SUKABUMI – Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki adalah salah satu orang yang berduka atas wafatnya Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai Nasdem yaitu Mayor Jenderal (Mayjen) I Gusti Kompyang (IGK) Manila. Almarhum semasa hidupnya juga dikenal sebagai manajer Timnas Indonesia yang menyumbang emas pada Sea Games 1991 serta Ketua Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) pada 1995.
“Ya, saya sangat berduka cita dan merasa sangat kehilangan atas wafatnya sosok yang saya sudah anggap sebagai ayah, sebagai mentor, sebagai guru. Pak IGK Manila. Beliau meninggal dunia pada hari ini, Senin, 18 Agustus 2025. Saya tadi siang sudah melayat ke rumah duka (di Jakarta),” kata Ayep Zaki kepada Radar Sukabumi, Senin (18/5).
Ayep Zaki mengenang IGK Manila adalah sosok yang bijaksana dan selalu memberikan vibes positif dalam setiap kali kesempatan. Dukungan moril dan gagasan adalah dua hal yang sangat berkesan bagi karir politik Ayep Zaki.
Diketahui, Ayep Zaki pernah mengikuti Pemilu Legislatif 2024 untuk tingkat DPR RI dari Dapil IV Jabar Kota/Kabupaten Sukabumi. Saat itu, IGK Manila salah satu orang pertama yang selalu memberikan dukungan dan arahan agar Ayep Zaki dapat menang dan mengunci kursi di Senayan.
“Namun takdir berkata lain. Saya sudah berusaha keras. Ya, tentu dibantu pula oleh almarhum (IGK Manila). Tapi memang belum rezeki. Akhirnya singkat cerita, saya menyatakan untuk maju pada pilkada di Sukabumi. Waktu itu, entah jadi bupati atau wali kota. Dan beliau tetap memberikan saya dukungan yang penuh dan luar biasa,” kenang Ayep Zaki.
Momen kebersamaan Ayep Zaki dan IGK Manila pun terbilang cukup intensif, terutama sebelum menjabat sebagai Wali Kota Sukabumi. Pertemuan bisa terjadi dua kali dalam sepekan untuk berbagai hal.
“Pada tahun 2022, saya pernah bawa ke daerah Jampang untuk panen kedelai. Saya juga ke Kabupaten Keerom di Papua dan Mangarai di NTT bersama beliau. Semua itu untuk menanam kedelai, panen kedelai. Juga ke Bali, Semarang, dan daerah lainnya. Tak hanya kedelai, saya dan IGK Manila juga pernah panen jagung bersama di Tenjojaya Sukabumi,” ulas Ayep Zaki.
Di balik pengalaman militer dan di bidang olahraga yang memberikan kesan disiplin dan keras, IGK Manila dikenal oleh Ayep Zaki sebagai sosok yang lembut, perhatian, dan selalu memberikan suasana yang baik. IGK Manila juga dikenal sebagai tokoh pendidik yang kharismatik.
“Dan ketika saya kalah waktu Pileg RI 2024 lalu, beliau tetap memberikan saya semangat. Dan Pak IGK Manila adalah orang pertama yang saya kabari ketika saya unggul quick count Pilkada Kota Sukabumi waktu itu. Dia sangat senang sekali, ikut gembira, ya, terharu juga, dan memberikan selamat kepada saya atas kemenangan ini,” tutur Ayep Zaki.
“Saya dan Opa IGK Manila juga mendirikan Suryakanta Institute. Nah, mungkin setelah Ini (IGK Manila wafat), akan saya ubah jadi IGK Manila Institute. Sebagai tanda rasa hormat dan apresiasi atas jasa dan karya almarhum,” sambungnya.
Dan apa petuah penting dari IGK Manila kepada Ayep Zaki untuk Kota Sukabumi? “Opa memberikan petuah kepada saya agar menjadikan Kota Sukabumi menjadi kota yang luar biasa. Saya diminta untuk memberikan yang terbaik untuk Kota Sukabumi,” pungkasnya. (izo)