Lima Siswa MI Al-Ihsan Sukabumi Diduga Keracunan Makanan MBG, Sampel Diperiksa Labkesda

SUKABUMI — Sebanyak lima siswa Madrasah Ibtidaiyah Al-Ihsan di RW 3 Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, mengalami gejala diduga keracunan makanan setelah menyantap menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (17/11).

Kepala Puskesmas Selabatu, Drg Riska Rachmawati menjelaskan, salah satu siswa kelas 5 datang sekitar pukul 12.15 WIB dengan kondisi mual, muntah, pusing, serta rasa tidak nyaman pada perut. “Sesampainya di puskesmas, siswa tersebut tidak lagi muntah dan langsung mendapat penanganan medis,” ujar Riska kepada Radar Sukabumi.

Ia menambahkan, kondisi siswa itu membaik dalam waktu 30 menit sehingga dapat kembali pulang. Setelah dilakukan pemeriksaan dan wawancara dengan pihak sekolah, diketahui ada empat siswa lain yang mengalami gejala ringan serupa namun tidak datang ke puskesmas. “Dari guru dan kepala sekolah kami mendapat informasi bahwa empat siswa lainnya merasakan mual dan pusing. Total ada lima siswa yang mengalami keluhan,” jelasnya.

Guna memastikan penyebab keluhan tersebut, Puskesmas Selabatu mengambil sampel makanan berupa nasi, sayur pakcoy, tempe, nugget ayam, dan buah lengkeng. “Semua sampel sudah kita kirim ke Labkesda, dan hasilnya diperkirakan keluar dalam satu minggu,” ujarnya.

Menurutnya, petugas puskesmas juga langsung meninjau sekolah guna memastikan tidak ada penambahan kasus. “Tidak ditemukan gejala tambahan selain lima siswa tersebut,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Satgas MBG Kota Sukabumi, Andri Setiawan turut membenarkan adanya laporan dugaan keracunan tersebut. Ia mengatakan koordinasi dilakukan segera setelah menerima informasi dari pihak kecamatan. “Saya mendapat laporan dari pak camat bahwa ada satu siswa yang diduga keracunan dan dirawat di Puskesmas Selabatu. Tadi hanya satu yang masuk puskesmas dan sudah diperbolehkan pulang. Siswa tersebut merupakan penerima manfaat dari SPPG Sriwidari,” timpalnya.

Andri menuturkan, Kota Sukabumi memiliki 44 dapur MBG, dan 38 di antaranya sudah beroperasi. “Kami sudah cek ke lapangan dan semua dapur telah menjalani sertifikasi dari Dinas Kesehatan. Ini baru satu kasus, mudah-mudahan tidak terulang kembali,” tuturnya.

Di tempat terpisah, Kepala SPPG Sriwidari, Syahid Ramadhan menambahkan, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium yang sedang diproses puskesmas dan dinas kesehatan. “Sejauh ini kita belum tahu penyebabnya, karena sedang dicek lab. Jadi kita menunggu konfirmasi dari dinas dan puskesmas,” tambahnya.

Adapun, menu yang disajikan hari ini yakni, nugget ayam, tempe goreng, sayur pakcoy, dan buah lengkeng. Ia menegaskan bahwa proses pengolahan makanan dilakukan sesuai SOP. “Kita pengolahan mengikuti SOP dari jam 12 malam. Di MI Al-Ihsan ada sekitar 199 penerima manfaat, sedangkan total keseluruhan penerima di SPPG Sriwidari sebanyak 3.951 orang,” terangnya.

Syahid menambahkan, seluruh bahan makanan yang diterima selalu dicek kualitas dan kuantitasnya. “Ketika barang datang kita cek. Misalnya kemarin ayam datang, kita pastikan kualitas dan kuantitasnya aman, begitu juga komoditas lain seperti buah dan sayur,” bebernya.

Ia menegaskan, bakal melakukan evaluasi menyeluruh. “Pasti kita akan evaluasi. Kita juga sedang menunggu sertifikat dari dinas kesehatan,” tutupnya. (Bam)