Dari Akar Sukabumi untuk Napas Indonesia, Pelajar Tanam Harapan Hijau untuk Bumi

SUKABUMI — Ratusan pelajar dari sembilan sekolah di Kota Sukabumi menanam harapan baru bagi bumi dalam kegiatan penghijauan bertajuk “Dari Akar Sukabumi untuk Napas Indonesia” yang digelar pada Sabtu, (8/11) di kawasan Jalur Fly Over Cibolang, Kota Sukabumi.

Sebanyak 110 peserta dari SD CBM Baros Kencana, MI Kadupungur, SMPN 3 Sukabumi, SMPN 6 Sukabumi, SMPN 8 Sukabumi, SMPN 10 Sukabumi, SMPN 16 Sukabumi, SMAN 1 Sukabumi, dan SMK Al Farhan ikut ambil bagian dalam kegiatan yang penuh makna ini. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama antara Dinas Perhutani dan Dinas Bina Marga Kota Sukabumi, serta didukung oleh Children’s Forest Program (CFP) Kota Sukabumi.

Ratusan bibit pohon seperti mahoni, ekaliptus, manglid, kayu manis, dan huru, turut menghijaukan area jalur fly over dan lingkungan sekitar, termasuk di area masjid, taman kecil, dan ruang publik seperti Kacang Amazon, Lobi-Lobi, Kepel, Hantap, Asem, dan Murbei.

Ketua Panitia, Rina Tresnawati dari SMPN 16 Sukabumi, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya simbolis, tetapi menjadi bentuk nyata kepedulian generasi muda terhadap lingkungan.

“Mari kita rawat bersama apa yang telah kita tanam hari ini. Dari akar kecil yang kita tanam, akan tumbuh harapan besar untuk masa depan Indonesia yang lebih hijau dan sehat. Penghijauan bukan sekadar kegiatan, tetapi komitmen bersama untuk memberi napas bagi bumi kita tercinta,” ujar Rina dengan penuh semangat.

Kegiatan penghijauan ini digagas sebagai bentuk kepedulian pelajar terhadap keberlanjutan alam dan kualitas lingkungan di Kota Sukabumi. Tujuan utamanya adalah menumbuhkan rasa cinta terhadap alam, mengurangi polusi udara, memperluas ruang hijau, serta mempererat semangat gotong royong antar pelajar dan instansi.

Koordinator Children’s Forest Program (CFP) Kota Sukabumi, Betti Karliati, menjelaskan bahwa kegiatan penghijauan ini sudah dilakukan secara rutin sejak tahun 2022. Namun, tahun ini terasa istimewa karena untuk pertama kalinya, kegiatan penghijauan dilaksanakan dua kali dalam setahun.

“Kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa dari akar Sukabumi, kita memberi napas bagi Indonesia. Satu pohon yang kita tanam hari ini bisa menghasilkan oksigen untuk dua hingga empat orang. Jadi, kita menanam bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain” jelas Betti.

Menariknya, tahun ini kepanitiaan dipegang langsung oleh para guru dari sekolah-sekolah peserta. Jika kegiatan penghijauan Januari lalu diketuai oleh Nunung dari SMPN 10 Sukabumi, maka untuk penghijauan November ini, tanggung jawab diemban oleh Rina dari SMPN 16 Sukabumi.

Kegiatan yang berlangsung penuh semangat ini menampilkan sinergi yang harmonis antara pelajar, guru, pemerintah, dan masyarakat. Para peserta bekerja bahu-membahu menanam dan menyiram bibit pohon dengan penuh antusias.

Selain penanaman, acara juga diakhiri dengan pemilihan ketua pelaksana kegiatan lingkungan untuk tahun berikutnya. Terpilih Lusiana dari SMPN 6 Sukabumi sebagai ketua pelaksana kegiatan EcoCamp, dan Ai dari SMPN 3 Sukabumi sebagai ketua pelaksana penghijauan tahun depan.

Betti menambahkan rasa syukurnya atas keberhasilan para guru CFP menggerakkan kegiatan lingkungan di sekolah masing-masing.

“Alhamdulillah, kami berhasil menggerakkan guru-guru CFP agar terus mengadakan kegiatan lingkungan. Harapannya, semakin banyak sekolah yang ikut, semakin banyak pula guru dan siswa yang sadar akan pentingnya kelestarian alam dan ikut berupaya memperbaikinya,” pungkasnya. (wdy)