Setia Dampingi Istri Berjuang Melawan Penyakit, Ade Merasakan Manfaat Nyata BPJS Kesehatan

4 hours ago 3

SUKABUMI – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan terus menunjukkan perannya dalam memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Program ini hadir untuk memastikan bahwa setiap warga negara mendapatkan akses layanan kesehatan yang layak tanpa terbebani biaya tinggi. Manfaat nyata program tersebut turut dirasakan oleh Ade Sunandar (47), warga Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten

Sukabumi, yang telah menjadi peserta JKN selama lebih dari satu dekade.

Bagi Ade, program JKN bukan sekadar jaminan kesehatan, melainkan bentuk kehadiran negara yang memberikan ketenangan di saat keluarga menghadapi ujian berat. Selama masa pengobatan istrinya yang menderita komplikasi akibat penyakit diabetes, ia merasakan langsung bagaimana BPJS Kesehatan membantu pengobatan hingga sang istri menghembuskan napas terakhir.

Ade menceritakan awal mula keluarganya menggunakan layanan BPJS Kesehatan. Wajahnya tampak teduh saat mengenang perjuangan sang istri menjalani pengobatan yang panjang dan penuh kesabaran. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BPJS Kesehatan yang telah meringankan beban keluarga.

“Saya Ade, tinggal di Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. Pengalaman menggunakan BPJS Kesehatan ini berawal saat saya menemani istri berobat hingga akhirnya pulang ke rahmatullah. Saya merasa sangat bersyukur karena di masa sulit itu, BPJS Kesehatan hadir membantu pengobatan istri saya tanpa harus memikirkan biaya besar,” tutur Ade, Kamis (30/10).

Ade menjelaskan, penyakit diabetes yang diderita istrinya merupakan penyakit turunan dari keluarga. Seiring waktu, penyakit tersebut menyebabkan gangguan

serius pada ginjal sehingga mengharuskannya menjalani cuci darah secara rutin dua kali setiap minggu. Menurutnya, tanpa adanya Program JKN, pengobatan tersebut tidak akan sanggup ia biayai sendiri.

“Istri saya menderita diabetes yang cukup lama dan akhirnya ginjalnya mengalami kerusakan. Sejak saat itu, harus menjalani cuci darah seminggu dua kali di rumah sakit. Semua biaya pengobatan itu ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan, dan saya benar-benar sangat terbantu,” jelasnya.

Selama masa pengobatan, sang istri sempat beberapa kali menjalani rawat inap di rumah sakit. Ade mengaku pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis sangat baik dan profesional, mulai dari pemeriksaan hingga tindakan medis. Ia menilai tidak ada perbedaan pelayanan antara peserta BPJS Kesehatan dan pasien umum.

“Saat awal menjalani cuci darah, istri saya sempat dirawat selama 10 hari di rumah sakit. Selama itu, pelayanan yang kami terima sangat baik dan memuaskan. Petugas medis melayani dengan ramah dan profesional, tanpa membeda-bedakan status kepesertaan,” ungkap Ade.

Dalam proses pengobatan tersebut, Ade mengaku sempat mendengar kabar kurang menyenangkan mengenai pelayanan BPJS Kesehatan. Namun, setelah mengalaminya secara langsung, ia justru mendapatkan pengalaman positif yang jauh berbeda dari isu-isu yang beredar. Ia menegaskan bahwa pelayanan yang diberikan sangat layak dan manusiawi.

“Saya sering mendengar berita bahwa pelayanan bagi peserta BPJS Kesehatan tidak maksimal atau pasien hanya boleh dirawat beberapa hari. Tapi setelah saya alami sendiri, saya bisa pastikan hal itu tidak benar. Justru pelayanan yang saya rasakan sangat baik dan sesuai dengan kebutuhan medis istri saya,”tegasnya.

Ade menuturkan bahwa selama satu tahun penuh sang istri menjalani cuci darah, seluruh tindakan medis dan obat-obatan ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan. Ia tidak dapat membayangkan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan apabila pengobatan tersebut dilakukan tanpa jaminan kesehatan.

“Selama satu tahun penuh, istri saya menjalani cuci darah dua kali seminggu. Kalau semua itu harus dibayar sendiri, biayanya pasti sudah mencapai puluhan juta rupiah.

Dengan adanya BPJS Kesehatan, saya dan keluarga bisa lebih fokus pada pengobatan tanpa terbebani biaya, walaupun pada akhirnya istri saya berpulang, namun semua itu kehendak Allah ya,” ucapnya.

Selain itu, saat itu sang istri juga harus menggunakan insulin setiap hari untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Ia merasa sangat terbantu karena obat insulin yang tergolong mahal itu pun ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Hal tersebut membuat keluarganya semakin yakin bahwa Program JKN ini benar-benar hadir untuk membantu masyarakat.

“Karena diabetes, istri saya harus disuntik insulin setiap hari. Obat insulin itu tidak murah, tapi alhamdulillah semuanya dijamin oleh BPJS Kesehatan. Saya tidak tahu bagaimana jadinya jika semua biaya itu harus kami tanggung sendiri,” ujar Ade. Meski kini sang istri telah berpulang, Ade tetap melanjutkan kepesertaannya bersama anak-anaknya. Ia berkomitmen untuk terus menjaga kepesertaan aktif, karena program JKN telah terbukti membantu keluarganya di masa-masa sulit.

“Saya sudah lebih dari sepuluh tahun menjadi peserta BPJS Kesehatan dan akan terus mempertahankannya. Program ini benar-benar membantu masyarakat kecil seperti saya untuk tetap mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Saya berharap masyarakat lain juga bisa menyadari pentingnya memiliki jaminan kesehatan,” ungkapnya.

Menutup kisahnya, Ade menyampaikan pesan dan harapannya bagi BPJS Kesehatan. Ia berharap program ini terus berlanjut dan semakin ditingkatkan agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya.

“Saya sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan atas semua bantuan dan pelayanannya. Harapan saya, program ini terus dijaga dan ditingkatkan supaya lebih

banyak masyarakat yang terbantu seperti keluarga saya. Semoga BPJS Kesehatan selalu menjadi penolong bagi rakyat yang membutuhkan,” tutup Ade. (*/adv)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |