Menteri Lingkungan Hidup Akui Hutan di Sukabumi Hilang dan Dirusak

1 month ago 52

SUKABUMI — Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, akhirnya mengakui terkait pernyataan organisasi lingkungan hidup dari Walhi Jabar, soal penyebab kehancuran hutan yang diduga dari aktivitas pertambangan yang ada di wilayah Pajampangan, sehingga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya bencana alam di Kabupaten Sukabumi.

Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan, bahwa dirinya sangat menghargai kontribusi mitra-mitra lingkungan hidup yang telah berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas masukan yang diberikan oleh Walhi dan berbagai pihak lainnya, yang akan ditindaklanjuti dengan langkah-langkah yang konkret.

“Sebagai Menteri Lingkungan Hidup, saya sangat terbuka dan berterima kasih atas masukan-masukan yang kami terima, termasuk dari Walhi dan mitra lainnya. Kami akan terus bersinergi untuk menjaga lingkungan hidup Indonesia,” kata Hanif usai menyalurkan bantuan kepada korban banjir bandang dan pergerakan tanah di Desa Lembursawah, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, pada Minggu (15/12).

Hanif juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi Kabupaten Sukabumi, khususnya di Kecamatan Pabuaran. Ia menyebutkan, berdasarkan citra satelit yang dianalisis, lebih dari 65 persen tutupan hutan di wilayah tersebut telah hilang, sementara kelerengan tanah dan jenis tanah yang ada sangat rentan terhadap erosi.

“Tanahnya relatif dalam, dan saat tanah jenuh dengan air karena curah hujan yang tinggi, ini dapat menyebabkan berbagai bencana, mulai dari tanah longsor hingga banjir bandang,” kata Hanif.

Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol NurofiqMenteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq

Menurutnya, langkah-langkah serius harus diambil untuk memperbaiki landscape kawasan tersebut. Salah satunya adalah dengan kegiatan vegetatif dan teknik sipil. Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten dan Provinsi, bersama masyarakat, diharapkan dapat mendukung penghijauan di area yang tidak termasuk dalam kawasan hutan, dengan memperbanyak tanaman-tanaman yang dapat menahan erosi, seperti pohon jabon, mahoni, dan jati.

Hanif juga menekankan pentingnya pembangunan embung untuk menahan air agar tidak langsung mengalir dan memperburuk kondisi bencana. 

“Kami juga akan mengingatkan kementerian terkait, seperti Kementerian Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum, serta Pemerintah Daerah, untuk lebih serius dalam menangani masalah lingkungan ini,” ujar Hanif.

Halaman: 1 2 3

Read Entire Article
Information | Sukabumi |