SUKABUMI – Sejak diluncurkan pada tahun 2014, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia. Program ini menjadi bukti nyata gotong royong dalam menjamin akses layanan kesehatan yang merata bagi seluruh penduduk tanpa memandang status sosial.
Dengan iuran yang terjangkau, peserta JKN dapat memperoleh perlindungan menyeluruh mulai dari pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama hingga layanan rawat inap di rumah sakit. Salah satu peserta yang telah merasakan langsung manfaat besar program ini adalah Hindun (47), warga Sukabumi yang telah menjadi peserta BPJS Kesehatan lebih dari sepuluh tahun.
Bagi Hindun, Program JKN bukan hanya sekadar jaminan kesehatan, tetapi juga bentuk perlindungan bagi seluruh keluarganya. Ia mengaku sangat terbantu ketika anggota keluarganya membutuhkan layanan kesehatan mendesak.
Suatu hari, Hindun mendapati bahwa kakaknya sarankan dirawat inap setelah menjalani pemeriksaan di rumah sakit. Kondisi tersebut membuatnya tergerak untuk segera membantu mendaftarkan sang kakak menjadi peserta BPJS Kesehatan.
“Saya sedang membantu mengurus pendaftaran kakak saya untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan. Kemarin kakak saya disarankan oleh dokter untuk dirawat inap di rumah sakit, dan dokter di sana menanyakan apakah sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Saat saya jawab belum, dokter menyarankan agar segera didaftarkan. Alhamdulillah sekarang sedang dalam proses pendaftaran sambil menjalani rawat jalan,” tutur Hindun, Rabu (29/10).
Hindun menceritakan bahwa selama ini sang kakak enggan mendaftar BPJS Kesehatan karena merasa jarang sakit. Namun setelah mengalami kondisi yang mengharuskannya dirawat, barulah menyadari pentingnya memiliki perlindungan kesehatan.
“Kakak saya dulu merasa tidak perlu daftar BPJS Kesehatan karena jarang sakit. Kalau pun berobat ya bayar sendiri ke dokter praktek. Tapi setelah tahu biaya rumah sakit itu besar, baru terasa betapa pentingnya punya jaminan kesehatan seperti BPJS Kesehatan,” ungkapnya.
Bukan hanya sang kakak, Hindun juga merasakan manfaat besar BPJS Kesehatan ketika anaknya mengalami kecelakaan tunggal di Bandung beberapa waktu lalu. Ia mengenang masa itu sebagai salah satu momen paling berat dalam hidupnya.
“Anak saya sempat mengalami kecelakaan tunggal di Bandung dan mengalami koma selama lebih dari sebulan. Awalnya saya kira tidak akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan karena kecelakaan, tapi ternyata bisa. Saya sangat bersyukur karena seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS Kesehatan, mulai dari masa koma hingga kontrol rutin di poli jiwa sekarang ini,” ujar Hindun.
Sebagai informasi, BPJS Kesehatan dapat menanggung kecelakaan lalu lintas sepanjang tidak ditanggung oleh Jasa Raharja, atau apabila kasus kecelakaan tersebut tidak memenuhi kriteria kecelakaan lalu lintas ganda yang mana harus menunggu keputusan oleh polisi yang nantinya menentukan siapa yang berhak menanggung.
Dalam hal ini, peserta tetap berhak mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku. Masih dengan mata berkaca, Hindun menceritakan bahwa tanpa adanya BPJS Kesehatan, ia tidak tahu bagaimana bisa menanggung seluruh biaya pengobatan anaknya.
“Kalau tanpa BPJS Kesehatan, saya tidak tahu harus bayar dari mana. Biaya rumah sakit selama anak saya koma hingga rawat jalan itu tidak sedikit, bisa mencapai puluhan juta. Tapi Alhamdulillah semua ditanggung BPJS Kesehatan, dan pelayanan di rumah sakit pun sangat baik, tidak ada perbedaan dengan pasien umum,” ceritanya.
Tidak berhenti sampai di situ, Hindun juga mengisahkan pengalaman suaminya yang pernah dirawat akibat penyakit TBC beberapa tahun lalu. Menurutnya, BPJS Kesehatan kembali menjadi penolong utama dalam proses pengobatan suaminya.
“Suami saya dulu pernah kena TBC karena perokok aktif. Waktu itu sempat dirawat inap, dan semuanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Sejak itu suami saya berhenti merokok karena takut kambuh lagi. Alhamdulillah sekarang sudah sehat,” tutur Hindun dengan tersenyum.
Ia mengaku, sebelum menjadi peserta BPJS Kesehatan, dirinya termasuk yang dulu ragu untuk mendaftar karena merasa tidak akan digunakan. Namun seiring waktu dan pengalaman yang dialami keluarganya, pandangan itu berubah total.
Dulu saya ogah-ogahan daftar BPJS Kesehatan karena merasa bayar tapi nggak pernah dipakai. Tapi setelah mengalami sendiri, ternyata program ini sangat membantu. Biaya berobat sekarang mahal sekali, jadi lebih baik ikut BPJS Kesehatan daripada menyesal saat butuh,” ujarnya.
Kini, Hindun rutin mengingatkan keluarga dan tetangganya untuk segera mendaftar BPJS Kesehatan agar bisa mendapatkan perlindungan yang sama seperti dirinya. Ia berharap program ini terus berjalan dengan baik dan semakin mudah diakses oleh masyarakat.
“Saya berterima kasih sekali kepada BPJS Kesehatan. Program ini benar-benar membantu rakyat kecil seperti saya. Semoga BPJS Kesehatan terus maju, pelayanannya semakin baik, dan semakin banyak masyarakat yang sadar pentingnya menjadi peserta JKN,” tutup Hindun penuh harap. (*/adv)































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304440/original/011493200_1754271410-emas_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4692327/original/076878600_1703038223-Ilustrasi_ibu_dan_anak_laki-lakinya.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/957870/original/076978800_1439802056-jokowi-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5283839/original/070148500_1752566379-hl3.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4078820/original/073317100_1656988242-pexels-j__shoots-4277.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4263593/original/054502900_1671185465-T_albo_041109_011_resize.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3239343/original/059385600_1600230916-photo-1566004100631-35d015d6a491.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5253791/original/032620300_1750061407-baby-boy-striped-shirt-is-sleeping-bed.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3176662/original/077389200_1594444330-Photo_by_Juan_Encalada_on_Unsplash.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4855115/original/075891600_1717661103-Ilustrasi_bayi_perempuan.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4652526/original/011842300_1700205368-Ilustrasi_bayi_laki-laki.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1390288/original/076933800_1477898103-bluecoralsnake.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4612735/original/020424700_1697457852-vitaliy-zalishchyker-tQCFYZ1bLJE-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3502003/original/013722800_1625541140-gustavo-cultivo-fzUEvgttIRI-unsplash.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3041809/original/072531900_1580884458-schengen-visa-greece.jpg)