Dorong Transisi Energi Hijau, Bupati Asjap Resmikan PLTS Terbesar di Jabar

11 hours ago 4

SUKABUMI – Dalam upaya mendukung transisi energi nasional dan mewujudkan target net zero emission, Bupati Kabupaten Sukabumi, Asep Japar, meresmikan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap berkapasitas 4.6 megawatt-peak (MWp) di PT Pratama Abadi Industri Sukabumi pada Selasa (11/11).

Peresmian yang berlangsung di area pabrik, tepatnya di ruas Jalan Sukabumi – Cianjur, KM 14, Blok Satong Parigi, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi tersebut, turut dihadiri Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, serta sejumlah kepala dinas di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi.

Dalam sambutannya, Bupati Sukabumi menyampaikan apresiasi tinggi kepada pihak PT Pratama Abadi Industri atas langkah inovatifnya yang sejalan dengan program pemerintah pusat dalam mendukung transisi energi nasional menuju target net zero emission.

“Kami sangat mengapresiasi langkah nyata yang dilakukan oleh PT Pratama Abadi Industri. Pemanfaatan energi surya ini bukan hanya mendukung efisiensi energi, tetapi juga menjadi contoh bagi industri lain di Sukabumi untuk bergerak ke arah yang lebih berkelanjutan,” kata Asep Japar.

Menurutnya, proyek PLTS atap dengan kapasitas besar ini menjadi pilot project pertama di Kabupaten Sukabumi, sekaligus pembuktian bahwa sektor industri mampu mengambil peran strategis dalam penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

“Hari ini kita melaksanakan peresmian PLTS yang alhamdulillah digagas oleh PT Pratama Abadi Industri. Mudah-mudahan ini sukses ya, karena ini yang pertama di Sukabumi. Semoga industri lain juga bisa mengikuti jejak seperti ini,” tambahnya.

Lebih lanjut Asep menegaskan, bahwa penerapan EBT seperti PLTS atap ini akan memberikan efisiensi signifikan terhadap penggunaan listrik, serta mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil yang selama ini menjadi sumber utama industri.

“Dengan adanya energi baru terbarukan ini, efisiensi listrik jelas meningkat. Ini langkah besar untuk mengurangi penggunaan energi konvensional yang tidak ramah lingkungan,” tegasnya.

Dengan adanya inovasi ini, Pemerintah Kabupaten Sukabumi berharap lebih banyak pelaku industri yang ikut serta dalam gerakan energi hijau, guna mendukung tercapainya target Sukabumi Net Zero Emission 2060.

Dengan keberhasilan ini, Sukabumi menorehkan sejarah baru di sektor energi bersih, menandai babak penting dalam perjalanan menuju industri hijau dan net zero emission 2060.

“Pasti ini jadi pilot project di Kabupaten Sukabumi dan industri lain didorong untuk melakukan sistem PLTS Atap berkapasitas 4.6 megawatt-peak (MWp) di PT Pratama Abadi Industri Sukabumi,” bebernya.

Sementara itu, perwakilan manajemen PT Pratama Abadi Industri Sukabumi, Sustainability Business Senior Manager, Novian Nur Syarif menjelaskan, bahwa pemasangan sistem PLTS ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil sekaligus mendukung target pemerintah dalam percepatan transisi energi bersih.

“Kami berkomitmen untuk menjalankan operasional yang efisien dan ramah lingkungan. Pemasangan panel surya ini adalah langkah awal kami menuju pabrik hijau yang berkelanjutan,” jelas Novian.

Langkah besar ini menjadikan PT Pratama Abadi Industri sebagai pionir penerapan energi surya berskala besar di sektor industri manu faktur di Kabupaten Sukabumi.

Menurutnya, penerapan PLTS ini bukan sekadar proyek citra hijau, melainkan investasi jangka panjang yang membawa dampak nyata terhadap efisiensi energi dan pengurangan emisi karbon. Terlebih lagi, penerapan sistem PLTS di pabrik tersebut, merupakan salah satu terbesar di Jawa Barat.

“Langkah ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang kami menuju operasional yang sepenuhnya hijau,” tegasnya.

DIRESMIKAN : Bupati Sukabumi, Asep Japar saat meresmikan PLTS Atap berkapasitas 4.6 megawatt-peak (MWp) di PT Pratama Abadi Industri Sukabumi pada Selasa (11/11). FOTO: UNTUK RADAR SUKABUMI

Novian menjelaskan, bahwa kapasitas PLTS atap yang terpasang saat ini baru menyumbang sekitar 10 hingga 12 persen dari total kebutuhan listrik perusahaan. Hal ini disesuaikan dengan izin pemasangan solar PV yang hanya diperbolehkan di area atap sesuai regulasi.

“Saat ini PLTS yang dibangun di sini menyumbang sekitar 12 persen dari kapasitas listrik PLN. Memang masih terbatas karena kami hanya bisa pasang di atap, tapi ini menjadi langkah awal yang signifikan,” bebernya.

Upaya penerapan energi surya ini juga menjadi tindak lanjut dari program Renewable Energy Certificate (REC) yang telah dijalankan PT Pratama Abadi Industri sejak tahun 2022, bekerja sama dengan PLN.

Program tersebut merupakan bentuk pengakuan resmi bahwa perusahaan menggunakan sumber energi yang berasal dari pembangkit listrik terbarukan.

“Kami sebelumnya telah mengikuti program REC dengan PLN pada 2022. Jadi pemasangan panel surya ini adalah bentuk konkret bahwa kami benar-benar menggunakan energi terbarukan,” ujarnya.

Dari sisi kontribusi lingkungan, penggunaan energi surya ini mampu mengurangi emisi karbon hingga nol kilogram CO₂ per kilowatt-jam.

Padahal sebelumnya, ketika perusahaan masih sepenuhnya bergantung pada listrik konvensional PLN, setiap kilowatt-jam energi listrik menyumbang sekitar 0,81 kilogram CO₂.

“Dengan energi terbarukan ini, listrik yang kami hasilkan benar-benar nol karbon. Artinya, setiap produk yang kami hasilkan kini memiliki jejak karbon yang jauh lebih rendah,” jelasnya.

Selain efisiensi energi, penerapan PLTS ini juga membawa manfaat ekonomi dengan menekan biaya operasional perusahaan, sekaligus meningkatkan daya saing di pasar global yang kini semakin ketat terhadap standar keberlanjutan lingkungan.

“PT Pratama Abadi Industri berharap langkah ini dapat menjadi contoh inspiratif bagi industri lain di Sukabumi agar turut bertransformasi menuju sistem produksi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” pungkasnya. (Den)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |