Kegiatan Bedah Buku di STIKes Sukabumi: Menggali Keajaiban Sentuhan dalam Keperawatan Komplementer

3 days ago 6

SUKABUMI – Sekolah Tnggi Ilmu esehaan (STIKes) Sukabumi melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan menggelar acara Bedah Buku Perpustakaan dengan tema menarik, “Keajaiban Sentuhan: Terapi Sentuh dalam Keperawatan Komplementer”.

Acara ini berlangsung pada Kamis, (28/11/2024), bertepatan dengan Hari Dongeng Nasional, sebagai upaya memperingati budaya literasi sekaligus mengintegrasikannya dengan pengembangan pengetahuan mahasiswa di bidang keperawatan.

Acara ini dirancang untuk berbagai tujuan strategis, seperti meningkatkan budaya literasi dan minat baca mahasiswa, memfasilitasi akses pengetahuan yang lebih luas bagi pemustaka, serta membentuk mahasiswa sebagai iron stock atau penerus bangsa yang kritis dan inovatif di bidang kesehatan dan keperawatan.

Selain itu, kegiatan ini juga berfungsi sebagai ajang promosi perpustakaan STIKes Sukabumi sebagai pusat pembelajaran berbasis literasi.

Dalam kegiatan ini, dua buku karya dosen STIKes Sukabumi menjadi sorotan utama. Buku pertama, Buku Ajar Keperawatan Komplementer dan Alternatif (2024), adalah hasil kolaborasi Mayasyanti Dewi Amir bersama rekan-rekannya.

Buku ini membahas pendekatan keperawatan komplementer yang holistik, mengintegrasikan terapi sentuh sebagai bagian penting dari perawatan pasien. Sebagai narasumber utama, Mayasyanti memberikan paparan menarik terkait buku yang ia tulis bersama tim.

Dalam materinya, ia menjelaskan pentingnya pendekatan keperawatan komplementer yang berbasis sentuhan untuk memberikan perawatan pasien secara holistik, menggabungkan aspek fisik, emosional, dan spiritual.

Buku kedua yang dibedah adalah karya Rosliana Dewi, berjudul Teknik Relaksasi 5 Jari terhadap Kualitas Tidur, Fatigue, dan Nyeri pada Pasien Kanker Payudara (2021). Buku ini menawarkan teknik relaksasi inovatif yang terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas hidup pasien kanker payudara.

Rosliana juga berbagi wawasan mengenai teknik relaksasi lima jari. Beliau memaparkan bagaimana teknik ini tidak hanya membantu meningkatkan kualitas tidur, tetapi juga efektif dalam mengurangi kelelahan dan nyeri, khususnya bagi pasien kanker payudara.

Ruang Multimedia STIKes Sukabumi menjadi saksi antusiasme peserta yang mengikuti acara ini. Selain membahas isi buku, acara ini juga membuka diskusi interaktif antara narasumber dan peserta. Pertanyaan-pertanyaan kritis dari mahasiswa menunjukkan minat mereka yang besar terhadap materi yang dibahas.

Kepala UPT Perpustakaan STIKes Sukabumi dan juga sebagai narasumber Mayasyanti Dewi mengatakan acara ini diikuti oleh 38 peserta, yang terdiri dari mahasiswa STIKes Sukabumi, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), dan mahasiswa Poltekkes Yapkesbi, serta tamu undangan khusus, yaitu Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Sasaran utama kegiatan ini adalah mahasiswa keperawatan, baik dari internal STIKes Sukabumi maupun dari luar kampus.

“Kegiatan ini berhasil mencapai target utamanya, yaitu meningkatkan budaya literasi dan minat baca mahasiswa. Selain itu, acara ini juga memperkuat citra perpustakaan STIKes Sukabumi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi di bidang Kesehatan,” ucapnya.

Dikatakannya, kegiatan Bedah Buku Perpustakaan ini tidak hanya menjadi wadah berbagi pengetahuan, tetapi juga menjadi momentum penting untuk mendorong mahasiswa agar semakin kritis, inovatif, dan berpikir holistik. Melalui integrasi literasi dan keilmuan praktis, mahasiswa STIKes Sukabumi diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam dunia kesehatan di masa depan.

Dengan kehadiran buku-buku inspiratif dan diskusi mendalam bersama para pakar, kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki empati dan semangat untuk terus belajar dan berkarya.

“Keajaiban Sentuhan yang diangkat dalam acara ini menjadi simbol penting bahwa literasi dapat menjadi sentuhan yang mengubah dunia, khususnya di bidang kesehatan dan keperawatan,”pungkasnya. (wdy)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |