Menteri Desa PDT Gandeng PBNU dan PP Muhammadiyah, Begini Langkah Akan Dilakukan

4 hours ago 2

JAKARTA — Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) akan menggandeng dua organisasi besar bagi umat muslim, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Menteri Desa PDT Yandri Susanto, mengunjungi kedua Pimpinan organisasi masyarakat (Ormas) muslim tersebut yakni PP Muhammadiyah dan PBNU. Tujuannya silaturahmi sekaligus dalam rangka merealisasikan program ekonomi kerakyatan di desa-desa.

Menurut Yandri, ekonomi kerakyatan penting dilaksanakan, karena dapat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengurangi kesenjangan sosial, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Kami di Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal punya dua belas aksi pemberdayaan pembangunan desa. Ada desa ekspor, desa wisata, dan lain-lain,” kata dia, dikutip laman Kemendes, pada Jumat (14/3/2025).

“Dan ini menurut kami perlu dikoordinasikan dengan PBNU,” ucap Yandri, saat melakukan audiensi bersama Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (13/3/2025) lemarin.

Mendes Yandri juga menjelaskan bahwa organisasi masyarakat (ormas) layaknya PBNU yang notabene memiliki banyak pengikut di level desa pasti berperan penting dalam kebijakan pembangunan, karena dapat menjadi mitra pemerintah.

Salah satunya menyalurkan aspirasi masyarakat, dan menjaga nilai-nilai sosial-ekonomi kerakyatan agar tetap pada prinsip dasar pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan.

“Kedatangan kami dalam rangka meminta arahan kepada Gus Ketum PBNU. Seperti kita ketahui, PBNU ini kan punya kader jaringan yang banyak di bawah. Jam terbang yang kuat,” papar Yandri.

Lebih lanjut, Yandri mengatakan, setiap dirinya melakukan kunjungan kerja ke desa-desa. Ia kerap mendapatkan informasi, yang salah satunya soal judi online (Judol) dan minuman keras (Miras).

Persoalan Ini (Judol Miras – red) termasuk Narkoba, imbuhnya, menjadi masalah dan akan mengancam perekonomian, terlebih merusak moral dan sosial di kalangan masyarakat desa, terutama generasi muda.

Karenanya, sinergi antara Kemendes dan PBNU sangat penting dalam memberikan pendampingan dan kolaborasi konkret di desa-desa untuk dapat membentengi perbaikan moral masyarakat dan generasi muda, pungkas Yandri.

Menanggapi hal itu, Yahya Cholil Staquf mengapresiasi program dan cita-cita positif bagi pembangunan desa secara nasional. Ia berharap ke depannya akan terbentuk kerja sama yang lebih terukur dan komprehensif khususnya program-program prioritas Kemendes PDT dalam 5 tahun ke depan.

“Kalau pak menteri berkenan, ya di kita ada program namanya Keluarga Maslahat NU yang dapat menjangkau unit desa-desa di bawah,” ungkap Yahya Cholil.

Selanjutnya, pada hari yang sama, Yandri juga berkunjung ke Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, di Jakarta. Ia mengatakan bahwa kontribusi Muhammadiyah dalam membangun dan memajukan bangsa sudah tidak diragukan lagi. Karena itu, ia akan mereplikasi apa yang sudah dilakukan Muhammadiyah, terutama untuk kemajuan di desa-desa.

“Kita harus meniru apa yang sudah dilakukan Muhammadiyah sekarang, kita tularkan ke desa-desa. Insya Allah dari pertemuan ini akan ada MoU dengan Muhammadiyah,” kata Yandri.

“Nanti implementasinya Insya Allah akan ditentukan lokus desa-desa yang akan jadi binaan Muhammadiyah,” ujarnya menambahkan.

Mendes PDT Yandri SusantoMendes PDT Yandri Susanto bersama Ketua Bid Ekonomi PP Muhammadiyah Muhajir Effendy. (foto: Ist/Didi)

Dalam pertemuan itu, Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah Muhajir Effendy menyampaikan apresiasi atas langkah-langkah Mendes PDT beserta jajaran yang berupaya melakukan penanganan di semua lini guna membangun desa-desa di Indonesia.

Menurut Muhajir, sinergi antara Kemendes PDT dengan Muhammadiyah akan bergerak di sektor penguatan ekonomi dan dakwah keagamaan, peningkatan sumber daya manusia dan lain sebagainya.

PP Muhammadiyah akan melakukan sosialisasi kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah sampai ke tingkat ranting Muhammadiyah agar bisa terus mendidampingi dan berkerja sama sesuai dengan peta geospasial yang ada di Kemendes PDT.

“Saya sangat mengapresiasi langkah-langkah beliau yang berusaha untuk segera melakukan penanganan semua lini, semua spektrum untuk menjadikan langkah bersama, untuk terkonsentrasikan dalam membangun desa,” tutur Muhajir.

“Karena desa adalah urat nadi dari sebuah negara. Kalau desa ini selesai sebetulnya, maka selesailah urusan negara,” pungkasnya. (Ron/Dyt/Rif)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |