Songsong 2026, Perbarindo SUCI Gelar Pelatihan RBB SAK-EP

8 hours ago 3

SUKABUMI – Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) Komisariat Sukabumi Cianjur (SUCI) menggelar pelatihan intensif mengenai rencana bisnis dengan standar akuntansi SAK-EP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat) bagi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di wilayah Sukabumi dan Cianjur.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 10 hingga 11 November 2025 di salah satu hotel di Sukabumi itu, merupakan agenda rutin tahunan yang digelar Perbarindo SUCI.

Pelatihan ini merupakan bagian dari agenda kerja Perbarindo SUCI, yang bertujuan untuk meningkatkan literasi, kompetensi, dan memberikan penyegaran (refreshment) kepada para pegawai BPR.

Pemilihan topik ini sangat relevan mengingat dalam waktu dekat, seluruh BPR diwajibkan untuk menyusun dan melaporkan rencana bisnis kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk membekali para peserta dengan pengetahuan mendalam mengenai penyusunan rencana bisnis BPR yang sesuai dengan SAK-EP,” ujar Ketua Perbarindo Komisariat SUCI yang juga direktur BPR Kota Sukabumi , Anthon Kurnia Permana.

Menurut dia, pelatihan SAK-EP ini sangat penting karena mengatur bagaimana BPR menghitung, mencatat, dan melaporkan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas kredit dan aset keuangan lainnya.

Diharapkan, setiap peserta mampu mempraktikkan langsung penyusunan laporan rencana bisnis yang akuntabel dan sesuai dengan ketentuan OJK, serta selaras dengan kebijakan dan strategi masing-masing BPR.

“Target kita dengan pelatihan ini, agar BPR di wilayah Sukabumi dan Cianjur dapat semakin siap menghadapi regulasi yang ada dan terus berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian daerah,” harapnya.

SAMBUTAN: Ketua Perbarindo Komisariat SUCI yang juga direktur BPR Kota Sukabumi , Anthon Kurnia Permana saat memberikan sambutan disela-sela acara. FOTO: ISTIMEWA

Sementara itu disinggung soal tantangan di tahun 2026 yang akan dihadapi BPR? Anton mengaku, Perbarindo sebagai induk organisasi BPR optimis bahwa BPR akan terus berkembang. “BPR sebagai bank anak negeri diyakini akan terus berkembang dengan tetap melakukan digitalisasi proses dan inovasi layanan, penguatan SDM dan permodalan, serta perbaikan tata kelola (GCG) untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat serta kolaborasi antar-BPR dan stakeholder,” imbuh dia.

Di tempat terpisah, panitia penyelenggara yang juga pengurus Perbarindo SUCI bidang pendidikan, Hedi Muharam menambahkan, pelatihan ini didasari oleh kewajiban regulasi OJK, kebutuhan akan arah bisnis yang terukur, serta tantangan industri keuangan yang semakin kompleks.

Apalagi, memasuki tahun 2026, seluruh sektor BPR dihadapkan pada berbagai tantangan yang cukup kompleks, yakni adanya perubahan kondisi ekonomi nasional dan global, termasuk inflasi, suku bunga, dan daya beli masyarakat.

Persaingan yang semakin ketat dengan bank umum, fintech, dan koperasi digital juga menjadi ancaman.

Selain itu, perubahan perilaku nasabah menuju layanan keuangan digital serta adanya peningkatan tuntutan tata kelola (GCG) dan manajemen risiko dari regulator kerap menghantui.

“Melalui Rencana Bisnis yang baik, setiap BPR diharapkan mampu menetapkan strategi yang adaptif, prudent, dan berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan, dengan tetap memperhatikan kepatuhan, manajemen risiko, dan stabilitas sistem keuangan,” ujar Hedi yang juga Direktur BPR Nusamba Sukaraja.

Perbarindo SUCI berharap, BPR/BPRS di wilayah komisariat SUCI dapat menjadi BPR yang sehat, bertumbuh, dan berkembang dengan baik, sehingga dapat memberikan kontribusi yang baik bagi stakeholder.

Adapun untuk peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 30 orang, yang merupakan perwakilan dari 8 BPR di wilayah Cianjur dan Sukabumi. (why)

Read Entire Article
Information | Sukabumi |