Kunjungan Sekolah Duta Maritim Aspeksindo ke Museum Pancasila Sakti: Serap Nilai Luhur, Meneguhkan Peran Pemuda

1 week ago 15

SUKABUMI – Sejarah bukan sekadar catatan masa lalu, melainkan sumber inspirasi untuk melangkah ke depan. Semangat inilah yang mewarnai kunjungan peserta Sekolah Duta Maritim Indonesia yang diinisiasi oleh Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO) ke Museum Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Kegiatan yang digelar sebagai bagian dari rangkaian pendidikan karakter dan kepemimpinan pemuda maritim ini menjadi momentum penting untuk menanamkan kembali nilai-nilai kebangsaan. Dengan latar sejarah kelam pengkhianatan G30S/PKI, para peserta diajak menyelami arti penting Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa.
Setibanya di lokasi, rombongan disambut hangat oleh pihak pengelola museum. Mereka memaparkan secara detail kisah pengkhianatan PKI tahun 1965, pengorbanan para pahlawan revolusi, serta bagaimana Pancasila tetap kokoh sebagai dasar negara.

Para peserta kemudian diajak menelusuri ruang-ruang pameran, melihat langsung diorama, hingga mengunjungi Monumen Pahlawan Revolusi yang berdiri megah sebagai pengingat perjuangan. Di setiap sudut, terpampang jelas pesan bahwa mempertahankan ideologi bangsa bukanlah perjuangan yang mudah, tetapi pengorbanan yang menuntut keberanian dan kesetiaan tanpa batas.

Bagi Sekolah Duta Maritim, kunjungan ini bukan sekadar wisata edukasi. Lebih dari itu, kegiatan ini dirancang sebagai penguatan nilai nasionalisme dan patriotisme bagi para pemuda yang kelak akan menjadi garda depan dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia.

Melalui refleksi sejarah, para peserta diingatkan bahwa menjaga Indonesia bukan hanya tugas aparat pertahanan, melainkan juga tanggung jawab seluruh elemen bangsa. Pemuda, khususnya yang lahir dari daerah kepulauan dan pesisir, memiliki peran strategis untuk memastikan laut Indonesia tetap menjadi sumber kekuatan bangsa.

Salah satu peserta asal Jawa Barat, Sifa Salma, menyampaikan kesan mendalamnya usai mengikuti kunjungan ini.

“Kegiatan ini membuka mata kami tentang pentingnya meneladani semangat perjuangan pahlawan. Sebagai Duta Maritim, kami percaya nilai-nilai Pancasila harus menjadi kompas moral dalam menjaga sumber daya maritim dan mengangkat potensi bangsa dari laut. Pemuda harus hadir sebagai garda terdepan, tidak hanya dalam menjaga ideologi, tetapi juga dalam membangun masa depan Indonesia Emas 2045,” ujarnya penuh semangat.

Pernyataan Sifa mencerminkan visi besar Sekolah Duta Maritim, bahwa pemuda maritim tidak boleh melupakan sejarah. Dari sejarah, lahirlah kesadaran untuk menjaga masa depan bangsa, termasuk dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Kegiatan di Lubang Buaya ini juga menekankan pentingnya memahami sejarah dengan cara yang konstruktif. Sejarah kelam G30S/PKI bukan untuk diwariskan sebagai trauma, melainkan sebagai pelajaran berharga agar bangsa ini tidak terpecah oleh ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

Dengan meneguhkan nilai persatuan, integritas, dan semangat gotong royong, para peserta diajak menanamkan keyakinan bahwa maritim adalah masa depan Indonesia, dan pemuda adalah aktor utamanya.

ASPEKSINDO melalui program Sekolah Duta Maritim ingin memastikan bahwa generasi muda, khususnya dari daerah kepulauan dan pesisir, memiliki bekal wawasan kebangsaan yang kuat. Di tengah tantangan globalisasi, ancaman disintegrasi, dan persaingan geopolitik maritim, pemuda Indonesia dituntut untuk tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga teguh secara ideologis.

Kunjungan ke Museum Pancasila Sakti ini menjadi salah satu pijakan nyata dalam perjalanan itu. Harapannya, setelah kembali ke daerah masing-masing, para peserta dapat menjadi agen perubahan yang menularkan semangat kebangsaan di tengah masyarakat.(wdy)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |