Bupati Sukabumi Pastikan Evakuasi Longsor Loji Simpenan Segera Selesai Untuk Bisa Dilintasi Kendaraan

1 month ago 39

SIMPENAN – Tinjau lokasi bencana tanah longsor di kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, bupati Sukabumi Marwan Hamami apresiasi upaya tim gabungan yang terus berupaya melakukan evakuasi.

Hal itu diungkapkan Bupati Marwan Hamami dengan didampingi Dandim 0622 Letkol Kav. Andhi Ardana Valeriandra, Kapolres AKBP Dr. Samian, jajaran Forkompimda serta jajaran forkompimcam melakukan pengecekan lokasi longsoran.

Kata bupati Marwan dilapangan dalam proses evakuasi material longsor para personel gabungan sempat terkendala, dimana terdapat masyarakat atau warga yang tidak mengijinkan lahan miliknya yang berada di sekitar lokasi bencana untuk dijadikan tempat pembuangan material tanah longsoran.

“Sebetulnya komunikasi yang dilakukan sudah bagus, hanya ada kendala titik di mereka dibawah itu ada gorong gorong, apakah itu akan dilakukan penanganan, atau tidak,” ujar bupati Marwan. Kamis, (26/12/2024).

“Mereka sebetulnya sudah bersedia hanya satu di keluarga yang belum bisa mengizinkan karena lagi sakit, ini sudah sepakat yang lain, asal yakin PSDA akan melakukan penanganan posisi buangan air yang di gorong gorong, itu sudah tinggal dikerjakan,” imbuhnya.

Ditegaskan Marwan, penanganan evakuasi terhadap material longsor tersebut memang sudah diupayakan dilakukan percepatan namun adanya kendala dilapangan akan mengganggu akses jalan yang bisa berdampak terhadap perekonomian masyarakat.

“Makanya nanti lewat satu minggu itu ada kedaruratan, tapi yang paling jelas bahwa pemerintah daerah kalau inipun agak dipersulit mereka akan sulit juga membangun,” jelasnya.

“Dan kita yakini rumah rumah yang ada disini gak ada izin, dari posisi sempadan bangunan dan sempadan jalan itu sudah kemakan, kalau aturan seperti itu, kalau aturan mereka di pakai, ya susah juga,” imbuhnya.

Terlebih, kata Marwan di sekitar lokasi longsor juga sudah terdapat bangunan yang posisinya sudah tergantung, hal itu sangat disayangkan, dengan posisi pondasi terlalu tinggi dan beresiko tergerus longsor.

“Itu membangunnya dilereng, nah itu gambarannya paling nanti kita menyepati kekawatiran mereka saja posisi buangan air tadi sudah disepakati,” ucapnya.

Adanya peristiwa tanah longsor dan telah menutup akses jalan Bagbagan menuju Kiaradua, Bupati Marwan menegaskan sebenarnya masyarakat ataupun wisatawan bisa melalui jalur Lengkong dan Sagaranten untuk sampai ke arah Pajampangan.

“Sebenarnya ini ada jalur lengkong masih jalan, jalur Sagaranten masih jalan, hanya percepatan lewat, antara jampang ke ibu kota agak terganggu dengan panjang lintasan contoh kiriman batu dari Jebrod naik dua kali lipat sekarang, asalnya Rp 1,2 juta sekarang minta Rp 2,6 juta, jadi berputar ke arah Ciwaru,” paparnya.

“Kalau menurut saya ini tidak terpengaruh untuk menuju geopark, kalau mereka (wisatawan atau masyarakat) punya keinginan, ingin melihat potensi karena jalan ini nanti misal belum bisa dilintasi, kalau ke geopark jalan kita banyak alternatif untuk pariwisata,” sambungnya.

Untuk itu bupati Marwan meminta masyarakat atau wisatawan bisa memahami, dan pihaknya telah berupaya menginformasikan kepada masyarakat kondisi yang sebelumnya tidak bisa dilintasi dibeberapa titik saat ini telah dilakukan perbaikan dan sudah bisa dilalui kendaraan.

“Banyak upaya yang sudah dilakukan tinggal kembali ke masyarakat itu sendiri siap tidak, kalau fasilitas seperti hotel juga sudah siap, malahan kita sudah sampaikan natal jalan nya sudah bisa di pakai sudah diperbaiki,” tuturnya.

Pantauan dilapangan, hingga saat ini tim gabungan dari berbagai unsur terus melakukan upaya evakuasi terhadap material longsor di kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi dengan menggunakan beberapa alat berat mulai dari becko, loader dan lainnya. (Ndi).

Read Entire Article
Information | Sukabumi |