SUKABUMI – Puncak peringatan Hari Ulang Tahun PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2024 menjadi momen bersejarah bagi Abdul Basith, guru Bahasa Indonesia dari SMAN 1 Kota Sukabumi. Dia dinobatkan sebagai Juara Guru Hebat Istimewa Berprestasi (Hiber) jenjang SMA/SMK tingkat Kota Sukabumi. Penghargaan bergengsi ini diselenggarakan oleh PGRI Kota Sukabumi sebagai bentuk apresiasi kepada guru yang telah memberikan dedikasi luar biasa dalam dunia pendidikan.
Abdul Basith telah menjalani profesi guru selama 16 tahun, sejak pertama kali mengabdi pada tahun 2008 di berbagai sekolah swasta maupun negeri. Menjadi guru tidak hanya menjadi profesi, tetapi juga panggilan hidup baginya.
“Penghargaan Guru Hiber saya dapatkan tak lepas dari motivasi rekan-rekan sejawat. Mungkin mereka sering melihat saya berinovasi dalam pembelajaran dan mengikuti berbagai pelatihan guru, seperti kegiatan Guru Penggerak,” ujar Guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Kota Sukabumi, Abdul Basith kepada Radar Sukabumi, Rabu (25/12).
Proses seleksi Guru Hiber melibatkan tahapan yang ketat, mulai dari seleksi administrasi, pembuatan video pembelajaran, hingga wawancara. Abdul Basith berhasil melewati semua tahapan ini dengan gemilang, dimulai dari tingkat kecamatan (PC Citamiang) hingga akhirnya dinobatkan sebagai pemenang tingkat Kota Sukabumi.
“Penghargaan Guru Hiber yang saya terima tahun ini membuat saya bangga, senang, sekaligus terhormat,” ungkap Abdul Basith.
Penghargaan ini menjadi pengakuan atas berbagai inovasi dan dedikasi yang ia lakukan dalam pembelajaran. Selain menjadi motivasi untuk terus bekerja secara profesional, penghargaan ini juga mengingatkan bahwa seorang guru harus terus belajar dan berinovasi untuk meningkatkan kompetensi diri.
Salah satu inovasi yang membawa Abdul Basith meraih penghargaan ini adalah metode pembelajaran bernama Pembelajaran Berdiferensi untuk Memenuhi Kebutuhan Peserta Didik (Pembela BMKP). Inovasi ini menciptakan pembelajaran yang bervariasi dan berdiferensiasi, menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik yang memiliki keunikan masing-masing.
“Materi pembelajaran yang biasanya hanya dalam bentuk buku atau modul cetak, saya kreasikan menjadi bentuk digital seperti modul digital, presentasi digital, dan video. Hal ini membuat pembelajaran lebih mudah dan menyenangkan,” jelasnya.
Dengan inovasi ini, siswa lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pelajaran, karena metode tersebut sesuai dengan keseharian mereka yang akrab dengan perangkat digital. Inovasi Pembela BMKP telah diterapkan selama dua tahun terakhir dan terbukti efektif.
“Siswa merasa lebih senang karena pembelajaran sesuai dengan kodrat mereka. Selain itu, inovasi ini membantu menciptakan suasana belajar yang inspiratif dan menyenangkan,” tambahnya.
Abdul Basith menyadari bahwa menjadi guru di sekolah dengan jumlah murid yang sangat banyak, seperti SMAN 1 Kota Sukabumi yang memiliki lebih dari 1.000 siswa, bukanlah tugas yang mudah. Namun, ia selalu berusaha menjalin komunikasi yang baik dengan peserta didik, baik secara formal maupun informal, tanpa mengurangi martabatnya sebagai guru.
“Perkembangan pendidikan sangat pesat, dan tantangannya semakin kompleks. Oleh karena itu, guru harus berinovasi dan beradaptasi,” katanya.
Ia juga berharap prestasinya dapat menjadi inspirasi bagi murid dan masyarakat untuk lebih menghargai profesi guru. Sebagai seorang Guru Hiber, Abdul Basith berkomitmen untuk terus berbagi ilmu dan pengalaman. “Saya akan terus berusaha berbagi lewat jalur-jalur formal maupun nonformal,” tegasnya.
Ia percaya bahwa berbagi dan berkolaborasi adalah salah satu ciri guru profesional. Ke depan, Abdul Basith berharap seluruh anak usia sekolah dapat memperoleh pendidikan yang layak, terutama dalam hal fasilitas dan ketersediaan guru profesional.
“Saya ingin terus menjadi teladan dan inspirasi bagi warga sekolah, terutama peserta didik, serta berprestasi di tingkat selanjutnya, baik provinsi, nasional, maupun internasional,” pungkasnya penuh semangat.(wdy)