SUKABUMI – Suasana Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Minggu, (27/4/2025) terasa istimewa saat Tim Seni Tari SMPN 1 Gegerbitung tampil dalam ajang “Festival Sukabumi Suka Menari”, rangkaian perayaan Hari Jadi Kota Sukabumi ke-111 sekaligus menyambut Hari Tari Sedunia 2025.
Membawa semangat dari kaki Gunung Gegerbitung, para siswa ini berhasil mencuri perhatian dan mendapat tepuk tangan meriah dari para penonton. Bukan hanya soal penampilan, namun juga kisah inspiratif di balik perjalanan mereka yang membuat hati banyak orang tersentuh.
Plt Kepala SMPN 1 Gegerbitung, Raden Herawati, tak kuasa menyembunyikan rasa harunya. Ia menegaskan bahwa seluruh penari adalah siswa-siswi asli SMPN 1 Gegerbitung, bukan hasil rekrutmen dari sanggar seni seperti yang lazim dilakukan sekolah lain.
“Yang tampil ini betul-betul hasil kerja keras guru-guru kami, bukan dari sanggar. Guru seni kami sangat konsisten menjaga seni Sunda di tengah derasnya arus modernisasi,” ujar Herawati bangga.
Tak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Kasi Sarpras SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Zetta Nusantara Putra, yang selalu mendukung dan memfasilitasi kegiatan seni di sekolahnya.
“Terima kasih banyak atas kehadiran dan support dari Pak Zetta Nusantara. Dukungan ini membuat kami semakin semangat untuk terus mengembangkan potensi siswa,” tambahnya.
Tim Kesenian Sekolah (TKS) SMPN 1 Gegerbitung bukanlah tim sembarangan. Berdiri sejak 21 April 1997, TKS telah menjadi rumah bagi bakat-bakat seni muda di Gegerbitung. Di balik kesuksesan tim ini berdiri sosok inspiratif: Atin Kartini Sanusi dan Ilham Fauzi, dua pembina yang mendedikasikan hati dan waktunya untuk membina siswa-siswi dalam bidang seni.
Atin Kartini, yang berlatar belakang pendidikan seni rupa, telah memperkenalkan seni kepada siswa sejak awal mengabdi di SMPN 1 Gegerbitung sebagai guru honorer. Berkat kecintaan pada seni karawitan Sunda yang diwarisi dari ayahnya, Atin berhasil menghidupkan atmosfer seni di sekolah ini.
“Anak-anak di SMPN 1 Gegerbitung banyak menyimpan bakat, bukan hanya di tari, tetapi juga di vokal, lukis, sajak, puisi, dan teater. Setiap ada lomba, kami hampir selalu membawa pulang juara, bahkan hingga tingkat provinsi,” tutur Atin mengenang.
Melalui mata pelajaran Seni Budaya dan kegiatan ekstrakurikuler TKS, bakat siswa dipupuk dan dikembangkan. Siapa pun yang menunjukkan minat di bidang seni langsung dibina sesuai bakat masing-masing, entah itu di bidang seni rupa, vokal, tari, teater, hingga karawitan Sunda.
Setiap tahun, dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), TKS rutin mengadakan pameran dan pagelaran seni untuk mengenalkan seni budaya kepada siswa baru. Tidak heran, TKS menjadi salah satu ekstrakurikuler paling diminati di SMPN 1 Gegerbitung.
Dengan semboyan “Mandiri, Rendah Hati, dan Berprestasi”, TKS menanamkan nilai kemandirian kepada siswa sejak awal. Mereka terbiasa menyiapkan semua kebutuhan pertunjukan sendiri, menjaga etika, dan tetap rendah hati meskipun prestasi terus diraih.
Salah satu ciri khas TKS adalah kemandirian finansial. Mereka tidak bergantung pada dana sekolah semata. Anak-anak TKS terbiasa “ngamen” — bukan di lampu merah, melainkan tampil di acara-acara adat seperti upacara pernikahan atau hajatan warga. Uang yang terkumpul menjadi kas untuk mendukung kegiatan seni mereka.
“Anak-anak diajarkan untuk mencintai seni daerah karena tidak akan ada seni Nusantara tanpa seni daerah,” tegas Atin.
Salah satu alumni terbaik TKS adalah Ilham Fauzi. Dulu, ia adalah siswa berbakat di bidang sajak Sunda, kerap menjuarai lomba hingga tingkat provinsi. Kini, Ilham telah menjadi Sarjana Seni dan kembali mengabdi di SMPN 1 Gegerbitung sebagai pelatih TKS.
“Kang Ilham luar biasa. Dedikasinya sangat tinggi. Ia membantu saya melatih anak-anak hingga mereka bisa tampil bahkan sampai di Taman Mini Indonesia Indah. Kostum tari enam puluh stel pun ia pinjamkan gratis. Itu semua dari ketulusan hatinya,” kata Atin dengan mata berbinar.
Berbekal semangat dan latihan keras, Tim Seni Tari SMPN 1 Gegerbitung sukses memukau penonton di Gedung Juang 45. Dalam perhelatan Festival Sukabumi Suka Menari itu, mereka mempersembahkan tarian Sunda dengan penuh penghayatan, menjadi bukti nyata bahwa dari sebuah sekolah di lereng gunung pun bisa lahir talenta hebat.
Kasi Sarpras SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Zetta Nusantara Putra, juga mengungkapkan rasa bangga atas penampilan mereka.
“Kami bangga sekali dengan SMPN 1 Gegerbitung. Ini bisa menjadi motivasi bagi siswa-siswi lainnya untuk berani tampil, berani berprestasi, dan terus mengembangkan bakat mereka,” ujar Zetta. (wdy)