Resep Bumbu Rawon Daging Sapi Surabaya yang Lezat dan Autentik

1 week ago 23

Fimela.com, Jakarta Rawon merupakan salah satu masakan khas Jawa Timur, khususnya Surabaya, yang telah dikenal sejak berabad-abad lalu. Sup daging sapi berkuah hitam pekat ini memiliki cita rasa yang khas dan menggugah selera. Kunci kelezatan rawon terletak pada bumbu-bumbu pilihan yang digunakan, terutama buah kluwek yang memberikan warna hitam dan rasa gurih yang khas. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang bumbu rawon daging sapi Surabaya yang lezat dan autentik ini.

Sejarah dan Asal-usul Rawon

Rawon telah menjadi bagian dari kuliner Nusantara sejak zaman dahulu kala. Beberapa sumber menyebutkan bahwa masakan ini sudah dikenal sejak abad ke-10. Pada awalnya, rawon merupakan hidangan istimewa yang disajikan di lingkungan keraton atau kalangan bangsawan Jawa. Seiring berjalannya waktu, rawon mulai dikenal luas dan menjadi makanan populer di berbagai lapisan masyarakat.

Nama “rawon” sendiri dipercaya berasal dari kata “rawon” dalam bahasa Jawa kuno yang berarti “hitam”. Hal ini merujuk pada warna kuah rawon yang hitam pekat akibat penggunaan buah kluwek sebagai bumbu utama. Meskipun kini rawon dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, Surabaya tetap menjadi kota yang paling identik dengan hidangan ini.

Keunikan rawon tidak hanya terletak pada warna kuahnya yang hitam, tetapi juga pada kombinasi rempah-rempah yang digunakan. Selain kluwek, bumbu rawon juga terdiri dari bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, jahe, lengkuas, dan berbagai rempah lainnya. Perpaduan bumbu ini menghasilkan cita rasa yang kompleks, gurih, dan sedikit pedas.

Bahan-bahan Utama Bumbu Rawon Daging Sapi Surabaya

Untuk membuat bumbu rawon daging sapi Surabaya yang autentik, diperlukan beberapa bahan utama sebagai berikut:

  • Kluwek: Bahan ini merupakan kunci utama yang memberikan warna hitam dan rasa khas pada rawon. Pastikan untuk memilih kluwek yang berkualitas baik.
  • Bawang merah dan bawang putih: Duo bawang ini menjadi dasar aromatis untuk hampir semua masakan Indonesia, termasuk rawon.
  • Kemiri: Memberikan tekstur creamy dan rasa gurih pada bumbu.
  • Kunyit: Selain memberikan warna, kunyit juga memiliki khasiat anti-inflamasi.
  • Jahe: Menambah kehangatan dan aroma segar pada bumbu.
  • Lengkuas: Memberikan aroma khas dan rasa sedikit pedas.
  • Ketumbar dan jintan: Rempah-rempah ini menambah kompleksitas rasa pada bumbu rawon.
  • Cabai: Untuk memberikan sentuhan pedas sesuai selera.
  • Daun jeruk dan serai: Menambah aroma segar dan citrus pada kuah rawon.

Selain bahan-bahan di atas, diperlukan juga garam, gula, dan kaldu bubuk untuk menyempurnakan rasa. Penggunaan asam jawa atau air jeruk nipis juga umum ditambahkan untuk memberikan sedikit rasa asam yang menyegarkan.

Cara Membuat Bumbu Rawon Daging Sapi Surabaya

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat bumbu rawon daging sapi Surabaya yang autentik:

  1. Siapkan semua bahan bumbu. Kupas bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan lengkuas.
  2. Rendam kluwek dalam air hangat selama beberapa menit, kemudian keluarkan isinya. Pastikan untuk memilih kluwek yang tidak pahit.
  3. Sangrai kemiri dan ketumbar hingga harum untuk mengeluarkan minyak alaminya dan meningkatkan aroma.
  4. Haluskan semua bumbu menggunakan blender atau ulekan tradisional. Jika menggunakan blender, tambahkan sedikit minyak untuk memudahkan proses penghalusan.
  5. Panaskan minyak dalam wajan, lalu tumis bumbu halus bersama daun jeruk dan serai yang sudah dimemarkan. Tumis hingga bumbu matang dan aromanya harum.
  6. Tambahkan sedikit air jika bumbu terlalu kering. Masak hingga bumbu benar-benar matang dan minyaknya keluar.
  7. Setelah bumbu matang, masukkan ke dalam rebusan daging sapi yang sudah disiapkan sebelumnya.
  8. Masak rawon dengan api kecil hingga bumbu meresap dan kuah mengental sesuai keinginan.

Proses pembuatan bumbu rawon memang memerlukan kesabaran dan ketelitian. Namun, hasil akhirnya akan sepadan dengan usaha yang dikeluarkan. Rawon yang dibuat dengan bumbu yang tepat akan memiliki rasa yang kaya, aroma yang menggugah selera, dan warna hitam yang khas.

Tips Memilih dan Mengolah Daging untuk Rawon

Selain bumbu, kualitas daging yang digunakan juga sangat mempengaruhi kelezatan rawon. Berikut beberapa tips dalam memilih dan mengolah daging untuk rawon:

  • Pilih bagian daging sapi yang memiliki tekstur kenyal dan sedikit berlemak, seperti sandung lamur (brisket) atau sengkel (shank). Bagian-bagian ini akan menghasilkan rawon dengan tekstur daging yang lembut dan gurih.
  • Potong daging melawan serat untuk mendapatkan tekstur yang lebih empuk saat dimasak.
  • Rebus daging terlebih dahulu sebelum dimasak dengan bumbu rawon. Hal ini akan membantu mengeluarkan kotoran dan darah dari daging, serta membuatnya lebih cepat empuk.
  • Jika ingin daging lebih cepat empuk, bisa menggunakan panci presto. Namun, pastikan untuk tidak terlalu lama memasaknya agar daging tidak hancur.
  • Untuk mendapatkan kuah rawon yang lebih kental dan gurih, bisa menambahkan sedikit tulang sumsum saat merebus daging.

Dengan memperhatikan kualitas daging dan cara pengolahannya, rawon yang dihasilkan akan memiliki tekstur daging yang lembut dan kuah yang kaya rasa.

Variasi Bumbu Rawon dari Berbagai Daerah

Meskipun rawon identik dengan Surabaya, sebenarnya ada beberapa variasi bumbu rawon yang berkembang di berbagai daerah di Jawa Timur. Beberapa di antaranya adalah:

  • Rawon Nguling: Berasal dari daerah Nguling, Pasuruan. Rawon ini memiliki kuah yang lebih encer dan rasa yang lebih pedas dibandingkan rawon Surabaya.
  • Rawon Malang: Memiliki ciri khas penambahan kacang tolo (kacang tunggak) dalam kuahnya.
  • Rawon Banyuwangi: Sering disajikan dengan tambahan petis udang yang memberikan rasa gurih yang khas.
  • Rawon Probolinggo: Dikenal dengan penggunaan daging yang lebih banyak dan kuah yang lebih kental.

Meskipun memiliki perbedaan, inti dari bumbu rawon tetap sama, yaitu penggunaan kluwek sebagai bahan utama yang memberikan warna hitam dan rasa khas.

Pelengkap dan Cara Penyajian Rawon

Rawon biasanya disajikan dengan beberapa pelengkap yang menambah kelezatan dan tekstur hidangan ini. Beberapa pelengkap yang umum disajikan bersama rawon antara lain:

  • Tauge pendek: Memberikan kerenyahan dan kesegaran.Telur asin: Menambah cita rasa gurih dan asin yang khas.
  • Kerupuk udang: Menambah tekstur renyah.
  • Sambal terasi: Untuk menambah rasa pedas sesuai selera.
  • Jeruk nipis: Memberikan sentuhan asam yang menyegarkan.
  • Daun bawang dan bawang goreng: Sebagai taburan yang menambah aroma dan rasa.

Cara penyajian rawon yang tradisional adalah dengan meletakkan nasi putih di mangkuk, lalu menyiramnya dengan kuah rawon beserta dagingnya. Pelengkap seperti tauge, telur asin, dan kerupuk disajikan di piring terpisah agar tetap segar dan renyah. Sambal terasi dan jeruk nipis biasanya disajikan di samping mangkuk agar bisa ditambahkan sesuai selera masing-masing.

Manfaat Kesehatan dari Bahan-bahan Rawon

Selain lezat, bahan-bahan yang digunakan dalam bumbu rawon juga memiliki berbagai manfaat kesehatan. Beberapa di antaranya adalah:

  • Kluwek: Mengandung antioksidan yang tinggi dan dipercaya memiliki efek anti-inflamasi.
  • Kunyit: Memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan, baik untuk sistem pencernaan.
  • Jahe: Membantu meredakan mual dan memiliki efek menghangatkan tubuh.
  • Bawang putih: Memiliki sifat antibakteri dan dapat membantu menurunkan tekanan darah.
  • Ketumbar: Kaya akan antioksidan dan dapat membantu meningkatkan pencernaan.
  • Cabai: Mengandung capsaicin yang dapat meningkatkan metabolisme.

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa rawon tetap merupakan hidangan yang kaya akan lemak dan kalori. Konsumsi yang berlebihan tetap tidak disarankan, terutama bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan tertentu.

Inovasi Modern dalam Penyajian Rawon

Seiring perkembangan zaman, beberapa inovasi telah dilakukan dalam penyajian rawon untuk menyesuaikan dengan selera modern tanpa menghilangkan cita rasa aslinya. Beberapa contoh inovasi tersebut antara lain:

  • Rawon dengan mie: Mengganti nasi dengan mie untuk variasi tekstur yang berbeda.
  • Rawon iga: Menggunakan iga sapi sebagai pengganti daging potong untuk presentasi yang lebih menarik.
  • Rawon dalam kemasan: Untuk memudahkan distribusi dan konsumsi, beberapa produsen telah mengembangkan rawon dalam kemasan yang praktis.
  • Rawon fusion: Menggabungkan elemen rawon dengan masakan lain, seperti rawon pasta atau rawon burger.

Meskipun ada berbagai inovasi, banyak pecinta kuliner tetap memilih untuk menikmati rawon dalam bentuk tradisionalnya yang autentik.

Cara Menyimpan dan Menghangatkan Kembali Rawon

Rawon seringkali lebih enak jika didiamkan semalaman karena bumbu-bumbunya akan semakin meresap. Namun, penting untuk menyimpan dan menghangatkan kembali rawon dengan benar agar tetap aman dikonsumsi dan tidak kehilangan cita rasanya. Berikut beberapa tips:

  • Simpan rawon dalam wadah tertutup rapat di dalam kulkas. Rawon dapat bertahan hingga 3-4 hari jika disimpan dengan benar.
  • Saat akan menghangatkan, sebaiknya hanya ambil porsi yang akan dikonsumsi. Hindari menghangatkan rawon berulang kali.
  • Hangatkan rawon di atas kompor dengan api kecil. Aduk sesekali untuk memastikan panas merata.
  • Jika menggunakan microwave, tutup wadah rawon untuk mencegah cipratan dan hangatkan dengan interval pendek, aduk di antaranya.
  • Pastikan rawon dipanaskan hingga mendidih untuk menghindari pertumbuhan bakteri.

Dengan penyimpanan dan pemanasan yang tepat, rawon dapat dinikmati dalam beberapa hari tanpa kehilangan kelezatannya.

Pertanyaan Umum Seputar Bumbu Rawon Daging Sapi Surabaya

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar bumbu rawon daging sapi Surabaya:

Q: Apakah kluwek bisa diganti dengan bahan lain?

A: Kluwek merupakan bahan kunci dalam rawon dan sulit digantikan. Namun, beberapa orang menggunakan kombinasi kemiri hitam dan kecap untuk mendapatkan warna hitam, meskipun rasanya akan berbeda.

Q: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memasak rawon?

A: Waktu memasak rawon bisa bervariasi, tergantung pada kualitas daging dan metode memasak. Umumnya membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam untuk mendapatkan daging yang empuk dan bumbu yang meresap.

Q: Apakah rawon bisa dibekukan?

A: Ya, rawon bisa dibekukan untuk penyimpanan jangka panjang. Namun, sebaiknya bekukan tanpa pelengkap seperti tauge atau kerupuk. Saat akan dikonsumsi, cairkan di kulkas semalaman sebelum dipanaskan.

Q: Bagaimana cara mengatasi rawon yang terlalu asin?

A: Jika rawon terlalu asin, bisa ditambahkan air atau kaldu tanpa garam untuk mengencerkannya. Bisa juga ditambahkan kentang yang dipotong besar untuk menyerap kelebihan garam.

Q: Apakah ada alternatif untuk daging sapi dalam rawon?

A: Meskipun tidak tradisional, beberapa orang membuat variasi rawon menggunakan daging ayam atau kambing. Namun, rasa dan teksturnya akan berbeda dari rawon daging sapi asli.

Kesimpulan

Bumbu rawon daging sapi Surabaya merupakan warisan kuliner yang telah bertahan selama berabad-abad. Keunikan rasa dan warnanya yang khas menjadikan rawon sebagai salah satu ikon kuliner Jawa Timur yang dikenal luas. Meskipun proses pembuatannya memerlukan waktu dan ketelitian, hasil akhirnya akan sepadan dengan usaha yang dikeluarkan.

Dengan memahami bahan-bahan utama, teknik memasak yang tepat, dan tips-tips yang telah dibahas, Anda dapat menciptakan rawon yang lezat dan autentik di rumah. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan takaran bumbu untuk menemukan cita rasa yang paling sesuai dengan selera Anda. Selamat mencoba dan menikmati kelezatan bumbu rawon daging sapi Surabaya!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Information | Sukabumi |