Sukabumi.

“Tujuan utama program ini adalah memperkenalkan sejarah secara umum, khususnya sejarah Bojongkokosan, kepada generasi muda. Hingga saat ini, kami telah berkeliling di 27 kecamatan dan menyasar 27 SMP yang dipilih secara acak,”terang Wawan yang juga menjabat sebagai staff di Disbudpora Kabupaten Sukabumi ini.

Ia berharap, melalui kunjungan langsung ke sekolah-sekolah, museum tidak lagi dipandang sebagai tempat yang kaku dan membosankan, melainkan sebagai ruang belajar yang menyenangkan dan bermakna.
“Dengan adanya kunjungan ke sekolah, kami berharap kegiatan ini dapat menjadi stimulan agar siswa termotivasi mengenal sejarah, memahami perjuangan para pahlawan, serta memiliki keinginan untuk berkunjung langsung ke museum,” tambahnya.

Sementara itu, Plt SMP Negeri 2 Sukalarang, Raden Herawati, menyambut baik pelaksanaan kegiatan tersebut. Menurutnya, Mufakatlah menjadi sarana penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada peserta didik.

“Kegiatan ini sangat positif agar generasi muda tidak melupakan sejarah bangsanya. Dari sinilah mereka dapat mewarisi sikap kepahlawanan, pantang menyerah, serta tidak menggunakan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat,” ungkapnya.

Antusiasme juga terlihat dari murid-murid SD Negeri Keramat yang hadir didampingi para guru. Teguh Hardiyanto, guru kelas VI SDN Keramat, mengungkapkan bahwa pengalaman belajar di luar kelas seperti ini sangat berpengaruh bagi anak-anak.

“Dengan adanya kegiatan ini, harapannya anak-anak menjadi lebih tertarik mempelajari sejarah, terutama sejarah daerahnya sendiri, serta mampu menghargai perjuangan para pahlawan sejak dini,” tuturnya.

Sementara itu, Asep Pulloh Mukarom, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 2 Sukalarang, menilai kegiatan nonton bersama film perjuangan yang diselenggarakan dalam program tersebut sangat relevan dengan pembelajaran saat ini.

“Nonton bersama yang barusan dilaksanakan sangat bermanfaat untuk mendukung pembelajaran mendalam dan pendidikan karakter, agar generasi muda tumbuh menjadi pribadi yang cinta tanah air,” ujarnya.

Melalui program Mufaktlah Museum Bojongkokosan bersama Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga terus berupaya menjaga ingatan kolektif bangsa, khususnya generasi muda, agar sejarah tidak hanya dikenang, tetapi juga dimaknai dan diwariskan sebagai nilai kehidupan.

“Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa nasionalisme serta kecintaan terhadap budaya dan sejarah lokal di tengah arus modernisasi yang semakin pesat,” pungkas Asep. (wdy)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |