SUKABUMI– SMKN 1 Kota Sukabumi sukses meluncurkan film perdananya berjudul “Yuyun” di Bioskop Moviplex, Jalan Bhayangkara, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi, Senin (23/12).
Film hasil karya para pelajar dengan dukungan sekolah dan pemerintah daerah ini, mengusung tema bahaya pinjaman online (pinjol) dan judi online yang semakin marak di masyarakat.
Tak ayal, film tersebut mendapatkan sambutan hangat dan apresiasi dari para panonton yang turut menyaksikan film tersebut, tak terkecuali Walikota Sukabumi terpilih, Ayep Zaki dan Wakil Walikota Sukabumi terpilih, Bobby Maulana yang turut hadir langsung.
Dalam kesempatannya, Ayep Zaki memberikan apresiasi sekaligus dukungan untuk perkembangan dunia industri kreatif. Menurut dia, hal tersebut merupakan salah satu program yang unggulannya, dalam pembangunan Sukabumi kedepan. “Ini salah satu langkah yang sangat baik di Industri kreatifitas, karena di Kota Sukabumi tidak punya sumber daya alam dan tidak punya industri besar. Tentunya kita akan mendukung kegiatan seperti ini dengan bentuk kebijakan,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Sukabumi terpilih, Bobby Maulana menambahkan, kedepan pihaknya akan membuat program kolaborasi besar-besaran di bidang industri kreatif. “Untuk industri film, kita juga akan berkolaborasi dengan seniman yang ada di nasional, sehingga menjadi daya tarik itu sendiri,” tambahnya.
Tidak hanya itu, peluncuran film “Yuyun” juga mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kota Sukabumi, Rahmat Sukandar. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah mendukung penuh program ini.
“Produksi film ini bukan hanya menumbuhkan industri kreatif lokal, tetapi juga meningkatkan keterampilan dan kompetensi siswa, khususnya di bidang broadcasting. Harapannya, siswa SMKN 1 Kota Sukabumi dapat menjadi talenta di industri nasional maupun internasional,” ujar Rahmat.
Kolaborasi dan Harapan Masa Depan
Kerja sama antara SMKN 1 Kota Sukabumi dan pemerintah daerah ini mencerminkan sinergi untuk mendukung pendidikan vokasi dan pengembangan ekonomi kreatif. Program pemberdayaan yang didukung oleh pemerintah memanfaatkan potensi siswa untuk menghasilkan karya bermutu.
“Dengan adanya film ini, kami berharap akan lahir lebih banyak talenta perfilman dari Sukabumi yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional,” kata Iwan.
Diskominfo Kota Sukabumi juga berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan industri kreatif lokal.
“Kami membuka ruang bagi insan perfilman Sukabumi untuk terus berkarya. Ke depan, kami akan berkolaborasi dengan bioskop-bioskop lokal agar film karya anak Sukabumi dapat dinikmati masyarakat luas,” tutup Rahmat.
Peluncuran “Yuyun” menjadi langkah awal yang signifikan dalam mendorong perfilman lokal sebagai bagian dari upaya meningkatkan kompetensi siswa dan memperkaya industri kreatif di Kota Sukabumi.
Di tempat terpisah, Plt. Kepala SMKN 1 Kota Sukabumi, Iwan, S.Pd., menjelaskan bahwa film “Yuyun” ini menceritakan kehidupan di sebuah perkampungan yang warganya terlilit utang akibat pinjol dan judi online. Di mana, banyak warga yang frustrasi hingga berniat bunuh diri karena tidak mampu membayar utang, terlebih dengan tekanan dari debt collector yang bertindak tidak manusiawi.
Namun, di tengah situasi kelam tersebut, hadir sosok ibu bernama Yuyun yang menjual rumahnya untuk membantu masyarakat melunasi utang pinjol tanpa bunga. Aksi altruistik ini memberikan harapan bagi warga untuk terbebas dari jerat pinjol dan memulai kehidupan yang lebih baik.
Film ini menyampaikan pesan penting agar masyarakat berpikir matang sebelum memutuskan meminjam uang dari pinjol.
“Pinjol seringkali merusak kehidupan rumah tangga, bahkan menyebabkan tragedi seperti bunuh diri. Film ini menjadi pengingat untuk mencari solusi keuangan yang legal dan diakui pemerintah, seperti meminjam melalui bank,” jelas Iwan.
Sinopsis Film “Yuyun”
Yuyun, seorang rentenir kecil di kampung tempat ia tinggal. Ia meminjamkan uang kepada warga dengan cara unik, menagih menggunakan speaker portable.
Namun, muncul ancaman dari bisnis Pinjaman Online yang membuat warga beralih dan melunasi utangnya ke Yuyun. Meski akhirnya berhasil membeli rumah impiannya, Yuyun mendengar kabar warga kesulitan akibat dampak pinjaman online tersebut.
Kemunculan bisnis pinjaman online membuatnya khawatir. Banyak warga terjebak dalam utang yang tidak terkendali dan menambah beban hidup mereka serta mendapatkan sejumlah ancaman dari debkolektor pinjol hingga ada yang bunuh diri.
Tersentuh oleh kondisi tersebut, Yuyun menjual kembali rumahnya untuk dipakai modal meminjamkan kembali uang kepada warga yang merasa kesulitan melunasi pinjol. Ia mulai meminjamkan uang tanpa bunga, dengan syarat warga mengikuti bisnis afiliasi penjualan online di media sosial bersama dirinya.
KEREN: SMKN 1 Kota Sukabumi sukses meluncurkan film perdananya berjudul “Yuyun” di Bioskop Moviplex, Jalan Bhayangkara, Kecamatan Cikole, Senin (23/12). FOTO : istimewa
Syaratnya adalah peminjam harus berjanji untuk menggunakan uang pinjaman tersebut dengan bijak dan tidak untuk keperluan konsumtif. Yuyun yakin bahwa dengan cara ini, ia dapat membantu warga keluar dari kesulitan tanpa menambah beban. Namun, keputusan ini membuatnya kehilangan banyak pelanggan.
Meskipun demikian, Yuyun tetap pada pendiriannya. Ia mulai membantu warga satu per satu, memberikan pinjaman dan saran untuk mengelola keuangan. Perlahan-lahan, reputasi Yuyun sebagai rentenir baik hati menyebar, dan warga mulai mempercayainya.
Akhirnya, usaha Yuyun membuahkan hasil. Banyak warga berhasil keluar dari kesulitan dan bahkan bisa membayar utang mereka. (why)