SUKABUMI — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh siswa SMP Negeri 11 Kota Sukabumi, Kianu Akbar Juliansyah. Dalam ajang bergengsi Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Provinsi Jawa Barat, Kianu berhasil meraih Juara 3 pada lomba membaca sajak. Pencapaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi sekolah, tetapi juga menjadi kebanggaan besar bagi masyarakat Kota Sukabumi.
Dalam wawancara eksklusif, Kianu mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas prestasi yang diraih. “Alhamdulillah, saya sangat senang dan bersyukur. Prestasi ini adalah hasil kerja keras yang ingin saya persembahkan untuk kedua orang tua dan sekolah. Pengalaman ini sangat berkesan, dan saya belajar banyak tentang keberanian, kebersamaan, serta pentingnya melestarikan bahasa Sunda,” ujar Kianu penuh semangat.
Tidak hanya itu, Kianu juga berharap kemenangan ini menjadi langkah awal dalam perjalanan panjang menuju kesuksesan di masa depan. “Saya ingin terus berprestasi dan membawa nama baik sekolah serta keluarga. Harapannya, ke depan bisa meraih prestasi lebih tinggi lagi. Yang penting, tetap semangat dan pantang menyerah,” tambahnya.
Kesuksesan Kianu tidak lepas dari dukungan dan bimbingan penuh dari gurunya, Andhika Nugraha, yang menjadi pembimbing dalam lomba ini. Menurut Andhika, hasil ini merupakan buah kerja keras dan dedikasi yang luar biasa selama satu bulan terakhir.
“Kianu adalah siswa yang potensial, mudah diarahkan, dan memiliki ekspresi yang kuat. Setiap minggu kami mengadakan latihan intensif, terutama seminggu menjelang lomba, dengan fokus pada olah vokal, ekspresi, dan penghayatan sajak. Hasilnya sangat memuaskan meskipun belum mencapai target Juara 1,” ujar Andhika.
Ia juga menambahkan bahwa salah satu tantangan terbesar adalah menyiapkan mental Kianu untuk bersaing dengan para juara dari kota dan kabupaten lain. “Mental juara adalah kunci utama. Kami bersyukur pembinaan yang kami lakukan membuahkan hasil hingga Kianu masuk tiga besar di tingkat Provinsi Jawa Barat,” tambahnya.
Kepala SMP Negeri 11 Kota Sukabumi, R. Puspita Aryani, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian yang diraih oleh siswanya.
“Kemenangan ini membuktikan bahwa siswa SMP Negeri 11 mampu bersaing di tingkat yang lebih tinggi. Kami sangat bersyukur atas pencapaian Kianu dan akan terus mendukung siswa lain untuk mengembangkan potensinya di berbagai bidang,” ujar Puspita.
Menurut Puspita, prestasi ini tidak hanya menjadi bukti kemampuan akademik dan seni siswa, tetapi juga sebagai motivasi bagi siswa lain untuk terus berprestasi. “Kami berkomitmen untuk melakukan pembinaan lebih terarah agar ke depan semakin banyak siswa yang meraih prestasi di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional,” imbuhnya.
Ia juga menyoroti pentingnya ajang FTBI dalam melestarikan budaya Sunda. “FTBI bukan sekadar kompetisi, tetapi juga sarana penting untuk melestarikan budaya daerah. Ini adalah kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan bakat sekaligus memperkuat rasa cinta terhadap budaya lokal,” jelasnya.
Keberhasilan Kianu juga tidak lepas dari dukungan luar biasa yang diberikan oleh berbagai pihak. Dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi hingga pamong budaya, semua pihak memberikan perhatian dan dukungan penuh, mulai dari tahap persiapan hingga keberangkatan Kianu ke Garut, tempat lomba diadakan.
Puspita mengapresiasi kolaborasi yang terjalin antara siswa, guru, dan pihak-pihak terkait dalam meraih prestasi ini. “Prestasi ini menjadi bukti bahwa kerja sama dan dukungan yang baik dapat menghasilkan capaian luar biasa. SMP Negeri 11 Kota Sukabumi kini semakin dikenal sebagai sekolah yang unggul dalam bidang seni dan budaya,” ujarnya.
Prestasi Kianu Akbar Juliansyah menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus melestarikan budaya lokal, khususnya bahasa Sunda. Dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan dari berbagai pihak, bukan tidak mungkin akan lahir lebih banyak lagi talenta muda yang membawa harum nama Kota Sukabumi di kancah yang lebih luas.
Melalui ajang FTBI, Kianu telah membuktikan bahwa melestarikan budaya daerah tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga bisa menjadi kebanggaan dan prestasi. Kini, tugas kita semua adalah mendukung dan memotivasi generasi muda untuk terus menjaga, mencintai, dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia. (wdy)