BPOM Temukan Puluhan Ribu Makanan Tak Layak Konsumsi

1 month ago 31

SURABAYA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan puluhan ribu makanan ilegal maupun tidak layak konsumsi dalam intensifikasi pengawasan menjelang Nataru. Masyarakat diimbau berhati-hati dalam mengonsumsi pangan hasil olahan.

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan, dari 2.999 sarana pangan yang dilakukan pengecekan di seluruh Indonesia hingga 18 Desember 2024, sebanyak 838 sarana atau 27,94 persen didapati menjual produk yang tidak memenuhi ketentuan (TMK). ”Dengan jumlah total temuan sebanyak 86.883 pieces,” ujarnya di Kantor BPOM, Jakarta, Jumat (20/12).

Sebanyak 2.999 sarana yang dilakukan pengawasan tersebut terdiri atas sejumlah jenis. Masing-masing 1.155 ritel modern, 1.277 ritel tradisional, 532 gudang distributor, 26 gudang importir, dan 9 gudang e-commerce. Kegiatan intensifikasi itu masih akan dilanjutkan hingga 2 Januari 2025.

Berdasar temuan pangan olahan yang tidak memenuhi ketentuan, jenis terbesar ada pada pangan kedaluwarsa. Yakni, 63,13 persen. Kasus itu banyak ditemukan di Manokwari, Kupang, Belu, dan Ende di Nusa Tenggara Timur serta Pulau Morotai, Maluku Utara.

Produk yang ditemukan kedaluwarsa didominasi minuman serbuk berperisa, konsentrat/sari/minuman sari buah, pasta, dan mi. Temuan terbesar kedua adalah pangan tidak memiliki izin edar sebanyak 32,27 persen. Kasus itu ditemukan di wilayah Sumatera (Palembang, Rejang Lebong, Belitung, dan Batam) serta Kalimantan (Tarakan).

Dibandingkan pengawasan periode yang sama tahun lalu, pihaknya mencatat adanya penurunan persentase sarana TMK sebesar 2,04 persen. Kala itu, sarana yang didapati makanan TMK mencapai 29,98 persen.

Sementara itu, tak cuma jalan tol dan bandara yang mengalami peningkatan jumlah pengguna atau penumpang. Transportasi laut pun demikian. Di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, misalnya, diperkirakan bakal terjadi kenaikan penumpang sampai 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dan, dalam pantauan Kapolri Listyo Sigit Prabowo serta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jumat (20/12), fasilitas pelabuhan dan kapal telah memenuhi prosedur standar operasional.

Namun, Listyo meminta para perusahaan pelayaran menyediakan kapal cadangan. ”Untuk antisipasi jika terjadi lonjakan penumpang,” katanya saat melakukan pengecekan di Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak.

Listyo melanjutkan, puncak arus Nataru dua kali: pada 24 dan 28 Desember. ”Keselamatan penumpang harus menjadi atensi. Apalagi kondisi cuaca yang sudah memasuki musim hujan dan terjadinya peningkatan gelombang laut,’’ katanya.

General Manager Cabang Kalimas & GSN Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa Ana Adiliya menambahkan, yang akan menggunakan kapal laut dari Tanjung Perak diprediksi 147 ribu orang atau naik 20 persen dibandingkan Nataru 2023. Peningkatannya mulai terasa dalam beberapa hari terakhir.

Setiap hari sekitar 2.000 penumpang melakukan embarkasi dan debarkasi di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara. ”Saat ini, arus penumpang mencapai 8.000 orang, naik delapan kali lipat dibandingkan hari biasanya. Lonjakan akan terjadi pada 24 Desember dengan jumlah penumpang mencapai 10 ribu. Kemudian, lonjakan gelombang kedua terjadi pada 26–28 Desember, sekitar 7.000–9.000 penumpang,’’ kata Ana.

Kebanyakan penumpang menuju Indonesia Timur, di antaranya Makassar. Sejumlah persiapan peningkatan fasilitas pelabuhan dilakukan pihaknya. Mulai menyiapkan ruang tunggu, kamar medis, 20 unit check-in counter, 8 unit auto gate in, lift, eskalator, garbarata, tempat ibadah, dan ruang laktasi.

Waspada Gangguan Keamanan
Selain ke Pelabuhan Tanjung Perak, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga mengunjungi Posko Terpadu Operasi Lilin 2024 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, kemarin. Selain memastikan kesiapan personel gabungan dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Kapolri juga menginstruksikan untuk mengantisipasi terorisme, cuaca ekstrem, dan peningkatan volume atau mobilitas penduduk. ”Bandara Ngurah Rai adalah salah satu titik penting yang perlu dijaga dengan baik,’’ ujarnya.

Kapolri mengingatkan personel di lapangan untuk tetap waspada terhadap potensi gangguan keamanan seperti ancaman terorisme. Juga perlu mengantisipasi cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi jadwal penerbangan. (ian/idr/far/c6/ttg)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |