Mengenal Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Termuda New York dalam Seabad

Fimela.com, Jakarta Siapa Zohran Mamdani? Ia adalah politikus sosialis demokrat yang baru saja mengukir sejarah. Ia terpilih sebagai Wali Kota New York City, memecahkan banyak rekor. Kemenangan ini menandai babak baru dalam lanskap politik kota metropolitan tersebut.

Kapan dan di mana ia terpilih? Mamdani memenangkan pemilihan pada tahun 2025 dan akan mulai menjabat 1 Januari 2026. Ia menjadi wali kota pertama New York City berdarah India-Amerika, Asia Selatan, dan Muslim. Ia juga menjadi wali kota termuda dalam lebih dari satu abad terakhir.

Mengapa kemenangannya begitu signifikan? Kemenangan ini mengejutkan banyak pihak dan didorong oleh fokus pada isu keterjangkauan hidup. Ini menunjukkan pergeseran preferensi pemilih di salah satu kota terbesar dunia. Mari mengenal sosok Zohran Mamdani lebih dekat, Sahabat Fimela.

Zohran Kwame Mamdani, lahir pada 18 Oktober 1991 di Kampala, Uganda, memiliki latar belakang keluarga yang kaya akan intelektual dan seni. Ayahnya, Mahmood Mamdani, adalah seorang akademisi pascakolonialisme terkemuka di Columbia University. Sementara itu, ibunya, Mira Nair, dikenal sebagai pembuat film peraih penghargaan dengan karya-karya seperti "Monsoon Wedding".

Keluarga Mamdani memiliki akar keturunan India yang kuat. Ayahnya adalah seorang Muslim Gujarati yang lahir di Bombay, dan ibunya adalah seorang Hindu Punjabi dari Rourkela. Perjalanan hidup Zohran kecil membawanya berpindah ke Cape Town, Afrika Selatan, pada usia lima tahun, sebelum akhirnya menetap di New York City pada usia tujuh tahun. Ia kemudian menjadi warga negara Amerika Serikat yang dinaturalisasi pada tahun 2018.

Dalam hal pendidikan, Zohran Mamdani adalah alumnus Bronx High School of Science. Ia melanjutkan studinya di Bowdoin College, Maine, dan lulus pada tahun 2014 dengan gelar sarjana studi Afrika. Selama masa kuliahnya, ia menunjukkan jiwa aktivisme dengan mendirikan babak pertama Students for Justice in Palestine di kampusnya, sebuah langkah awal dalam perjalanan advokasinya.

Sebelum terjun ke dunia politik secara penuh, Zohran Mamdani telah menunjukkan komitmennya terhadap keadilan sosial. Ia bekerja sebagai konselor pencegahan penyitaan rumah, sebuah peran yang memungkinkannya membantu pemilik rumah berpenghasilan rendah di Queens agar tidak kehilangan tempat tinggal mereka. Pengalaman langsung ini disebut-sebut menjadi inspirasi kuat baginya untuk mencalonkan diri dalam jabatan publik.

Selain aktivitas sosialnya, Mamdani juga memiliki sisi kreatif sebagai musisi rap. Ia dikenal dengan nama panggung Young Cardamom, kemudian Mr. Cardamom, menunjukkan keberagaman bakatnya. Namun, panggilannya terhadap pelayanan publik lebih kuat, membawanya ke panggung politik yang lebih besar.

Langkah pertamanya dalam politik formal adalah ketika ia terpilih sebagai anggota Majelis Negara Bagian New York pada tahun 2020. Ia berhasil mengalahkan petahana lima periode, Aravella Simotas, dalam pemilihan pendahuluan Demokrat. Mamdani mewakili distrik ke-36 yang mencakup Astoria dan Long Island City di Queens, dan kemudian terpilih kembali tanpa lawan pada tahun 2022 dan 2024. Kemenangannya ini juga mencetak sejarah, menjadikannya pria Asia Selatan pertama, orang Uganda pertama, dan Muslim ketiga yang menjabat di Majelis Negara Bagian New York.

Sebagai seorang sosialis demokrat dan anggota Democratic Socialists of America, Zohran Mamdani memiliki platform politik yang jelas dan berani. Kampanye wali kotanya berpusat pada isu-isu krusial seperti keterjangkauan hidup di New York City dan peningkatan martabat bagi setiap warganya. Kemenangannya dalam pemilihan pendahuluan Demokrat pada Juni 2025 adalah kejutan besar yang menunjukkan daya tarik visinya.

Mamdani akan mulai menjabat sebagai Wali Kota New York City pada 1 Januari 2026. Ia telah mengusulkan serangkaian kebijakan progresif untuk mengatasi tantangan yang dihadapi kota. Berikut adalah beberapa poin kebijakan utamanya:

• Keterjangkauan Hidup: Berjanji untuk membekukan sewa untuk unit-unit yang distabilkan sewanya. Ia juga mengusulkan pembangunan 200.000 unit perumahan terjangkau di seluruh kota.
• Transportasi dan Layanan Publik: Berkomitmen untuk menyediakan layanan bus gratis dan membuka toko kelontong milik kota di setiap wilayah. Selain itu, ia mendukung layanan penitipan anak universal untuk semua keluarga.
• Ekonomi dan Pajak: Mendukung upah minimum $30 per jam pada tahun 2030. Untuk membiayai proposal-proposalnya, Mamdani berencana menaikkan pajak perusahaan dan mereka yang berpenghasilan di atas $1 juta setiap tahun sebesar 2%.

Selain isu-isu domestik, Mamdani juga dikenal dengan pandangannya yang tegas mengenai Palestina. Sebagai pendukung lama hak-hak Palestina, ia secara konsisten mengkritik Israel dan menuduh pemerintah Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza. Ia menyatakan bahwa Israel harus ada sebagai "negara dengan hak yang sama" untuk semua, bukan hanya sebagai "negara Yahudi". Pendekatan ini mencerminkan komitmennya terhadap keadilan global.