Sejarah Hari Antikorupsi Sedunia, Perjalanan Sejak 30 Oktober 2003

Fimela.com, Jakarta Setiap tanggal 9 Desember, dunia memperingati Hari Antikorupsi Sedunia atau Hakordia, sebuah momen berharga yang diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyoroti urgensi melawan korupsi. Hari ini menjadi kesempatan penting untuk meningkatkan kesadaran global dan mendorong kolaborasi dalam memberantas praktik korupsi yang merugikan masyarakat.

Korupsi adalah masalah yang menggerogoti tatanan sosial dan ekonomi, menghambat kemajuan, dan merampas hak rakyat untuk merasakan keadilan. Di Indonesia, peringatan ini sejalan dengan nilai keadilan sosial yang tertuang dalam Pancasila, khususnya pada sila kelima.

Melalui Hari Antikorupsi Sedunia, kita diingatkan akan pentingnya menjunjung tinggi integritas dan transparansi, serta peran aktif masyarakat dalam membangun lingkungan yang bebas dari korupsi. Inilah saatnya kita merenungkan sejarah, makna, dan inspirasi di balik peringatan ini, sebagaimana dirangkum oleh Fimela.com pada Selasa (10/12).

Jadi Tersangka Korupsi APBDes, Kades Kesugihan Kidul Cilacap Buka Suara

Hari Antikorupsi Sedunia pertama kali diproklamirkan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 2003 melalui Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Melawan Korupsi (UNCAC). Konvensi ini resmi diadopsi pada 31 Oktober 2003 dan mulai diberlakukan pada 14 Desember 2005. Sejak saat itu, setiap tanggal 9 Desember diperingati secara global untuk memperkuat komitmen dalam memberantas korupsi.

Korupsi dipandang sebagai ancaman global yang menggerogoti fondasi ekonomi, politik, dan sosial masyarakat. Dengan mendorong seluruh negara untuk menandatangani UNCAC, PBB berharap dapat membangun mekanisme internasional yang efektif untuk mencegah dan menangani kasus korupsi secara sistematis.

Peringatan pertama pada 9 Desember 2005 menjadi sebuah tonggak sejarah penting. Hingga saat ini, lebih dari 180 negara telah bergabung dengan UNCAC, menunjukkan komitmen internasional dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas.

Pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2024, tema yang diangkat adalah "Korupsi: Musuh Kemajuan Global". Tema ini menyoroti betapa merusaknya dampak korupsi, yang tidak hanya menggerogoti perekonomian tetapi juga memperparah ketidakadilan sosial.

Inti dari peringatan ini adalah mengajak seluruh masyarakat dunia untuk menjunjung tinggi nilai kejujuran dan menentang segala bentuk korupsi. Korupsi bukan hanya merugikan negara, tetapi juga memperlebar jurang ketidakadilan di tengah masyarakat.

Dengan tema tersebut, Hari Antikorupsi Sedunia 2024 mengingatkan kita bahwa melawan korupsi memerlukan komitmen bersama dari setiap individu, lembaga, hingga pemerintah. Tindakan kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti menolak suap atau melaporkan praktik korupsi, dapat memberikan dampak besar dalam membangun masa depan yang lebih bersih dan adil.

Pesan Motivasi untuk Media Sosial

"Korupsi adalah musuh terbesar keadilan. Mari bersatu melawan korupsi demi masa depan yang lebih cerah."

"Setiap langkah kecil dalam memerangi korupsi adalah sumbangsih besar bagi kemajuan."

"Korupsi mencuri impian kita. Jadilah bagian dari solusi dengan menjunjung tinggi integritas."

Pesan Inspiratif untuk Generasi Muda

"Pemuda adalah ujung tombak perubahan. Katakan tidak pada korupsi, jadilah agen perubahan."

"Wariskan kejujuran, bukan korupsi. Tindakan kita hari ini menentukan masa depan bangsa."

"Negara yang kuat dimulai dari integritas generasi mudanya."

Pesan untuk Lembaga dan Pemerintah

"Pemerintahan yang bersih adalah cerminan kepercayaan rakyat. Mari kita bangun transparansi dan akuntabilitas."

"Manfaatkan Hari Antikorupsi sebagai momentum untuk meningkatkan integritas dalam pelayanan publik."

"Korupsi adalah pengkhianatan terhadap kepercayaan rakyat. Mari kita lawan bersama!"

Pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, kita diajak untuk meneguhkan integritas sebagai fondasi utama dalam kehidupan. Pesan Hakordia tahun ini menyoroti urgensi untuk tidak menunda-nunda perang melawan korupsi. Korupsi merupakan ancaman global yang harus diberantas demi terciptanya dunia yang lebih adil dan makmur.

Integritas menjadi kunci untuk menghapus budaya korupsi. Dengan melibatkan masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta, kita dapat mengatasi korupsi secara kolektif. Transparansi dalam pengelolaan keuangan publik, peningkatan edukasi antikorupsi, serta partisipasi aktif dari masyarakat adalah langkah-langkah strategis yang harus terus didorong.

Melalui Hakordia, kita diingatkan bahwa kejujuran bukan hanya nilai moral, tetapi juga landasan untuk membangun masa depan yang tangguh. Upaya ini merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas pemerintah semata.

Pada tanggal 9 Desember setiap tahunnya, dunia memperingati Hari Antikorupsi Sedunia, sebuah inisiatif yang diprakarsai oleh PBB untuk menumbuhkan kesadaran global akan pentingnya memerangi korupsi. Korupsi merupakan masalah serius yang dapat merusak struktur sosial, ekonomi, dan politik, menghalangi kemajuan pembangunan, serta menciptakan ketidakadilan di masyarakat.

Oleh karena itu, publik didorong untuk melaporkan segala bentuk korupsi yang mereka ketahui, mendukung transparansi, dan menjunjung tinggi integritas dalam kehidupan sehari-hari.

Hari Antikorupsi Sedunia hadir untuk menyadarkan kita semua akan betapa merugikannya korupsi bagi perekonomian, kehidupan sosial, dan dinamika politik di seluruh dunia.

Peringatan ini juga mengajak kita untuk mengedepankan langkah-langkah strategis dalam mencegah dan memerangi korupsi, seperti menerapkan transparansi, menjaga integritas, dan meningkatkan akuntabilitas di berbagai sektor.

Setiap orang bisa ikut serta dalam memerangi korupsi dengan cara-cara yang mudah dan efektif. Mulailah dengan menolak segala bentuk suap yang datang menghampiri.

Jika menyaksikan tindakan korupsi, jangan ragu untuk melaporkannya. Dukunglah transparansi dalam pemerintahan agar semua proses berjalan dengan jujur dan terbuka. Selain itu, hiduplah dengan penuh integritas untuk menjadi teladan bagi orang lain.