Forum Kesehatan Genomik Inggris–Indonesia 2025 Resmi Usai: Babak Baru Kolaborasi untuk Masa Depan Kesehatan Global

Fimela.com, Jakarta Forum Kesehatan Genomik 2025 Inggris–Indonesia resmi berakhir kemarin di The Clermont Victoria, London. Selama dua hari, forum yang didukung oleh Foreign, Commonwealth & Development Office (FCDO) Inggris, Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, serta Kedutaan Besar Indonesia di London ini menghadirkan para pejabat senior, pembuat kebijakan, hingga peneliti utama dari kedua negara.

Gelaran penting ini menandai langkah maju dalam memperkuat kerja sama bilateral di bidang kesehatan genomik. Fokusnya tak hanya pada kolaborasi riset, tetapi juga pada pembentukan kebijakan dan inovasi yang dibutuhkan untuk menjawab beragam tantangan kesehatan, khususnya di Asia Tenggara.

Melanjutkan keberhasilan edisi perdana pada 2023, tahun ini forum kembali menegaskan dirinya sebagai platform dua tahunan yang krusial bagi dialog strategis dan pertukaran ilmiah tingkat tinggi.

Forum dibuka oleh Farania Rangkuti, Pendiri dan Direktur GENEPICA, yang menyoroti pentingnya menyatukan keunggulan ilmiah dari Inggris dan Indonesia demi pelayanan kesehatan yang lebih adil dan merata. Sambutan selamat datang juga disampaikan oleh Dr. Desra Percaya, Duta Besar RI untuk Inggris, Irlandia, dan IMO, serta Hon. Dr. Zubir Ahmed MP, Menteri Inggris untuk Inovasi Kesehatan dan Keselamatan.

Ibu Indri Rooslamiati, Direktur BB Binomika dan INA-CRC, turut menyampaikan pidato pembukaan mewakili Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. Ia menegaskan komitmen Indonesia untuk mengintegrasikan teknologi genomik ke dalam layanan kesehatan nasional.

Disiarkan secara hibrida dan ditayangkan langsung ke berbagai titik di Indonesia, forum ini memastikan ratusan pemangku kepentingan dan masyarakat luas bisa ikut mendapat manfaat. Sebuah langkah nyata menuju inklusivitas berbagi pengetahuan.

Hari pertama forum berfokus pada isu besar—bagaimana genomik mampu memperkuat respons terhadap penyakit menular sekaligus mendorong kesetaraan kesehatan. Salah satu momen penting adalah peluncuran Guidebook Lab Biologi Molekuler yang akan menjadi rujukan praktik laboratorium di Indonesia.

Para pembicara seperti Prof. Raghib Ali, OBE (CEO Our Future Health UK), Deborah Porter (NHS England), dan Ibu Indri Rooslamiati memberikan pemaparan mendalam mengenai peluang serta tantangan dalam proyek genomik berskala besar berbasis populasi.

Memasuki hari kedua, diskusi bergerak ke arah masa depan. Dr. Julia Wilson dari Wellcome Sanger Institute membuka sesi pleno mengenai strategi dan inovasi untuk pengembangan infrastruktur genomik jangka panjang.

The Future of Healthcare Fair menjadi panggung bagi berbagai inovasi dan peluang investasi di sektor kesehatan. Sementara itu, sesi poster menampilkan penelitian para profesional muda di bidang genomik yang tengah berkembang pesat.

Para pemikir terkemuka seperti Dr. Adrianto Wirawan (Genomics England) hingga Prof. William Newman (Presiden European Society of Human Genetics 2024–2025) memperkuat dialog antara ilmu pengetahuan Inggris dan Indonesia.

Salah satu tema yang paling menonjol dalam forum ini adalah pentingnya keterwakilan yang adil dalam penelitian genomik. Indonesia, dengan keragaman genetika yang begitu kaya, memiliki potensi penelitian yang luar biasa, sekaligus tantangan terkait fragmentasi data dan rendahnya kesadaran publik.

Lebih dari 30 ahli hadir dari berbagai institusi terkemuka — mulai dari Kementerian Kesehatan RI, Wellcome Sanger Institute, Genomics England, hingga Universitas Oxford. Diskusi meliputi ragam topik: dari genomik patogen, kesetaraan kesehatan, hingga personalisasi pengobatan berbasis AI.

Memastikan setiap kelompok etnis terwakili dalam data genomik menjadi kunci untuk menghindari bias diagnostik dan terapi. Forum ini ingin memastikan Indonesia memiliki posisi strategis sebagai kontributor utama pengetahuan genomik global.

Forum ini merupakan bagian dari kolaborasi kesehatan dalam Kemitraan Strategis Inggris–Indonesia yang baru. Inisiatif ini diharapkan menjadi katalis untuk penelitian bersama, kemitraan akademik, hingga pembentukan kebijakan yang akan membantu mengintegrasikan genomik ke dalam sistem kesehatan nasional.

Matthew Downing, Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia, menegaskan kembali nilai penting kolaborasi ini:

“Forum Kesehatan Genomik Inggris–Indonesia ini menunjukkan pentingnya kerja bersama dalam menghadapi tantangan kesehatan global. Menggabungkan keahlian genomik dari Inggris dengan transformasi kesehatan yang sedang berlangsung di Indonesia menciptakan fondasi inovasi yang mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Asia Tenggara.”

Dengan semangat kolaborasi yang kuat dan visi masa depan yang jelas, forum tahun ini membuka jalan menuju ekosistem kesehatan yang lebih inklusif, adaptif, dan inovatif—bagi Indonesia, Inggris, dan dunia.